Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Itulah salah satu petuah yang orang tua kita sering ajarkan. Meski terlihat sederhana namun memiliki makna yang mendalam. Secara sederhana, nasehat itu mengajarkan kita untuk selalu menempatkan etika dan sopan santun atau bertata krama sebagai panduan dalam bersosialisasi, terlebih jika anda adalah “warga” baru. Maka mau tak mau anda harus menyesuaikan diri dengan adat dan kebiasaan di tempat tersebut Pelajaran mengenai etika rupanya tak hanya berlaku dalam hal pergaulan. Seperti halnya manusia yang ingin dihargai, listrik pun memiliki aturan main yang harus di ikuti. Jika anda melanggarnya, ada konsekwensi yang harus anda terima. Sangsinya pun tak main-main, bukan denda atau pidana namun juga korban jiwa.
Seperti yang terjadi di daerah Teluk Gong Jakarta kemarin sore, setidaknya 4 orang meninggal diserang amukan sijago merah akibat konsleting listrik. Menanggapi musibah tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berjanji akan melakukan upaya antisipasi. Sejumlah pihak akan diturunkan untuk melakukan razia listrik demi mencegah kejadian yang sama terjadi lagi di Jakarta. Langkah ini akan dimulai dari Tambora di Jakarta Barat. Uniknya, tak hanya petugas PLN saja yang ikut dikerahkan dalam razia ini. Namun, camat Tambora selaku aparat pemerintahan pun diperintahkan untuk ikut dalam razia ‘tata krama’ kelistrikan ini. Seperti kita ketahui jika pada hari ini (27 Juni 2013), Gubernur DKI Joko Widodo resmi melantik 415 lurah dan camat se DKI. Jika instruksi Ahok benar-benar terealisasi, maka semua pejabat tersebut akan mendapat kado indah berupa razia listrik di awal periode jabatannya.
Meski dinamakan razia, Ahok sendiri menyebutkan jika langkah ini bukanlah tindakan represif namun lebih kearah pembelajaran. Bila kedapatan warga yang suka mencuri aliran listrik, tentunya akan dijaring. Namun, Ahok pun menyatakan bahwa para warga yang hobi ‘nyolong listrik’ itu tidak akan dihukum secara pidana. Mereka hanya akan diberi pengarahan mengenai penggunaan listrik yang benar agar kebakaran dapat dihindari. Selain kurangnya tata krama ‘pergaulan’ dengan listrik, Ahok juga menyinggung tentang pentingnya penempatan barang-barang yang mudah terbakar, mengingat di Jakarta banyak sekali gedung juga sering disalah gunakan. Seperti penggunaan rumah untuk gudang dsb.
Warga Kurang Bertata Krama Listrik, Ahok Perintahkan Camat Ikut Razia.
Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Itulah salah satu petuah yang orang tua kita sering ajarkan. Meski terlihat sederhana namun memiliki makna yang mendalam. Secara sederhana, nasehat itu mengajarkan kita untuk selalu menempatkan etika dan sopan santun atau bertata krama sebagai panduan dalam bersosialisasi, terlebih jika anda adalah “warga” baru. Maka mau tak mau anda harus menyesuaikan diri dengan adat dan kebiasaan di tempat tersebut Pelajaran mengenai etika rupanya tak hanya berlaku dalam hal pergaulan. Seperti halnya manusia yang ingin dihargai, listrik pun memiliki aturan main yang harus di ikuti. Jika anda melanggarnya, ada konsekwensi yang harus anda terima. Sangsinya pun tak main-main, bukan denda atau pidana namun juga korban jiwa.
Seperti yang terjadi di daerah Teluk Gong Jakarta kemarin sore, setidaknya 4 orang meninggal diserang amukan sijago merah akibat konsleting listrik. Menanggapi musibah tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berjanji akan melakukan upaya antisipasi. Sejumlah pihak akan diturunkan untuk melakukan razia listrik demi mencegah kejadian yang sama terjadi lagi di Jakarta. Langkah ini akan dimulai dari Tambora di Jakarta Barat. Uniknya, tak hanya petugas PLN saja yang ikut dikerahkan dalam razia ini. Namun, camat Tambora selaku aparat pemerintahan pun diperintahkan untuk ikut dalam razia ‘tata krama’ kelistrikan ini. Seperti kita ketahui jika pada hari ini (27 Juni 2013), Gubernur DKI Joko Widodo resmi melantik 415 lurah dan camat se DKI. Jika instruksi Ahok benar-benar terealisasi, maka semua pejabat tersebut akan mendapat kado indah berupa razia listrik di awal periode jabatannya.
Meski dinamakan razia, Ahok sendiri menyebutkan jika langkah ini bukanlah tindakan represif namun lebih kearah pembelajaran. Bila kedapatan warga yang suka mencuri aliran listrik, tentunya akan dijaring. Namun, Ahok pun menyatakan bahwa para warga yang hobi ‘nyolong listrik’ itu tidak akan dihukum secara pidana. Mereka hanya akan diberi pengarahan mengenai penggunaan listrik yang benar agar kebakaran dapat dihindari. Selain kurangnya tata krama ‘pergaulan’ dengan listrik, Ahok juga menyinggung tentang pentingnya penempatan barang-barang yang mudah terbakar, mengingat di Jakarta banyak sekali gedung juga sering disalah gunakan. Seperti penggunaan rumah untuk gudang dsb.
About Tridinamika
Related posts
Kecelakaan yang Sering Terjadi dan Patut Dihindari ...
28/06/2018
Tips Menghindari Bahaya Listrik yang Disebabkan Penumpukan ...
11/08/2017
500 anak meninggal karena ledakan listrik
20/02/2017
Cara Menghindari Terkena Sengatan Listrik
31/01/2017