Thursday , 21 November 2024
Negara-negara maju dan negara-negara berkembang memiliki opini/pendapat yang berbeda-beda mengenai isu obat generik. Negara-negara maju memiliki perlindungan yang kuat untuk obat yang sudah dipatenkan karena mereka memiliki banyak usaha/bisnis di bidang kepemilikan obat paten dan hampir 90% dari perusahaan-perusahaan obat berasal dari Amerika, Eropa dan Jepang. Di sisi lain, negara-negara berkembang dengan income perkapita yang rendah, sangat kesulitan untuk membeli obat-obatan yang sudah dipatenkan dan mahal.
Sehingga mereka menolak untuk membeli obat-obatan yang mahal tersebut karena mereka tidak memiliki sumber finansial/daya beli yang tinggi untuk obat-obatan mahal dan kekurangan kapasitas untuk berinovasi membuat obat-obatan yang dapat dipatenkan secara internasional. Oleh karena itu, Negara-negara berkembang adalah pengguna/pembeli bukan pemilik paten dan obat-obatan tersebut. Namun, ada salah satu contoh menarik dari kasus Bayer. Kasus Bayer yang terjadi di India menyangkut aspek legal/hukum, politik dan sosial budaya mengenai ketersediaan obat-obatan dan etika moral dari paten serta hal ini menjadi isu yang terus diperdebatkan di negara-negara berkembang.Walaupun Bayer menuntut litigasi hukum untuk obat-obatan yang sudah dipatenkannya selama beberapa tahun, pabrik Natco di India tetap mulai memproduksi obat generik dari obat patent yang dimiliki Bayer (yaitu Soranefib, obat untuk kanker) dan sudah dijual dengan harga yang lebih murah di India. Melihat kasus hukum peradilan antara Bayer dan Natco, negara-negara berkembang lain sudah seharusnya dapat membuat atau membeli obat-obatan generik yang murah dan mendapat akses untuk obat-obatan tersebut (lihat tabel 1, 2, 3, 4 dan gambar 1 dan 2 untuk lebih detailnya).
Kemudian, puskesmas dapat memiliki akses untuk obat-obatan murah tersebut karena produk-produk kesehatan memiliki harga yang tidak sama dengan produk-produk mahal lainnya (produk mewah seperti mobil, komestik dll), karena kesehatan dan akses terhadap obat-obatan adalah hak setiap orang baik dari negara maju atau pun negara berkembang. Deklarasi Doha yang menolak deklarasi TRIPS (Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights from World Trade Organization) karena memberi perlindungan yang seutuhnya terhadap kesehatan masyarakat dan mendapat akses untuk obat-obatan generik. Deklarasi Doha juga kurang mendukung perlindungan hak asasi intelektual/paten dari obat-obatan yang mahal tersebut.Oleh karena itu, negara-negara berkembang seharusnya membeli atau memproduksi obat-obatan generik atau alternatif yang lebih murah dengan menciptakan kebijakan publik dengan menggunakan lisensi obat-obatan generik, sehingga dapat memberikan akses yang sama untuk obat-obatan demi kesehatan masyarakat luas.
Table 1. Some recent cases of Compulsory Licensing (Khor, 2007)
Country |
Type of Compulsory Licence (CL) |
Reason |
Adequate remuneration |
Malaysia | CL to local company | Government use |
Offer 4% to patent holder |
Mozambique | CL for local manufacture (Pharco) | National emergency |
Not to exceed 2% of sales |
Zambia | CL for local manufacture (Pharco) | National emergency |
Not to exceed 2.5% of total turnover |
Indonesia | CL to a appointed pharmaceutical factory | Government use |
Compensation fee of 0.5% of net selling value |
Zimbabwe | CL to Varichem | Emergency | |
Thailand | CL to pharmaceutical organisation | Government use |
0.5% of the sales price |
Ghana | CL to import generic ARVs | Government use | |
Brazil | CL to manufacture Efavirenz | Government use | |
United States | CL to Swiss company to research, manufacture and sell in the US | To correct anticompetitive practices | |
Italy | CL to manufacture active ingredients | To correct anticompetitive practices |
Table 2. The availability of medicines in 40 developing countries (Cameron et al., 2011)
Types of medicines |
Generic name and therapeutic groups |
Medicines for acute conditions | Amoxicillin 250 or 500 mg capsule/tablet, Antibacterial Ciprofloxacin 250 or 500 mg capsule/tablet, Antibacterial Co-trimoxazole 8+40 mg/ml suspension, Antibacterial Ceftriaxone 1 g/vial injection, Antibacterial Diclofenac 25 or 50 mg capsule/tablet, Anti-inflammatory/antirheumatic Aciclovir 200 mg capsule/tablet, Antiviral Diazepam 5 or 10 mg capsule/tablet, Psycholeptic Fluconazole 50, 150 or 200 mg capsule/tablet, Antimycotic Metronidazole 200, 250, 400 or 500 mg capsule/tablet, Antibacterial Sulfadoxine+pyrimethamine 500+25 mg capsule/tablet, Antiprotozoal (antimalarial) Ibuprofen 200 or 400 mg capsule/tablet, Anti-inflammatory/antirheumatic Mebendazole 100 mg capsule/tablet, Anthelmintic Erythromycin 250 or 500 mg capsule/tablet, Antibacterial Albendazole 200 or 400 mg capsule/tablet, Anthelmintic Cephalexin 250 or 500 mg capsule/tablet, Antibacterial |
Medicines for chronic conditions | Glibenclamide 5 mg capsule/tablet, Drugs used in diabetes Salbutamol 0.1 mg inhaler, Drugs for obstructive airway disease Captopril 25 mg capsule/tablet, Agents acting on the renin-angiotensin system Atenolol 50 or 100 mg capsule/tablet, Beta-blocking agent Carbamazepine 200 mg capsule/tablet, Antiepileptic Omeprazole 20 mg capsule/tablet, Drugs for acid-related disorders Metformin 500 or 850 mg capsule/tablet, Drugs used in diabetes Ranitidine 150 mg capsule/tablet, Drugs for acid-related disorders Amitriptyline 25 mg capsule/tablet, Psychoanaleptic (antidepressant) Nifedipine Retard 20 or 30 mg tablet, Calcium channel blocker Fluoxetine 20 mg capsule/tablet, Psychoanaleptic (antidepressant) Hydrochlorothiazide 25 or 50 mg capsule/tablet, Diuretic Beclometasone 0.25 or 0.5 mg inhaler, Drugs for obstructive airway disease Phenytoin 100 mg capsule/tablet, Antiepileptic Losartan 25 or 50 mg capsule/tablet, Agents acting on the renin-angiotensin system |
Figure 1.Projections of Mortality and Burden of Disease, 2004-2030 (WHO, 2012)
Source: Chaves& Oliveira, 2007.
Table 4. CL episodes by year and country (Beall and Kuhn, 2012)
Year(s) |
Nation |
Disease |
Total products |
Outcomes |
2001, 2007 |
Brazil |
HIV/AIDS |
2 |
CL/discount |
2001 |
Brazil |
HIV/AIDS |
1 |
Discount |
2001 |
Canada |
Anthrax |
1 |
Discount |
2001-2003 |
South Africa |
HIV/AIDS |
8 |
VL/discount/none |
2001 |
United States |
Anthrax |
1 |
Discount |
2002 |
Egypt |
Erectile dysfunction |
1 |
CL |
2003-2004 |
Malaysia |
HIV/AIDS |
3 |
CL |
2003, 2007 |
Brazil |
HIV/AIDS |
1 |
Discount |
2003 |
Zimbabwe |
HIV/AIDS |
all |
CL |
2004 |
Mozambique |
HIV/AIDS |
3 |
CL |
2004 |
Zambia |
HIV/AIDS |
3 |
CL |
2005-2006 |
Argentina |
Pandemic flu |
1 |
VL |
2005-2007 |
Brazil |
HIV/AIDS |
1 |
Discount |
2005-2009 |
Brazil |
HIV/AIDS |
1 |
Discount |
2005 |
Ghana |
HIV/AIDS |
all |
CL |
2005 |
Indonesia |
HIV/AIDS |
2 |
CL |
2005 |
Taiwan |
Pandemic flu |
1 |
VL |
2006-2007 |
India |
Cancer |
1 |
None |
2006, 2010 |
Thailand |
HIV/AIDS |
1 |
CL |
2007 |
Rwanda |
HIV/AIDS |
1 |
CL |
2007, 2010 |
Thailand |
HIV/AIDS, CVD |
2 |
CL |
2007-2008 |
Thailand |
Cancer |
1 |
Discount |
2007-2008 |
Thailand |
Cancer |
3 |
CL |
2010 |
Ecuador |
HIV/AIDS |
1 |
CL |
Note: CL = compulsory licensing, VL = voluntary licensing
Author :
Adsense is actually a really great program for those who maintain blogs, as blogs get updated all the time and the Adsense possibilities are almost limitless.
This will allow you to answer only those calls that come in on your forwarded toll free number and route other calls to different locations.
Besides placing advertisers ads on your Blog, you can also make
money Blogging by placing Google Adsense into your Blog.
Ladies have a way of hiding items far more than you could ever consider.
Not only does it appear like there is a new brand of telephone out each and every time we turn around, it
is like their attempting to take over other industries as
well.
Look into my web blog: cheat in dragon city no download