Transistor Tertipis di Dunia Hanya Setebal Ukuran Atom
Inovasi terbaru komponen elektronika kembali lahir. Kali ini para peneliti melalui jurnal yang diterbitkan oleh Nature.com, mengungkapkan telah berhasil memproduksi transistor ultra tipis yakni hanya setebal tiga kali diameter atom.
Transistor ini berbahan baku material eksperimental bernama transition metal dichalcogenide (TMD). Menariknya TMD adalah ukurannya yang sangat tipis, biasanya digunakan sebagai lapisan film dengan hanya beberapa tebal atomnya. Dengan sifat demikian, menjadikan TMD material yang cocok untuk bahan panel surya, detektor cahaya, dan semi-konduktor. Namun tantangan terbesar para peneliti terletak pada tingkat kesulitan yang tinggi untuk membuat material ini dapat bekerja dengan konsisten dan stabil.
Dikutip dari The Verge, para peneliti berhasil menggunakan metode bernama metal organic chemical vapor deposition untuk memproduksi transistor berbahan baku TMD sehingga menghasilkan transistor yang stabil. Proses produksi diawali dengan mencampur bahan dasar diethylsulfide dan logam hexacarbonyl di dalam kristal semikonduktor tipis (wafer) lalu dipanggang dengan suhu 550°C selama 26 jam menggunakan bahan bakar gas hidrogen. Proses ini dapat menghasilkan 200 buah transistor ultra-tipis dengan mobilitas elektron yang baik. Ditemukan hanya ada dua produk yang gagal, menunjukkan bahwa metode ini memiliki tingkat keberhasilan 99%.
Transistor Tertipis di Dunia Hanya Setebal Ukuran Atom
Transistor Tertipis di Dunia Hanya Setebal Ukuran Atom
Inovasi terbaru komponen elektronika kembali lahir. Kali ini para peneliti melalui jurnal yang diterbitkan oleh Nature.com, mengungkapkan telah berhasil memproduksi transistor ultra tipis yakni hanya setebal tiga kali diameter atom.
Transistor ini berbahan baku material eksperimental bernama transition metal dichalcogenide (TMD). Menariknya TMD adalah ukurannya yang sangat tipis, biasanya digunakan sebagai lapisan film dengan hanya beberapa tebal atomnya. Dengan sifat demikian, menjadikan TMD material yang cocok untuk bahan panel surya, detektor cahaya, dan semi-konduktor. Namun tantangan terbesar para peneliti terletak pada tingkat kesulitan yang tinggi untuk membuat material ini dapat bekerja dengan konsisten dan stabil.
Dikutip dari The Verge, para peneliti berhasil menggunakan metode bernama metal organic chemical vapor deposition untuk memproduksi transistor berbahan baku TMD sehingga menghasilkan transistor yang stabil. Proses produksi diawali dengan mencampur bahan dasar diethylsulfide dan logam hexacarbonyl di dalam kristal semikonduktor tipis (wafer) lalu dipanggang dengan suhu 550°C selama 26 jam menggunakan bahan bakar gas hidrogen. Proses ini dapat menghasilkan 200 buah transistor ultra-tipis dengan mobilitas elektron yang baik. Ditemukan hanya ada dua produk yang gagal, menunjukkan bahwa metode ini memiliki tingkat keberhasilan 99%.
kunjungi kami: www.tridinamika.com
About Tridinamika
Related posts
Apa Perbedaan Arus Listrik AC dan DC? ...
30/04/2018
Jenis dan Fungsi Data Logger
08/01/2018
Mengenal Perbedaan Thermal Imaging Dan Infrared Thermometer
29/12/2017
6 Hal Tak Terduga Yang Bisa Dilakukan ...
11/12/2017