Berbeda dengan sinyal DC yang memiliki nilai aktual tetap, sinyal AC memiliki nilai aktual yang terus berubah secara periodik. Pengukuran sinyal AC dilakukan dengan mencari nilai ekuivalen DC nya, nilai ekuivalen tersebut dikenal dengan istilah nilai RMS(root mean square) atau nilai efektif. Dalam terminologi elektrik, nilai RMS AC akan ekuivalen dengan DC heating value nya.
Meskipun semua alat ukur menghasilkan nilai rms, akan tetapi Mayoritas alat ukur yang saat ini beredar dipasaran adalah alat ukur berteknologi MEAN (Averaging Rectified). Metode MEAN sangat populer digunakan karena memiliki prosedur kalkulasi yang lebih mudah dan ekonomis. Pada sinyal yang berbentuk sinus murni, nilai dari MEAN akan mirip dengan nilai RMS sehingga “dapat dikatakan” bernilai sama. Pada pengukuran sinyal sinus murni yang memiliki nilai puncak 1 V (gambar 1), terlihat bahwa nilai 0,6366 (MEAN) mendekati nilai 0,7071 (RMS). Alat ukur berbasis MEAN akan menampilkan nilai yang didapatkan dari hasil penghitungan MEAN yang kemudian dikalikan dengan bilangan 1,11. Nilai hasil perkalian inilah yang akan tampil pada display alat ukur.Alat ukur berbasis MEAN dirancang untuk menghitung nilai pendekatan terhadap nilai RMS pada beban-beban linier seperti motor induksi, heater dan lampu pijar. Beban linier akan memiliki pola arus yang berbentuk sinus sehingga hasil pembacaan alat ukur akan mendekati nilai RMS sinyal. Namun, metode MEAN tidak akan akurat bila diaplikasikan pada beban-beban non linier, mengapa? Jawabannya sederhana, beban non linier memiliki pola gelombang arus yang tak lagi berbentuk sinus. Bila beban non linier di ukur dengan alat ukur berteknologi MEAN, maka hasil pembacaan akan jauh lebih kecil. Beberap a sumber menyatakan bahwa penyimpangan nilai yang terbaca dapat mencapai hingga 40% lebih rendah daripada nilai RMS yang sebenarnya.
Untuk membedakan alat ukur rms dengan teknologi mean dan yang benar-benar menggunakan metoda rms maka ditambahkanlah kata “TRUE”.
Mengapa alat ukur RMS harus pakai embel-embel ”TRUE”
Berbeda dengan sinyal DC yang memiliki nilai aktual tetap, sinyal AC memiliki nilai aktual yang terus berubah secara periodik. Pengukuran sinyal AC dilakukan dengan mencari nilai ekuivalen DC nya, nilai ekuivalen tersebut dikenal dengan istilah nilai RMS(root mean square) atau nilai efektif. Dalam terminologi elektrik, nilai RMS AC akan ekuivalen dengan DC heating value nya.
Meskipun semua alat ukur menghasilkan nilai rms, akan tetapi Mayoritas alat ukur yang saat ini beredar dipasaran adalah alat ukur berteknologi MEAN (Averaging Rectified). Metode MEAN sangat populer digunakan karena memiliki prosedur kalkulasi yang lebih mudah dan ekonomis. Pada sinyal yang berbentuk sinus murni, nilai dari MEAN akan mirip dengan nilai RMS sehingga “dapat dikatakan” bernilai sama. Pada pengukuran sinyal sinus murni yang memiliki nilai puncak 1 V (gambar 1), terlihat bahwa nilai 0,6366 (MEAN) mendekati nilai 0,7071 (RMS). Alat ukur berbasis MEAN akan menampilkan nilai yang didapatkan dari hasil penghitungan MEAN yang kemudian dikalikan dengan bilangan 1,11. Nilai hasil perkalian inilah yang akan tampil pada display alat ukur.Alat ukur berbasis MEAN dirancang untuk menghitung nilai pendekatan terhadap nilai RMS pada beban-beban linier seperti motor induksi, heater dan lampu pijar. Beban linier akan memiliki pola arus yang berbentuk sinus sehingga hasil pembacaan alat ukur akan mendekati nilai RMS sinyal. Namun, metode MEAN tidak akan akurat bila diaplikasikan pada beban-beban non linier, mengapa? Jawabannya sederhana, beban non linier memiliki pola gelombang arus yang tak lagi berbentuk sinus. Bila beban non linier di ukur dengan alat ukur berteknologi MEAN, maka hasil pembacaan akan jauh lebih kecil. Beberap a sumber menyatakan bahwa penyimpangan nilai yang terbaca dapat mencapai hingga 40% lebih rendah daripada nilai RMS yang sebenarnya.
Untuk membedakan alat ukur rms dengan teknologi mean dan yang benar-benar menggunakan metoda rms maka ditambahkanlah kata “TRUE”.
(red)
About Tridinamika
Related posts
Tubuh Menjadi Panas Ketika Sakit, Berdasarkan Thermal ...
06/03/2020
SpaceX Gagal Uji Coba, Siap Luncurkan Astronaut ...
14/02/2020
Jamur dari Radiasi Chernobyl Bisa Berguna untuk ...
13/02/2020
Bumi akan Musnah, Kejadian Carrington akan Terulang ...
12/02/2020