Penggunaan perangkat elektronik dalam dunia otomotif telah dimulai sejak puluhan tahun yang lalu. Penggunaan ECU (Electronic Control Unit) dimulai pada tahun 1985 dimana ECU untuk pertama kalinya dijadikan sebagai perangkat elektronik standard. Meski pada awalnya lebih ditujukan kepada fungsi pengurangan emisi gas buang, Saat ini ECU berkembang mejadi perangkat yang mampu menjaga kestabilan performa kendaraan. Misalnya lampu indikator pada dashboard yang akan menyala saat mobil mengalami kejanggalan, mulai dari pintu yang kurang rapat, tidak mengenakan sabuk pengaman, atau kejanggalan pada performa mesin.
Pada perkembangannya, ECU pula lah yang mengatur lalu lintas data pada kendaraan. Melalui ratusan sensor dan aktuator yang terpasang pada kendaraan, ECU berfungsi layaknya prosessor super cepat yang menjamin kendaraan anda tetap pada tingkat efisiensi tinggi, nyaman dan aman untuk dikendarai.
Untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut berfungsi dengan baik, produsen biasanya melakukan pengetesan ECU terlebih dahulu sebelum di kirim ke konsumen. Salah satu pengetesan yang dilakukan adalah pengetesan respon breake dan akselerasi
Karena sifatnya yang elektronik, pengetesan tidak semuanya dilakukan secara manual. Dibutukan perangkat khusus untuk menganalisa karakter dari sinyal-sinyal tersebut. Salah satu perangkat yang dapat digunakan adalah HIOKI MR8875 yang memang didesain untuk kebutuhan otomotif.
Perangkat ini digunakan untuk mengcapture sinyal data sehingga kita dapat mengetahui bagaimana pola akselarasi dan deselerasi yang optimal. Pola yang diamati biasanya adalah accelerator stroke dan load data dalam format X-Y graph.
Untuk mendapatkan akselarasi yang optimal, biasanya perangkat akselerator akan dioperasikan secara manual terlebih dahulu. Setelah didapatkan pattern yang terbaik, data dari pengoperasian manual akan dicapture dalam bentuk grafik. Selain itu, anda juga dapat menggunakan fungsi CAN analyzer untuk meng-capture data dari Fuel Injection melalui CAN interface untuk verifikasi supply bahan bakar ke mesin pada saat pengereman.(br)
Pengetesan Akselerasi dan Brake Pedals Menggunakan Hioki MR8875
Penggunaan perangkat elektronik dalam dunia otomotif telah dimulai sejak puluhan tahun yang lalu. Penggunaan ECU (Electronic Control Unit) dimulai pada tahun 1985 dimana ECU untuk pertama kalinya dijadikan sebagai perangkat elektronik standard. Meski pada awalnya lebih ditujukan kepada fungsi pengurangan emisi gas buang, Saat ini ECU berkembang mejadi perangkat yang mampu menjaga kestabilan performa kendaraan. Misalnya lampu indikator pada dashboard yang akan menyala saat mobil mengalami kejanggalan, mulai dari pintu yang kurang rapat, tidak mengenakan sabuk pengaman, atau kejanggalan pada performa mesin.
Pada perkembangannya, ECU pula lah yang mengatur lalu lintas data pada kendaraan. Melalui ratusan sensor dan aktuator yang terpasang pada kendaraan, ECU berfungsi layaknya prosessor super cepat yang menjamin kendaraan anda tetap pada tingkat efisiensi tinggi, nyaman dan aman untuk dikendarai.
Untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut berfungsi dengan baik, produsen biasanya melakukan pengetesan ECU terlebih dahulu sebelum di kirim ke konsumen. Salah satu pengetesan yang dilakukan adalah pengetesan respon breake dan akselerasi
Karena sifatnya yang elektronik, pengetesan tidak semuanya dilakukan secara manual. Dibutukan perangkat khusus untuk menganalisa karakter dari sinyal-sinyal tersebut. Salah satu perangkat yang dapat digunakan adalah HIOKI MR8875 yang memang didesain untuk kebutuhan otomotif.
Perangkat ini digunakan untuk mengcapture sinyal data sehingga kita dapat mengetahui bagaimana pola akselarasi dan deselerasi yang optimal. Pola yang diamati biasanya adalah accelerator stroke dan load data dalam format X-Y graph.
Untuk mendapatkan akselarasi yang optimal, biasanya perangkat akselerator akan dioperasikan secara manual terlebih dahulu. Setelah didapatkan pattern yang terbaik, data dari pengoperasian manual akan dicapture dalam bentuk grafik. Selain itu, anda juga dapat menggunakan fungsi CAN analyzer untuk meng-capture data dari Fuel Injection melalui CAN interface untuk verifikasi supply bahan bakar ke mesin pada saat pengereman.(br)
About Tridinamika
Related posts
Tubuh Menjadi Panas Ketika Sakit, Berdasarkan Thermal ...
06/03/2020
Virus Corona Masuk ke Indonesia, Ketahui Cara ...
05/03/2020
Deteksi Virus Corona Dengan Stelop IFSS4 Mass ...
04/03/2020
Satu Juta Spesies Tumbuhan dan Hewan Terancam ...
21/02/2020