Hujan deras yang melanda Jabodetabek pada awal tahun 2020, tetapi pasokan air bersih khususnya daerah Jakarta Utara dan Jakarta Timur tetap aman berdasarkan data dari perhitungan dari alat ukur kualitas air. Berdasarkan data yang ada, pada awal tahun saja yakni tanggal 1-5 Januari 2020 ada 190 ton air bersih yang dibagikan kepada masyarakat di wilayah terdampak banjir terbagi 13 titik untuk Jakarta Utara dan 17 titik di Jakarta Timur. Sehingga banjir merendam beberapa wilayahnya tidak sampai memutus kebutuhan air bersih. Titik-titik yang menjadi prioritas adalah wilayah padat penduduk, pemukiman kumuh, dan rumah sakit terdampak banjir. Sedikitnya ada 17 lokasi, terdiri dari rumah sakit dan posko pengungsian jadi sasaran suplai air bersih di Jakarta Timur.
Corporate Customer and Communication Manager PT Aetra Air Jakarta Astriena Veracia mengatakan pihaknya telah mengirim bantuan air bersih kepada wilayah terdampak banjir di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Kepala Bidang Informasi LPPOM MUI Farid Mahmud mengatakan pihaknya memberikan sertifikat SJH kepada PT Aetra Air Jakarta setelah melakukan serangkaian pemeriksaan. Dan dalam proses pemeriksaan kualitas air, biasanya sebuah perusahaan menggunakan alat ukur kualitas air. Dan sebuah air berkualitas yang layak diminum, memiliki identifikasi berbagai syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut menurut buku Mitos atau Fakta Air dan Hidrasi, berikut ciri-ciri air minum yang aman untuk diminum:
Persyaratan Fisik: Jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
Persyaratan Mikrobiologi: Tidak mengandung mikroba patogen, baik virus, bakteri atau parasit.
Persyaratan Kimiawi: Zat kimia yang terdapat di dalam air minum selain garam mineral harus mengikuti standar yang ketat. Ada beberapa substansi kimia yang masih diperbolehkan terkandung dalam air namun harus dengan konsentrasi yang rendah, seperti fluorin, nitrat, timbal dan kromium dengan perbandingan satu per sejuta.
Persyaratan Radioaktif: Bebas dari zat radioaktif yang membahayakan kesehatan akibat efek penyinaran dari zat radioaktif tersebut.
Dari keempat poin tersebut, sebuah alat ukur kualitas air memiliki beberapa poin yang harus dipenuhi untuk mengetahui parameter kualitas air yang layak diminum. Salah satu parameter utama yang mempengaruhi kualitas air adalah dari segi kimia. Aspek kimia berupa pH air akan secara langsung berpengaruh terhadap rasa air. Air yang baik dan sehat untuk diminum adalah air dengan pH normal. PH air minum yang bagus sudah distandardisasi oleh Departemen Kesehatan RI dengan kisaran pH 6,5-8,5.
Dan perlu diketahui bahwa pH air yang rendah dapat menyebabkan rasa air menjadi kecut/masam, begitu juga sebaliknya, jika pH air melebihi standar normal maka akan menyebabkan air terasa pahit. Cara terbaik untuk mengetahui kualitas air minum adalah dengan menguji ke laboratorium dengan menggunakan alat ukur kualitas air, per 3 bulan sekali meliputi pemerisaan fisika, kimia dan bakteriologi. Biaya pemeriksaan bervariasi di tiap kota, antara Rp 250.000 hingga Rp 1.500.000 dan lama pemeriksaan umumnya 1-2 minggu. Selain itu, dapat menggunakan pH meter untuk mengetahui kualitas air. Keuntungan yang didapatkan dari penggunaan pH meter ini adalah dapat dipakai secara berulang-ulang dengan nilai pH yang terukur relatif cukup akurat. Dalam sebuah alat ukur kualitas air tersebut, ISTEK merupakan salah satu brand yang memiliki spesifikasi dari akurasi pengukuran ph air yang spesifik dibandingkan dengan brand-brand lainnya. Biasanya ISTEK digunakan sebagai alat ukur kualitas air oleh peneliti-peneliti perusahaan air minum untuk memeriksa kualitas sumber air mium yang di produksi sebelum diproduksi untuk dikonsumsi oleh komsumen mereka itu sendiri.
Banjir Awal Tahun, Ketahui Air Layak Minum
Hujan deras yang melanda Jabodetabek pada awal tahun 2020, tetapi pasokan air bersih khususnya daerah Jakarta Utara dan Jakarta Timur tetap aman berdasarkan data dari perhitungan dari alat ukur kualitas air. Berdasarkan data yang ada, pada awal tahun saja yakni tanggal 1-5 Januari 2020 ada 190 ton air bersih yang dibagikan kepada masyarakat di wilayah terdampak banjir terbagi 13 titik untuk Jakarta Utara dan 17 titik di Jakarta Timur. Sehingga banjir merendam beberapa wilayahnya tidak sampai memutus kebutuhan air bersih. Titik-titik yang menjadi prioritas adalah wilayah padat penduduk, pemukiman kumuh, dan rumah sakit terdampak banjir. Sedikitnya ada 17 lokasi, terdiri dari rumah sakit dan posko pengungsian jadi sasaran suplai air bersih di Jakarta Timur.
Corporate Customer and Communication Manager PT Aetra Air Jakarta Astriena Veracia mengatakan pihaknya telah mengirim bantuan air bersih kepada wilayah terdampak banjir di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Kepala Bidang Informasi LPPOM MUI Farid Mahmud mengatakan pihaknya memberikan sertifikat SJH kepada PT Aetra Air Jakarta setelah melakukan serangkaian pemeriksaan. Dan dalam proses pemeriksaan kualitas air, biasanya sebuah perusahaan menggunakan alat ukur kualitas air. Dan sebuah air berkualitas yang layak diminum, memiliki identifikasi berbagai syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut menurut buku Mitos atau Fakta Air dan Hidrasi, berikut ciri-ciri air minum yang aman untuk diminum:
Dari keempat poin tersebut, sebuah alat ukur kualitas air memiliki beberapa poin yang harus dipenuhi untuk mengetahui parameter kualitas air yang layak diminum. Salah satu parameter utama yang mempengaruhi kualitas air adalah dari segi kimia. Aspek kimia berupa pH air akan secara langsung berpengaruh terhadap rasa air. Air yang baik dan sehat untuk diminum adalah air dengan pH normal. PH air minum yang bagus sudah distandardisasi oleh Departemen Kesehatan RI dengan kisaran pH 6,5-8,5.
Dan perlu diketahui bahwa pH air yang rendah dapat menyebabkan rasa air menjadi kecut/masam, begitu juga sebaliknya, jika pH air melebihi standar normal maka akan menyebabkan air terasa pahit. Cara terbaik untuk mengetahui kualitas air minum adalah dengan menguji ke laboratorium dengan menggunakan alat ukur kualitas air, per 3 bulan sekali meliputi pemerisaan fisika, kimia dan bakteriologi. Biaya pemeriksaan bervariasi di tiap kota, antara Rp 250.000 hingga Rp 1.500.000 dan lama pemeriksaan umumnya 1-2 minggu. Selain itu, dapat menggunakan pH meter untuk mengetahui kualitas air. Keuntungan yang didapatkan dari penggunaan pH meter ini adalah dapat dipakai secara berulang-ulang dengan nilai pH yang terukur relatif cukup akurat. Dalam sebuah alat ukur kualitas air tersebut, ISTEK merupakan salah satu brand yang memiliki spesifikasi dari akurasi pengukuran ph air yang spesifik dibandingkan dengan brand-brand lainnya. Biasanya ISTEK digunakan sebagai alat ukur kualitas air oleh peneliti-peneliti perusahaan air minum untuk memeriksa kualitas sumber air mium yang di produksi sebelum diproduksi untuk dikonsumsi oleh komsumen mereka itu sendiri.
About Tridinamika
Related posts
Bahaya dari Salju Merah Darah di Antartika
02/03/2020
Kenapa Sering Terjadi Banjir di Kota Besar?
28/02/2020
Badai Debu di Bandara Spanyol, Kenali Kandungan ...
26/02/2020
Satu Juta Spesies Tumbuhan dan Hewan Terancam ...
21/02/2020