Temperatur dan kelembaban adalah masalah utama yang dihadapi dalam budidaya jamur. Indonesia yang beriklim tropis menyebabkan temperatur tinggi menjadi masalah bagi syarat pertumbuhan jamur. Pada musim kemarau temperatur disiang hari bisa mencapai 340 C sedangkan jamur membutuhkan temperatur maksimal 280 C sebagai syarat tumbuh. Temperatur rendah relatif tidak bermasalah karena rata-rata temperatur di wilayah Indonesia tidak akan mencapai di bawah 220 C. Kondisi ini masih memenuhi bagi syarat hidup jamur. Jamur tiram dapat tumbuh dengan baik pada temperatur sekitar 250 C. Temperatur ini dapat dicapai dengan pengkodisian sedemikian rupa pada kumbung.
Ketika temperatur di dalam kumbung naik, ventilasi pada kumbung dibuka. Pembukaan ventilasi ini akan mengalirkan udara ke dalam kumbung. Aliran udara yang baik akan mempercepat penurunan temperatur di dalam kumbung. Aliran udara yang baik dapat tercapai apabila ventilasi kumbung dirancang dengan baik dan benar. Ventilasi kumbung yang baik terdiri dari dua bagian yaitu pintu masuk dan pintu keluar udara (inlet dan outlet).
Pintu masuk udara yang benar teletak di bagian bawah pada dinding kumbung sedangkan pintu keluar terletak di bagian atas. Artinya angin akan masuk melalui bagian bawah dan keluar melalui bagian atas. Perhatikan besar arus angin ketika ventilasi dibuka. Arus angin yang terlalu besar akan berdampak pada penurunan kelembaban udara.
Kelembaban udara paling ideal adalah 80%. Masalah yang sering muncul adalah rendahnya kelembaban hingga mencapai di bawah 70%. Beberapa buku menyatakan kelembaban dapat dinaikkan dengan beberapa teknik yaitu pengkabutan, penyiraman lantai atau kombinasi dari pengkabutan dan penyiraman lantai.
Namun sepanjang pengalaman kami, ketiga teknik tersebut tidak signifikan dalam menaikkan kelembaban udara. Teknik kombinasi pengkabutan dan penyiraman lantai hanya akan menaikkan kelembaban tak lebih dari 3%. Apabila pengkabutan dilakukan berlebih akan menyebabkan jamur terlalu basah sehingga mudah diserang lalat buah.
Cara yang paling sering digunakan untuk menaikan kelembaban udara adalah dengan membasahi dinding kumbung. Pembasahan dinding kumbung ini akan menyebabkan angin yang masuk ke dalam kumbung menjadi angin basah yang dapat menaikan nilai kelembabannya. Namun Efeknya, pembasahan dinding yang terlalu sering akan menyebabkan dinding kumbung cepat lapuk. Banyak Yang menyiasati hal ini dengan menggunakan kain-kain yang tak terpakai yang diletakkan pada bagian dalam dinding. Penggunan kain pada bagian dalam dinding kumbung justru akan menyebabkan dinding tidak basah serta dapat menyimpan air dalam waktu relatif lama.
Angin kering juga merupakan musuh utama kelembaban. Jika kodisi lingkungan luar kumbung kering, angin yang masuk kedalam kumbung akan langsung menurunkan kelembaban. Lalu bagaimanakah solusi yang benar ??. Jawabanya Mudah Gunakanlah alat Yg bernama DEHUMIDIFIER yang berfungsi untuk menaikan atau menurunkan kelembaban suatu ruangan tanpa mengkhawatirkan efek samping dalam penggunaannya, Cara penggunaannyapun Mudah. Cukup menyalakan alat DEHUMIDIFIER tersebut lalu atur range kelembabanya.
Jadi teknik mengatur Suhu dan kelembaban suatu ruangan mudah kan?
Teknik Menjaga Temperatur Dan Kelembaban Kumbung
Teknik Menjaga Temperatur Dan Kelembaban Kumbung
Temperatur dan kelembaban adalah masalah utama yang dihadapi dalam budidaya jamur. Indonesia yang beriklim tropis menyebabkan temperatur tinggi menjadi masalah bagi syarat pertumbuhan jamur. Pada musim kemarau temperatur disiang hari bisa mencapai 340 C sedangkan jamur membutuhkan temperatur maksimal 280 C sebagai syarat tumbuh. Temperatur rendah relatif tidak bermasalah karena rata-rata temperatur di wilayah Indonesia tidak akan mencapai di bawah 220 C. Kondisi ini masih memenuhi bagi syarat hidup jamur. Jamur tiram dapat tumbuh dengan baik pada temperatur sekitar 250 C. Temperatur ini dapat dicapai dengan pengkodisian sedemikian rupa pada kumbung.
Ketika temperatur di dalam kumbung naik, ventilasi pada kumbung dibuka. Pembukaan ventilasi ini akan mengalirkan udara ke dalam kumbung. Aliran udara yang baik akan mempercepat penurunan temperatur di dalam kumbung. Aliran udara yang baik dapat tercapai apabila ventilasi kumbung dirancang dengan baik dan benar. Ventilasi kumbung yang baik terdiri dari dua bagian yaitu pintu masuk dan pintu keluar udara (inlet dan outlet).
Pintu masuk udara yang benar teletak di bagian bawah pada dinding kumbung sedangkan pintu keluar terletak di bagian atas. Artinya angin akan masuk melalui bagian bawah dan keluar melalui bagian atas. Perhatikan besar arus angin ketika ventilasi dibuka. Arus angin yang terlalu besar akan berdampak pada penurunan kelembaban udara.
Kelembaban udara paling ideal adalah 80%. Masalah yang sering muncul adalah rendahnya kelembaban hingga mencapai di bawah 70%. Beberapa buku menyatakan kelembaban dapat dinaikkan dengan beberapa teknik yaitu pengkabutan, penyiraman lantai atau kombinasi dari pengkabutan dan penyiraman lantai.
Namun sepanjang pengalaman kami, ketiga teknik tersebut tidak signifikan dalam menaikkan kelembaban udara. Teknik kombinasi pengkabutan dan penyiraman lantai hanya akan menaikkan kelembaban tak lebih dari 3%. Apabila pengkabutan dilakukan berlebih akan menyebabkan jamur terlalu basah sehingga mudah diserang lalat buah.
Cara yang paling sering digunakan untuk menaikan kelembaban udara adalah dengan membasahi dinding kumbung. Pembasahan dinding kumbung ini akan menyebabkan angin yang masuk ke dalam kumbung menjadi angin basah yang dapat menaikan nilai kelembabannya. Namun Efeknya, pembasahan dinding yang terlalu sering akan menyebabkan dinding kumbung cepat lapuk. Banyak Yang menyiasati hal ini dengan menggunakan kain-kain yang tak terpakai yang diletakkan pada bagian dalam dinding. Penggunan kain pada bagian dalam dinding kumbung justru akan menyebabkan dinding tidak basah serta dapat menyimpan air dalam waktu relatif lama.
Angin kering juga merupakan musuh utama kelembaban. Jika kodisi lingkungan luar kumbung kering, angin yang masuk kedalam kumbung akan langsung menurunkan kelembaban. Lalu bagaimanakah solusi yang benar ??. Jawabanya Mudah Gunakanlah alat Yg bernama DEHUMIDIFIER yang berfungsi untuk menaikan atau menurunkan kelembaban suatu ruangan tanpa mengkhawatirkan efek samping dalam penggunaannya, Cara penggunaannyapun Mudah. Cukup menyalakan alat DEHUMIDIFIER tersebut lalu atur range kelembabanya.
Jadi teknik mengatur Suhu dan kelembaban suatu ruangan mudah kan?
About Tridinamika
Related posts
Bahaya dari Salju Merah Darah di Antartika
02/03/2020
Kenapa Sering Terjadi Banjir di Kota Besar?
28/02/2020
Badai Debu di Bandara Spanyol, Kenali Kandungan ...
26/02/2020
Satu Juta Spesies Tumbuhan dan Hewan Terancam ...
21/02/2020