Saturday , 23 November 2024
Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid bisa manjadi alternatif ditengah menipisnya cadangan minyak dan gas dalam negeri. Oleh karena itu Wind Hybrid Power Generation (WHyPGen) mengadakan workshop Potensi Energi Angin dan Teknologi Wind Hybrid Power Generation di Indonesia yang bekerjasama dengan Masyarakat Penulis Iptek (Mapiptek), di Jakarta.
Namun sayangnya hingga kini kebijakan mengenai harga jual listrik Pembangkit Listrik Tenaga Baru (PLTB) belum disahkan sehingga menyebabkan banyak kalangan pengusaha enggan untuk binvestasi. Hal itu membuat pangsa pasar PLTB kurang berkembang.
Hingga saat ini PLTB telah memberikan kontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan listrik, hingga terpasang sebesar 237.016 GW. Urutan lima negara pengguna PLTB terbesar adalah China, Amerika, Jerman, Spansol, dan India. Karenanya potensi energi angin dapat dijadikan solusi mengingat tersedia secara cuma-cuma di alam semesta. Selain itu, tidak adanya pembakaran dalam proses pembangkit listrik tenaga angin, sehingga menghasilkan emisi gas rumah kaca yang rendah, bahkan hampir tanpa emisi.
WHyPGen sendiri merupakan proyek kerjasama pemerintah Indonesia dan The United Nation Development Programme (UNDP), yang didanai The Global Environment Facility (GEF). Target utama proyek ini, pembangkit listrik berbasis teknologi WHyPGen sebesar 18,115GWh setara dengan pengurangan emisi CO2 sebesar 16.050 metric ton dari aplikasi sistem WHyPGen kapasitas terpasang sebesar 9,4 MW.
Dengan adanya Teknologi listrik ramah lingkungan ini diharapkan bisa menjadi alternatif bagi masyarakat, sehingga sedikit dapat meringankan beban ekonmi rumah tangga.
Baca juga : Hemat Energi Di Perkantoran
Pemanfaatan Tenaga Surya Untuk Listrik Pada Gedung Perkantoran
1 Comments