Osiloskop baik analog maupun digital pada dasarnya tergolong sebagai voltage response instrument. Artinya, respon yang dianalisa adalah respon tegangan yang ditampilkan secara time base. Jika akhir-akhir ini aplikasi osiloskop banyak digunakan untuk pengukuran arus listrik (current), hal ini lebih dikarenakan adanya penambahan perangkat yang disebut dengan tranduser. Tranduser inilah yang akan mengkonversi sinyal arus listrik ke dalamĀ format voltage sehingga dapat dianalisa menggunakan osiloskop.
Logikanya, jika sebuah alat ukur mampu melakukan pengukuran voltage dan current secara bersamaan, maka alat tersebut harusnya mampu mengukur power (daya) listrik. Masalahnya adalah, power sendiri dinyatakan dalam 4 varian yakni instant power, real power/active power, apparent power dan reactive power . Lantas, jenis power manakah yang dapat dianalisa dengan menggunakan osiloskop. Dalam hal power measurement, kami akan mencoba menganalisanya menggunakan osiloskop Teledyne LeCroy HDO 600.
Perhatikan gambar dibawah ini. Gambar tersebut adalah tampilan display dari osiloskop saat membaca voltage (channel 1) dan current (channel 2). Tampilan yang paling atas merupakan bentuk dari sinyal instant voltage yang terbaca melalui channel 1. Tampilan yang tengah adalah tampilan sinyal instant current yang terbaca oleh channel 2. Sedangkan tampilan yang paling bawah merupakan tampilan instant power yang didapatkan dari kalkulasi. Terlihat jika tampilan sinyal power memiliki frekwensi 2 kali lebih tinggi dari frekwensi sinyal voltage maupun currentnya. Selain memiliki frekwensi 2 x lebih tinggi, sinyal power mengandung DC offset yang mencermikan besarnya average power. Average power dinyatakan dengan simbol P dengan satuan watt
Sementara itu, hasil perkalian dari rms current dan rms voltage akan menghasilkan apparent power dengan satuan VA. Pada display osiloskop Teledyne LeCroy HDO 600, apparent power sinyatakan dalam form apwr. Untuk beban-beban resistif, average power dan apparent power akan memiliki nilai yang sama.
Sedangkan untuk mengkalkulasi power factor, anda cukup membagi average power dengan apparent power. Tak hanya itu, kitapun dengan mudah dapat mengetahui besarnya crest faktor dengan cara membagi I peak to peak dengan I rms. Terakhir, jika nilai average power dan apparent power diketahui, maka nilai reactive powernya pun dengan mudah dapat kita cari. Nah, selamat mencoba. (br)
Mengukur Daya Listrik Menggunakan Osiloskop
Osiloskop baik analog maupun digital pada dasarnya tergolong sebagai voltage response instrument. Artinya, respon yang dianalisa adalah respon tegangan yang ditampilkan secara time base. Jika akhir-akhir ini aplikasi osiloskop banyak digunakan untuk pengukuran arus listrik (current), hal ini lebih dikarenakan adanya penambahan perangkat yang disebut dengan tranduser. Tranduser inilah yang akan mengkonversi sinyal arus listrik ke dalamĀ format voltage sehingga dapat dianalisa menggunakan osiloskop.
Logikanya, jika sebuah alat ukur mampu melakukan pengukuran voltage dan current secara bersamaan, maka alat tersebut harusnya mampu mengukur power (daya) listrik. Masalahnya adalah, power sendiri dinyatakan dalam 4 varian yakni instant power, real power/active power, apparent power dan reactive power . Lantas, jenis power manakah yang dapat dianalisa dengan menggunakan osiloskop. Dalam hal power measurement, kami akan mencoba menganalisanya menggunakan osiloskop Teledyne LeCroy HDO 600.
Perhatikan gambar dibawah ini. Gambar tersebut adalah tampilan display dari osiloskop saat membaca voltage (channel 1) dan current (channel 2). Tampilan yang paling atas merupakan bentuk dari sinyal instant voltage yang terbaca melalui channel 1. Tampilan yang tengah adalah tampilan sinyal instant current yang terbaca oleh channel 2. Sedangkan tampilan yang paling bawah merupakan tampilan instant power yang didapatkan dari kalkulasi. Terlihat jika tampilan sinyal power memiliki frekwensi 2 kali lebih tinggi dari frekwensi sinyal voltage maupun currentnya. Selain memiliki frekwensi 2 x lebih tinggi, sinyal power mengandung DC offset yang mencermikan besarnya average power. Average power dinyatakan dengan simbol P dengan satuan watt
Sementara itu, hasil perkalian dari rms current dan rms voltage akan menghasilkan apparent power dengan satuan VA. Pada display osiloskop Teledyne LeCroy HDO 600, apparent power sinyatakan dalam form apwr. Untuk beban-beban resistif, average power dan apparent power akan memiliki nilai yang sama.
Sedangkan untuk mengkalkulasi power factor, anda cukup membagi average power dengan apparent power. Tak hanya itu, kitapun dengan mudah dapat mengetahui besarnya crest faktor dengan cara membagi I peak to peak dengan I rms. Terakhir, jika nilai average power dan apparent power diketahui, maka nilai reactive powernya pun dengan mudah dapat kita cari. Nah, selamat mencoba. (br)
kunjungi kami: www.tridinamika.com
About Tridinamika
Related posts
Gas Detector Analyzer Alat Ukur Kadar Gas ...
15/10/2021
Dimana Beli Particle Counter KANOMAX?
10/09/2021
Mengenal Fungsi Air Quality Monitor
25/07/2021
Tubuh Menjadi Panas Ketika Sakit, Berdasarkan Thermal ...
06/03/2020