Jakarta, 26 Juni 2013, bertempat di Bong Chandra Breakthrough Center – APL Tower – Central Park. Tridinamika kembali mengadakan seminar tentang penghematan energi, kali ini bertemakan tentang “Energy Cost Reduction Strategy”.

Pasca kenaikan TDL tahap II yang efektif diberlakukan pada awal April 2013 kemarin, masyarakat harus mulai bersiap-siap menghadapi kenaikan BBM. Efek yang ditimbulkan tentu akan beragam, namun pastinya kedua kebijakan ini akan sangat membebani. Bukan hanya industri saja, pengelola bangunan komersil seperti mall, hotel dan apartemen pun ikut merasakan dampak dari kenaikan TDL. Beragam cara dilakukan sebagai upaya dalam mengantisipasi kenaikan biaya energi. Dunia industri telah meresponnya dengan menaikkan harga jual produk dikisaran 4% -10%.

Bagaimana dengan sektor properti ? Menurut perkiraan, pengelola gedung dan pengembang di Jakarta akan menaikkan tarif sewa kantor dan apartemen sebesar 10 %. Karena kenaikan TDL berpengaruh terhadap biaya service dan biaya operasional gedung secara signifikan. Antisipasi ini dilakukan mengingat komponen listrik berkontribusi sebanyak 30 % hingga 50 % terhadap biaya operasional. Hal yang sama juga dirasakan oleh sektor perhotelan.

Dalam kondisi seperti ini, efisiensi energi dinilai sebagai solusi yang paling bijak untuk dilakukan. Lantas, seperti apakah bentuk nyata dari efisiensi energi itu? Benarkan sistem dan kebijakan yang anda diterapkan saat ini mampu memberikan solusi yang tepat dalam antisipasi kenaikan TDL.

Pada event kali ini Ir. Hari Nugroho – Suku Dinas dan Energi DKI Jakarta mengungkapkan “Budaya dan perilaku hemat energi dan air faktor kunci keberhasilan dalam menunjang pelaksanaan penghematan energi dan air”. Beliau mengungkapkan bahwa penghematan energi merupakan tanggung jawab semua lapisan masyarakat.

Disesi selanjutnya Beny Rachmanto,S.T yang membawakan tema “Fenomena Abnormal Listrik dan Potensi Pemborosan Energi” menjelaskan bahwa banyak potensi-potensi penyerapan energi yang seharusnya bisa kita minimalisir, jangan sampai energi atau uang itu terbakar sia-sia, salah satu caranya yaitu dengan mendeteksi masalah-masalah kelistrikan dan mencari solusi pemborosan tersebut.

Juga pada kesempatan kali ini, datang narasumber utama kami yang berasal dari U.S.A, Mr. Marco Mancilla,  dimana pada sesinya ia menjelaskan secara detail tentang permasalahan power quality, pada sesi ini pula dikenalkan teknologi terkini dimana kita tidak perlu lagi khawatir akan adanya masalah power quality, dengan produk PSL yang ia bawa dari U.S.A terlihat secara jelas gimana produk tersebut sangat baik dapat mendeteksi masalah power quality dan kaya akan fitur-fiturnya.

Seminar ini ditutup oleh sesi terakhir yang dibawakan oleh Cipto Utomo, “Troubleshooting & Antisipasi Pemborosan Energi” dimana ia membahas secara detail langkah-langkah maintenance yang harus dilakukan agar dapat menghemat energi di gedung atau industri. (DY)