Listrik prabayar yang diperkenalkan PLN sejak beberapa tahun terakhir semakin mempunyai banyak “penggemar”. Apalagi pemanfaatan listrik prabayar ini disebut-sebut sangat menguntungkan pelanggan. Misalnya dengan menggunakan layanan tersebut pelanggan dapat mengatur pemakaian listrik dan dapat mematok anggaran biaya listrik bulanan.
Keuntungan lainnya, pelanggan akan terbebas dari masalah kesalahan catat penggunaan listrik yang sering kali terjadi. Pelanggan juga terbebas dari sanksi pemutusan telat bayar listrik. Bagi PLN sendiri, layanan ini sekaligus menjawab keluhan pelanggan selama ini tentang pembacaan meter yang salah oleh petugas PLN.
Selain itu, pelanggan juga tidak perlu khawatir mati listrik mendadak saat stroom yang tertera di meter sudah habis. Karena secara otomatis, meteran prabayar akan memberikan alarm (buzzer) jika jumlah kilowatt hour sudah mulai habis.
Bunyi buzzer ini disatu sisi berguna kepada pemilik rumah sebagai “warning” disatu sisi lagi juga dianggap mengganggu. Misalnya bila muncul suara buzzer cukup nyaring, bukan hanya mengganggu kita tetapi juga mengganggu tetangga. Sayangnya buzzer tidak akan berhenti kalau belum melakukan pengisian token atau pulsa. Karenanya, jangan sampai kehabisan pulsa.
Keuntungan lain, dengan menggunakan listrik prabayar pelanggan tidak dikenakan biaya abonemen lagi. Soal tarif, menurut PLN, sebenarnya tidak ada perbedaan tarif antara listrik pasca bayar dan prabayar. Bedanya jika menggunakan listrik prabayar itu tidak ada rekening minimum sehingga kalau pemakaian rendah tidak kena rekening minimum.
Misalnya untuk daya 2.200 voltampere (VA), rekening minimumnya Rp 68 ribu. Jadi jika pelanggan pascabayar pemakaian listriknya di bawah Rp 68 ribu maka tetap kena tagihan rekening minimun Rp 68 ribu.
Sedangkan dengan listrik prabayar, bila pemakaian memang kecil maka tagihan rekeningnya bisa kurang dari Rp 68 ribu. Bahkan bila rumah ternyata kosong dan tidak pakai listrik sama sekali tidak usah bayar. Intinya, prabayar tidak menggunakan rekening minimum. (red)
Keuntungan Listrik Pra Bayar
Listrik prabayar yang diperkenalkan PLN sejak beberapa tahun terakhir semakin mempunyai banyak “penggemar”. Apalagi pemanfaatan listrik prabayar ini disebut-sebut sangat menguntungkan pelanggan. Misalnya dengan menggunakan layanan tersebut pelanggan dapat mengatur pemakaian listrik dan dapat mematok anggaran biaya listrik bulanan.
Keuntungan lainnya, pelanggan akan terbebas dari masalah kesalahan catat penggunaan listrik yang sering kali terjadi. Pelanggan juga terbebas dari sanksi pemutusan telat bayar listrik. Bagi PLN sendiri, layanan ini sekaligus menjawab keluhan pelanggan selama ini tentang pembacaan meter yang salah oleh petugas PLN.
Selain itu, pelanggan juga tidak perlu khawatir mati listrik mendadak saat stroom yang tertera di meter sudah habis. Karena secara otomatis, meteran prabayar akan memberikan alarm (buzzer) jika jumlah kilowatt hour sudah mulai habis.
Bunyi buzzer ini disatu sisi berguna kepada pemilik rumah sebagai “warning” disatu sisi lagi juga dianggap mengganggu. Misalnya bila muncul suara buzzer cukup nyaring, bukan hanya mengganggu kita tetapi juga mengganggu tetangga. Sayangnya buzzer tidak akan berhenti kalau belum melakukan pengisian token atau pulsa. Karenanya, jangan sampai kehabisan pulsa.
Keuntungan lain, dengan menggunakan listrik prabayar pelanggan tidak dikenakan biaya abonemen lagi. Soal tarif, menurut PLN, sebenarnya tidak ada perbedaan tarif antara listrik pasca bayar dan prabayar. Bedanya jika menggunakan listrik prabayar itu tidak ada rekening minimum sehingga kalau pemakaian rendah tidak kena rekening minimum.
Misalnya untuk daya 2.200 voltampere (VA), rekening minimumnya Rp 68 ribu. Jadi jika pelanggan pascabayar pemakaian listriknya di bawah Rp 68 ribu maka tetap kena tagihan rekening minimun Rp 68 ribu.
Sedangkan dengan listrik prabayar, bila pemakaian memang kecil maka tagihan rekeningnya bisa kurang dari Rp 68 ribu. Bahkan bila rumah ternyata kosong dan tidak pakai listrik sama sekali tidak usah bayar. Intinya, prabayar tidak menggunakan rekening minimum. (red)
About Tridinamika
Related posts
Mobil Bertenaga Sampah, Bisakah Terealisasi?
05/02/2020
Mengenal Relay Tester, Penguji Overload Relay
27/08/2018
Mengenal Current Injector dan Spesifikasi Current Test-nya
21/08/2018
Apa Perbedaan Arus Listrik AC dan DC? ...
30/04/2018