Negara yang beriklim tropis kepulauan, bersuhu tinggi serta lembab,dipermukaan dinding semen pada bangunan sering muncul serbuk putih berbulu, lapisan wallpaper bengkak menonjol, retak, terkelupas, itulah keadaan yang disebut kanker dinding. Dinding dan perabotan di sekitar situ tampak jamur hijau, jamur hitam dan bercak bercak, kejadian ini bukan saja merusak pandangan, bahkan merusak dinding dan perabotan. Fenomena ini sering mucul di lingkungan perumahan. Oleh karena sulit diatasi secara tuntas, sulit ditangani, maka disebut dengan istilah ” kanker dinding” (bi-ai)
Setelah tumbuh kanker dinding, Kebanyakan orang menganggap serbuk putih berbentuk bulu adalah bulu-bulu yang dihasilkan bakteri dari jamur putih, adalah pertanda celah-celah tembok telah disusupi bakteri jamur hingga lapisan dasarnya. Walaupun sudah mengunakan berbagai macam fungisida tetap saja tidak bisa diatasi, begitu tiba musim hujan akan muncul lagi. Kanker dinding ini sulit diberantas secara tuntas.
Benda berbentuk bulu serupa serbuk putih yang muncul pada kanker dinding, sebenarnya bukan bulu-bulu yang dihasilkan oleh bakteri jamur, melainkan dinding semen mengalami erosi uap air pada celah-celah dan retakan dinding, menyebabkan terjadinya netralisasi asam dan basa, menghasilkan kristal garam karbonat. Ketika musim hujan dinding kena bocoran air, rembesan air atau udara kurang mengalir, membuat lingkungan udara terkumpul banyak uap air. Uap air ini bertemu gas yang bersifat asam, seperti karbon dioksida atau belerang dioksida, maka terbentuklah gas air asam, kemudian membeku pada dinding semen menjadi embun asam (nilai PH-nya bisa mencapai titik rendah 4,0). Ketika permukaan dinding kurang kedap air atau ada celah dan retak, maka ia merembes ke dalam dinding, bercampur dengan semen, pasir dan bata. Mengingat di dalam benda-benda tersebut terdapat unsur-unsur yang bersifat basa / alkali (seperti natrium, kalsium, magnesium, kalium), sehingga terjadi efek netralisasi, kemudian bersama karbon dioksida di udara berpadu menjadi kristal, ini adalah benda berbentuk jarum atau serbuk berwarna putih yang dapat kita lihat, yang disebut kanker dinding.
Setelah kristal garam karbonat terbentuk banyak dan menumpuk pada permukaan dinding, baru bisa menimbulkan gelembung atau tonjolan yang membengkak pada lapisan cat tembok atau wallpaper, kadang pecah dan terkelupas. Oleh karena itu, “uap air” adalah biang keladi yang sebenarnya dari kanker dinding.
Dinding dimana timbul gejala kanker dinding, mencerminkan tingkat kelembaban udara tinggi, lingkungan sangat lembab. Jika rumah anda terdapat kanker dinding berarti rumah anda sudah diserang oleh bakteri jamur. Bakteri jamur ini mengambang kemana-mana mengikuti udara, dan tiada hentinya bekembang-biak, memenuhi seluruh lingkungan rumah, hal ini menimbulkan kerusakan dan cidera yang tak berbentuk bagi lingkungan rumah tinggal, juga kesehatan fisik dan mental para penghuni.
Jika semuanya kering dan terjaga ketenteraman, itu adalah arti sebenarnya dari perkataan “bersih”. Sekali terjadi kelembaban, bukan saja perabot rumah tangga, makananpun akan mudah berjamur atau basi; kecoak, rayap, kutu dan hama lainnya mudah berkembang biak.
Dari apa yang telah dipresentasikan pada artikel bagian 1, kita dapat memahami bahaya kanker dinding (Bi-ai) terhadap keluarga. Selain tidak enak dipandang dan merusak struktur dinding, lebih dari itu, ia merupakan sinyal adanya retakan dinding,rembesan air, kerusakan dan kebocoran, bahkan mengindikasikan bahwa rumah tempat tinggal anda merupakan lingkungan yang lembab.
Kanker tembok selain merusak bangunan, permukaan dinding yang terkena kanker juga hangat dan lemab, dimana terdapat banyak Kristal berbentuk bulu dan celah celah, cocok sekali untuk jamur,bakteri dan mikroba lainnya berkembang biak. Sewaktu anda menemukan dinding yang tumbuh kanker dari warna putih berubah menjadi hijau atau hitam, ini mengidikasikan rumah anda telah diserang jamur.
(A) Kerusakan bangunan dan perabotan, serta pakaian.
Pada lingkungan yang hangat dan lembab (20 ~ 35 derajat Celcius, 60 ~ 90% RH), spora jamur yang mengambang di udara akan jatuh pada materi organik (seperti kayu, serat, kulit, tetesan minyak dll.), kemudian bertunas, tumbuh bulu-bulu sarang bakteri dan menyebar luas. Hal itu akan membuat bahan bangunan, pakaian, perabotan mengalami penurunan kualitas, dekomposisi, pembusukkan, erosi dan hancur, sehingga kehilangan fungsinya yang semula, ini disebut “bahaya penjamuran”.
(B) Penjamuran pada makanan dan keracunan.
Makanan manusia adalah bahan organik yang paling kaya gizi. Jika tingkat suhu dan kelembaban normal (20 ~ 35 derajat Celcius, 60 ~ 90% RH), serta tanpa unsur kimia yang berfungsi sebagai pangawet dan steril, spora jamur yang mengambang di udara akan mudah bertunas dalam makanan , tumbuh dan berkembang biak, sehingga membuat komposisi makanan mengalami perubahan, kehilangan bentuk, warna dan rasanya yang semula, mengeras dan lainnya, bahkan merusak gizinya, dan mengeluarkan bau aneh. Bakteri jamur berkembang biak dalam makanan, menghasilkan metabolit, atau disebut juga mycotoxins, ini adalah penyebab umum keracunan makanan.
(C) Infeksi jamur, enyebabkan alergi.
Spora jamur yang mengambang di udara jika jatuh pada selaput lendir kulit manusia, atau di tempat luka, akan menyebabkan infeksi. Yang paling umum terjadi seperti: penyakit biri-biri(kaki bengkak), kurap, itu termasuk infeksi bakteri jamur.
Spora jamur atau metabolit yang ada di udara, mungkin menjadi penyebab alergi pada manusia, dapat menimbulkan penyakit alergi seperti asma bronhitis, urticaria, alergi rhinitis, konjungtivitis, keratitis, radang kulit, radang lambung /usus dan lainnya.
Tahun-tahun belakangan ini, karena ruangan dalam rumah memiliki kontrol suhu dan kelembaban oleh pemanas dan pendingin AC, sehingga membuat udara dalam ruangan tertutup rapat, kurang ventilasi, tingkat kelembaban dalam ruangan kebanyakan bertahan pada lebih dari 70% RH. Kelembaban yang tinggi ini berkontribusi bagi perkembangan jamur dan bakteri debu. Bakteri jamur dalam lingkungan rumah tinggal tidak hanya mengakibatkan kerugian pada bahan bangunan, perabotan dan pakaian, lebih dari itu, juga akan menyebabkan bahaya kesehatan bagi anggota keluarga. Maka, bila ada yang mengidap alergi, dengan mudah akan muncul berbagai gejala alergi, dan ada kecenderungan setiap tahun bertambah parah. Oleh karena itu kendalikan RH dalam ruangan anda menggunakan Dehummidifier.
Waspadai Kanker Dinding Pada Rumah Anda
WASPADAI KANKER DINDING PADA RUMAH ANDA
Negara yang beriklim tropis kepulauan, bersuhu tinggi serta lembab,dipermukaan dinding semen pada bangunan sering muncul serbuk putih berbulu, lapisan wallpaper bengkak menonjol, retak, terkelupas, itulah keadaan yang disebut kanker dinding. Dinding dan perabotan di sekitar situ tampak jamur hijau, jamur hitam dan bercak bercak, kejadian ini bukan saja merusak pandangan, bahkan merusak dinding dan perabotan. Fenomena ini sering mucul di lingkungan perumahan. Oleh karena sulit diatasi secara tuntas, sulit ditangani, maka disebut dengan istilah ” kanker dinding” (bi-ai)
Setelah tumbuh kanker dinding, Kebanyakan orang menganggap serbuk putih berbentuk bulu adalah bulu-bulu yang dihasilkan bakteri dari jamur putih, adalah pertanda celah-celah tembok telah disusupi bakteri jamur hingga lapisan dasarnya. Walaupun sudah mengunakan berbagai macam fungisida tetap saja tidak bisa diatasi, begitu tiba musim hujan akan muncul lagi. Kanker dinding ini sulit diberantas secara tuntas.
Benda berbentuk bulu serupa serbuk putih yang muncul pada kanker dinding, sebenarnya bukan bulu-bulu yang dihasilkan oleh bakteri jamur, melainkan dinding semen mengalami erosi uap air pada celah-celah dan retakan dinding, menyebabkan terjadinya netralisasi asam dan basa, menghasilkan kristal garam karbonat. Ketika musim hujan dinding kena bocoran air, rembesan air atau udara kurang mengalir, membuat lingkungan udara terkumpul banyak uap air. Uap air ini bertemu gas yang bersifat asam, seperti karbon dioksida atau belerang dioksida, maka terbentuklah gas air asam, kemudian membeku pada dinding semen menjadi embun asam (nilai PH-nya bisa mencapai titik rendah 4,0). Ketika permukaan dinding kurang kedap air atau ada celah dan retak, maka ia merembes ke dalam dinding, bercampur dengan semen, pasir dan bata. Mengingat di dalam benda-benda tersebut terdapat unsur-unsur yang bersifat basa / alkali (seperti natrium, kalsium, magnesium, kalium), sehingga terjadi efek netralisasi, kemudian bersama karbon dioksida di udara berpadu menjadi kristal, ini adalah benda berbentuk jarum atau serbuk berwarna putih yang dapat kita lihat, yang disebut kanker dinding.
Setelah kristal garam karbonat terbentuk banyak dan menumpuk pada permukaan dinding, baru bisa menimbulkan gelembung atau tonjolan yang membengkak pada lapisan cat tembok atau wallpaper, kadang pecah dan terkelupas. Oleh karena itu, “uap air” adalah biang keladi yang sebenarnya dari kanker dinding.
Dinding dimana timbul gejala kanker dinding, mencerminkan tingkat kelembaban udara tinggi, lingkungan sangat lembab. Jika rumah anda terdapat kanker dinding berarti rumah anda sudah diserang oleh bakteri jamur. Bakteri jamur ini mengambang kemana-mana mengikuti udara, dan tiada hentinya bekembang-biak, memenuhi seluruh lingkungan rumah, hal ini menimbulkan kerusakan dan cidera yang tak berbentuk bagi lingkungan rumah tinggal, juga kesehatan fisik dan mental para penghuni.
Jika semuanya kering dan terjaga ketenteraman, itu adalah arti sebenarnya dari perkataan “bersih”. Sekali terjadi kelembaban, bukan saja perabot rumah tangga, makananpun akan mudah berjamur atau basi; kecoak, rayap, kutu dan hama lainnya mudah berkembang biak.
Dari apa yang telah dipresentasikan pada artikel bagian 1, kita dapat memahami bahaya kanker dinding (Bi-ai) terhadap keluarga. Selain tidak enak dipandang dan merusak struktur dinding, lebih dari itu, ia merupakan sinyal adanya retakan dinding,rembesan air, kerusakan dan kebocoran, bahkan mengindikasikan bahwa rumah tempat tinggal anda merupakan lingkungan yang lembab.
Kanker tembok selain merusak bangunan, permukaan dinding yang terkena kanker juga hangat dan lemab, dimana terdapat banyak Kristal berbentuk bulu dan celah celah, cocok sekali untuk jamur,bakteri dan mikroba lainnya berkembang biak. Sewaktu anda menemukan dinding yang tumbuh kanker dari warna putih berubah menjadi hijau atau hitam, ini mengidikasikan rumah anda telah diserang jamur.
(A) Kerusakan bangunan dan perabotan, serta pakaian.
Pada lingkungan yang hangat dan lembab (20 ~ 35 derajat Celcius, 60 ~ 90% RH), spora jamur yang mengambang di udara akan jatuh pada materi organik (seperti kayu, serat, kulit, tetesan minyak dll.), kemudian bertunas, tumbuh bulu-bulu sarang bakteri dan menyebar luas. Hal itu akan membuat bahan bangunan, pakaian, perabotan mengalami penurunan kualitas, dekomposisi, pembusukkan, erosi dan hancur, sehingga kehilangan fungsinya yang semula, ini disebut “bahaya penjamuran”.
(B) Penjamuran pada makanan dan keracunan.
Makanan manusia adalah bahan organik yang paling kaya gizi. Jika tingkat suhu dan kelembaban normal (20 ~ 35 derajat Celcius, 60 ~ 90% RH), serta tanpa unsur kimia yang berfungsi sebagai pangawet dan steril, spora jamur yang mengambang di udara akan mudah bertunas dalam makanan , tumbuh dan berkembang biak, sehingga membuat komposisi makanan mengalami perubahan, kehilangan bentuk, warna dan rasanya yang semula, mengeras dan lainnya, bahkan merusak gizinya, dan mengeluarkan bau aneh. Bakteri jamur berkembang biak dalam makanan, menghasilkan metabolit, atau disebut juga mycotoxins, ini adalah penyebab umum keracunan makanan.
(C) Infeksi jamur, enyebabkan alergi.
Spora jamur yang mengambang di udara jika jatuh pada selaput lendir kulit manusia, atau di tempat luka, akan menyebabkan infeksi. Yang paling umum terjadi seperti: penyakit biri-biri(kaki bengkak), kurap, itu termasuk infeksi bakteri jamur.
Spora jamur atau metabolit yang ada di udara, mungkin menjadi penyebab alergi pada manusia, dapat menimbulkan penyakit alergi seperti asma bronhitis, urticaria, alergi rhinitis, konjungtivitis, keratitis, radang kulit, radang lambung /usus dan lainnya.
Tahun-tahun belakangan ini, karena ruangan dalam rumah memiliki kontrol suhu dan kelembaban oleh pemanas dan pendingin AC, sehingga membuat udara dalam ruangan tertutup rapat, kurang ventilasi, tingkat kelembaban dalam ruangan kebanyakan bertahan pada lebih dari 70% RH. Kelembaban yang tinggi ini berkontribusi bagi perkembangan jamur dan bakteri debu. Bakteri jamur dalam lingkungan rumah tinggal tidak hanya mengakibatkan kerugian pada bahan bangunan, perabotan dan pakaian, lebih dari itu, juga akan menyebabkan bahaya kesehatan bagi anggota keluarga. Maka, bila ada yang mengidap alergi, dengan mudah akan muncul berbagai gejala alergi, dan ada kecenderungan setiap tahun bertambah parah. Oleh karena itu kendalikan RH dalam ruangan anda menggunakan Dehummidifier.
About Tridinamika
Related posts
Bahaya dari Salju Merah Darah di Antartika
02/03/2020
Kenapa Sering Terjadi Banjir di Kota Besar?
28/02/2020
Badai Debu di Bandara Spanyol, Kenali Kandungan ...
26/02/2020
Satu Juta Spesies Tumbuhan dan Hewan Terancam ...
21/02/2020