Bagi anda yang sudah pernah naik KRL, mungkin sering memperhatikan pintu keretanya. Saat pintu KRL masih terbuka maka kereta tidak akan jalan, jadi kereta hanya akan jalan kalau semua pintu sudah tertutup dengan sempurna. Kadang ada beberapa penumpang yang sengaja mengganjal pintu kereta agar tidak segera jalan dengan alasan masih banyak temen-temen atau keluarga yang belum masuk kereta. Nah perilaku seperti inilah yang sebenarnya merugikan penumpang itu sendiri, karena bisa dipastikan jadwal keberangkatan akan terlambat dan tentunya akan tiba pada masing-masing stasiun lebih lama.
Yang menjadi pertanyaan, apakah ada semacam sensor pada pintu sehingga mesin tidak akan jalan kalau pintu belum tertutup dengan sempurna? Ternyata pengendali pintu kereta KRL ada pada sang masinis. Jadi disana ada tombol khusus untuk buka tutup pintu sekaligus berfungsi sebagai indikator. Jadi sebenarnya bukan ada sensor dan kontrol yang bisa menahan kereta berjalan kalau pintu belum tertutup sempurna, tetapi sang masinis nya lah yang menentukan kereta berjalan atau tidak. Masinis akan melihat indikator apakah pintu sudah tertutup sempurna ataukah belum. Karena memang sudah menjadi peraturan bahwa jika pintu kereta belum tertutup maka kereta dilarang berjalan. Hal ini bertujuan demi keselamatan penumpang.
Pada saat saklar pembuka pintu ditekan, serangkaian katup membiarkan udara tertempa memasuki silinder volume besar, tekanan udara mendorong piston silinder besar sehingga roda gigi berputar dan tuasnya bergerak. Pintu yang dihubungkan tuas tadi pun terbuka.
Pada saat saklar penutup pintu ditekan, sakelar tersebut akan berfungsi membalikkan aliran udara dari silinder volume besar ke silinder volume kecil. Sehingga Dorongan piston volume kecil memutar roda gigi, sehingga menggerakan tuas. Pintu pun menutup.
Misteri Pintu KRL
Bagi anda yang sudah pernah naik KRL, mungkin sering memperhatikan pintu keretanya. Saat pintu KRL masih terbuka maka kereta tidak akan jalan, jadi kereta hanya akan jalan kalau semua pintu sudah tertutup dengan sempurna. Kadang ada beberapa penumpang yang sengaja mengganjal pintu kereta agar tidak segera jalan dengan alasan masih banyak temen-temen atau keluarga yang belum masuk kereta. Nah perilaku seperti inilah yang sebenarnya merugikan penumpang itu sendiri, karena bisa dipastikan jadwal keberangkatan akan terlambat dan tentunya akan tiba pada masing-masing stasiun lebih lama.
Yang menjadi pertanyaan, apakah ada semacam sensor pada pintu sehingga mesin tidak akan jalan kalau pintu belum tertutup dengan sempurna? Ternyata pengendali pintu kereta KRL ada pada sang masinis. Jadi disana ada tombol khusus untuk buka tutup pintu sekaligus berfungsi sebagai indikator. Jadi sebenarnya bukan ada sensor dan kontrol yang bisa menahan kereta berjalan kalau pintu belum tertutup sempurna, tetapi sang masinis nya lah yang menentukan kereta berjalan atau tidak. Masinis akan melihat indikator apakah pintu sudah tertutup sempurna ataukah belum. Karena memang sudah menjadi peraturan bahwa jika pintu kereta belum tertutup maka kereta dilarang berjalan. Hal ini bertujuan demi keselamatan penumpang.
Pada saat saklar pembuka pintu ditekan, serangkaian katup membiarkan udara tertempa memasuki silinder volume besar, tekanan udara mendorong piston silinder besar sehingga roda gigi berputar dan tuasnya bergerak. Pintu yang dihubungkan tuas tadi pun terbuka.
Pada saat saklar penutup pintu ditekan, sakelar tersebut akan berfungsi membalikkan aliran udara dari silinder volume besar ke silinder volume kecil. Sehingga Dorongan piston volume kecil memutar roda gigi, sehingga menggerakan tuas. Pintu pun menutup.
About Cipto Utomo
Related posts
Mengenal Sistem Balometer, Sensor Pendeteksi Virus Corona
30/01/2020
Cara Kerja Thermal Scanner, Teknologi Pendeteksi Virus ...
29/01/2020
Deteksi Virus Corona, Kemenkes Menggunakan Thermal Scanner
28/01/2020
Hari Buruh Nasional 1 Mei
08/03/2017