Tridinamika – Baik atau buruknya kondisi suatu mesin kendaraan dapat dengan mudah di deteksi dari sisa gas pembuangan pada knalpot kendaraan tersebut. Dari hasil yang tertera pada alat gas analyzer, kita bias melakukan serangkaian tindakan untuk memperbaiki kondisi mesin. Alat gas analyzer seperti Geotech Biogas 3000 mampu menampikan dengan jelas partikel gas pembuangan secara presisi. Namun bagi Anda yang bukan seorang teknisi atau orang awam, pastilah sangat kebingungan dalam membaca hasil gas analyzer. Artikel ini akan mempermudah Anda dalam membaca alat gas analyzer tanpa bantuan teknisi.
Cara Mudah Membaca Hasil Gas Analyzer Tanpa Bantuan Tim Teknisi
Hasil dari analisis dari gas pembuangan terdiri dari Oksigen (02), Karbondioksida (CO2), Monoksida (CO), hidrokarbon (HC) dan lambda (e). Variable ini akan muncul pada layar monitor gas analyzer dan jika sudah berhasil di tempatkan pada beberapa bagian kendaraan diantaranya kabel busi silender satu (pendeteksi rpm), ujung knalpot (deteksi gas buang) dan pada lubang bilah pengukur volume oli mesin (deteksi suhu oli).
Oksigen (O2)
Baik – buruknya proses pembakaran pada suatu mesin dipengaruhi pula oleh oksigen. Jika okisgen terlalu banyak maka proses pembakaran yang terjadi pada mesen tersebut tidaklah efisien. Idealnya, angka yang keluar pada alat gas analyzer tidak lebih dari 2%. Jika lebih dari 2% dapat mengartikan bahwa pada system pembuangan mesin tersebut terjadi kebakaran, namun bias juga proses pembakarannya telah diatur secara custom agar bahan bakar yang terpakai lebih irit. Semakin rendah nilai yang keluar pada monitor alat gas analyzer maka semakin baik pula proses pembakaran yang terjadi.
Karbondioksida (CO2)
Hasil pembakaran yang ada pada suatau mesin di pengaruhi oleh CO2. Idealnya, angka yang keluar dari alat gas analyzer wajib diatas 12%. Semakin angka yang ditunjukan oleh alat gas analyzer, maka semakin baik pula pembakarannya yang berarti banyak energi yang sudah terbakar. Namun jika angka yang ditunjukan oleh alat gas analyzer di bawah 12% maka ada beberapa hal yang harus di perbaiki.
Monoksida (CO)
Angka yang keluar dari alat gas analyzer sebagai hasil pendeteksian dari monoksida memiliki angka ideal yang beragam. CO menunjukan pembakaran yang terdapata pada silinder. Pada mesin injeksi angka efisien yang ditinjukan oleh alat gas analyzer berkisar 0,2% – 1,5 % dengan nilai ideal 0,5%. Beda halnya dengan karburator, 1 – 3.5 % adalah angka ideal yang dikeluarkan oleh alat gas analyzer.
Hidrokarbon (HC)
Analisa hidrokarbon bertujuan untuk menganalisa sisa bahan bakar yang terbuang bersamaan dengan asap knalpot. Angka ideal yang harus dikeluarkan oleh alat gas analyzer adalah 300 ppm, tidak boleh lebih. Jika lebih, maka itu berarti tenaga dari mesin tersebut mengalami pelemahan dan boros.
Lambda (e)
Perbandingan campuran oksigen dan bahan bakar yang terbuang melalui pipa knalpot berhubungan dengan angka yang ditunjukan oleh lambda. Nilai idealnya adalah 1. Jika angka yang keluar lebih dari 1 itu menandakan bahwa konsumsi bahan bakarnya adalah irit, namun apabila kurang dari 1 yang artinya 0.9 mengindikasikan bahwa konsumsi bahan bakarnya boros, dan apabila angkanya 0.85, itu berarti konsumsi bahan bakarnya terlalu boros.
Tips Cara Mudah Membaca Hasil Gas Analyzer Tanpa Bantuan Tim Teknisi
Tridinamika – Baik atau buruknya kondisi suatu mesin kendaraan dapat dengan mudah di deteksi dari sisa gas pembuangan pada knalpot kendaraan tersebut. Dari hasil yang tertera pada alat gas analyzer, kita bias melakukan serangkaian tindakan untuk memperbaiki kondisi mesin. Alat gas analyzer seperti Geotech Biogas 3000 mampu menampikan dengan jelas partikel gas pembuangan secara presisi. Namun bagi Anda yang bukan seorang teknisi atau orang awam, pastilah sangat kebingungan dalam membaca hasil gas analyzer. Artikel ini akan mempermudah Anda dalam membaca alat gas analyzer tanpa bantuan teknisi.
Cara Mudah Membaca Hasil Gas Analyzer Tanpa Bantuan Tim Teknisi
Hasil dari analisis dari gas pembuangan terdiri dari Oksigen (02), Karbondioksida (CO2), Monoksida (CO), hidrokarbon (HC) dan lambda (e). Variable ini akan muncul pada layar monitor gas analyzer dan jika sudah berhasil di tempatkan pada beberapa bagian kendaraan diantaranya kabel busi silender satu (pendeteksi rpm), ujung knalpot (deteksi gas buang) dan pada lubang bilah pengukur volume oli mesin (deteksi suhu oli).
Oksigen (O2)
Baik – buruknya proses pembakaran pada suatu mesin dipengaruhi pula oleh oksigen. Jika okisgen terlalu banyak maka proses pembakaran yang terjadi pada mesen tersebut tidaklah efisien. Idealnya, angka yang keluar pada alat gas analyzer tidak lebih dari 2%. Jika lebih dari 2% dapat mengartikan bahwa pada system pembuangan mesin tersebut terjadi kebakaran, namun bias juga proses pembakarannya telah diatur secara custom agar bahan bakar yang terpakai lebih irit. Semakin rendah nilai yang keluar pada monitor alat gas analyzer maka semakin baik pula proses pembakaran yang terjadi.
Karbondioksida (CO2)
Hasil pembakaran yang ada pada suatau mesin di pengaruhi oleh CO2. Idealnya, angka yang keluar dari alat gas analyzer wajib diatas 12%. Semakin angka yang ditunjukan oleh alat gas analyzer, maka semakin baik pula pembakarannya yang berarti banyak energi yang sudah terbakar. Namun jika angka yang ditunjukan oleh alat gas analyzer di bawah 12% maka ada beberapa hal yang harus di perbaiki.
Monoksida (CO)
Angka yang keluar dari alat gas analyzer sebagai hasil pendeteksian dari monoksida memiliki angka ideal yang beragam. CO menunjukan pembakaran yang terdapata pada silinder. Pada mesin injeksi angka efisien yang ditinjukan oleh alat gas analyzer berkisar 0,2% – 1,5 % dengan nilai ideal 0,5%. Beda halnya dengan karburator, 1 – 3.5 % adalah angka ideal yang dikeluarkan oleh alat gas analyzer.
Hidrokarbon (HC)
Analisa hidrokarbon bertujuan untuk menganalisa sisa bahan bakar yang terbuang bersamaan dengan asap knalpot. Angka ideal yang harus dikeluarkan oleh alat gas analyzer adalah 300 ppm, tidak boleh lebih. Jika lebih, maka itu berarti tenaga dari mesin tersebut mengalami pelemahan dan boros.
Lambda (e)
Perbandingan campuran oksigen dan bahan bakar yang terbuang melalui pipa knalpot berhubungan dengan angka yang ditunjukan oleh lambda. Nilai idealnya adalah 1. Jika angka yang keluar lebih dari 1 itu menandakan bahwa konsumsi bahan bakarnya adalah irit, namun apabila kurang dari 1 yang artinya 0.9 mengindikasikan bahwa konsumsi bahan bakarnya boros, dan apabila angkanya 0.85, itu berarti konsumsi bahan bakarnya terlalu boros.
About Tridinamika
Related posts
Bahaya dari Salju Merah Darah di Antartika
02/03/2020
Kenapa Sering Terjadi Banjir di Kota Besar?
28/02/2020
Badai Debu di Bandara Spanyol, Kenali Kandungan ...
26/02/2020
Satu Juta Spesies Tumbuhan dan Hewan Terancam ...
21/02/2020