Isu tentang krisis energi merupakan isu yang paling banyak diperbincangkan akhir-akhir ini. Sebagaimana diketahui bahwa cadangan energi fosil sudah semakin menipis, mau tidak mau harus ditemukan cara untuk menghasilkan sumber energi alternatif. Di indonesia sudah mulai banyak pembangkit-pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi alternatif, entah itu dari sampah, pengolahan air limbah maupun dari tenaga matahari.
Meskipun sudah diperbanyak pembangunan pembangkit listrik baru, namun hal itu tidak sebanding dengan angka kenaikan kebutuhan energi. Sehingga kebutuhan energi belum tercukupi. Ada langkah bijak yang mesti kita lakukan agar krisis energi ini bisa dikurangi. Disisi sumber energi sudah getolgetolnya membangun pembangkit-pembangkit baru, nah giliran kita sebagai pemakai juga harus memanfaatkan energi ini se-efisien mungkin. Wacana efisiensi energi memang bukan barang baru, namun tindakan riil di lapangan belum sesuai dengan yang diharapkan.
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menimplementasikan konsep effisiensi energi, salah satunya adalah dengan menggunakan peralatan yang mempunyai tingkat effisiensi tinggi, contoh sederhana adalah penggunaan LED untuk bidang penerangan. Untuk menghasilkan lux (tingkat terang cahaya) yang sama, LED membutuhkan energi listrik yang jauh lebih sedikit dibandingkan jenis lampu yang lain. Hal lain yang ditonjolkan adalah LED mempunyai umur yang panjang, sehingga dengan harga yang lebih mahal-pun akan menjadi sesuatu yang masuk akal. namun demikian ternyata fakta dilapangan menunjukkan fenomena yang lain, yaitu umur LED tidak sesuai dengan yang dijanjikan, sehingga sebelum BEP, LED sudah habis umurnya. Memang ada hal –hal tertentu yang harus kita perhatikan saat pemilihan lampu hemat energi.
Hal lain yang bisa kita lakukan untuk mendukung program effisiensi energi adalah dengan melakukan good maintenance. Dengan maintenance yang baik bisa diketahui apakah alat yang kita gunakan mempunyai tingkat effisiensi yang tinggi, dan tentunya di rawat dan dijaga agar peralatan kita selalu dalam kondisi best performanya. Langkah awal Cara maintenace yang baik adalah dengan check temperature, atau bisa juga di check vibrasinya untuk peralatan yang bergetar. Kemudian di check juga kwalitas listrik yang disupply ke alat. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kondisi kelistrikan pun sekarang sudah jauh berbeda dengan sepuluh tahun yang lalu. Untuk itu diperlukan peralatan maintenance yang sesuai dengan perkembangan teknologi kelistrikan yang ada.
Masalah yang sering menjadi temuan saat kegiatan maintenance adalah buruknya supply ke peralatan listrik (beban). Jadi sebagus apapun peralatan listrik (entah lampu LED, motor listrik, komputer, dll) apabila disupply dengan listrik yang buruk maka peralatan tidak akan bekerja secara maksimal dan tidak effisien, bahkan bisa mengakibatkan pendeknya umur dari peralatan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu solusi yang bisa mengatasi buruknya kualitas listrik.
Banyak sekali produsen yang menawarkan peralatan yang bisa memperbaiki kualitas listrik, dan sekali lagi kita harus jeli dalam memilih produk yang bisa dibilang obat dari listrik yang buruk ini.(cu)
Improving Energy Efficiency by Using the Right Technology
Isu tentang krisis energi merupakan isu yang paling banyak diperbincangkan akhir-akhir ini. Sebagaimana diketahui bahwa cadangan energi fosil sudah semakin menipis, mau tidak mau harus ditemukan cara untuk menghasilkan sumber energi alternatif. Di indonesia sudah mulai banyak pembangkit-pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi alternatif, entah itu dari sampah, pengolahan air limbah maupun dari tenaga matahari.
Meskipun sudah diperbanyak pembangunan pembangkit listrik baru, namun hal itu tidak sebanding dengan angka kenaikan kebutuhan energi. Sehingga kebutuhan energi belum tercukupi. Ada langkah bijak yang mesti kita lakukan agar krisis energi ini bisa dikurangi. Disisi sumber energi sudah getolgetolnya membangun pembangkit-pembangkit baru, nah giliran kita sebagai pemakai juga harus memanfaatkan energi ini se-efisien mungkin. Wacana efisiensi energi memang bukan barang baru, namun tindakan riil di lapangan belum sesuai dengan yang diharapkan.
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menimplementasikan konsep effisiensi energi, salah satunya adalah dengan menggunakan peralatan yang mempunyai tingkat effisiensi tinggi, contoh sederhana adalah penggunaan LED untuk bidang penerangan. Untuk menghasilkan lux (tingkat terang cahaya) yang sama, LED membutuhkan energi listrik yang jauh lebih sedikit dibandingkan jenis lampu yang lain. Hal lain yang ditonjolkan adalah LED mempunyai umur yang panjang, sehingga dengan harga yang lebih mahal-pun akan menjadi sesuatu yang masuk akal. namun demikian ternyata fakta dilapangan menunjukkan fenomena yang lain, yaitu umur LED tidak sesuai dengan yang dijanjikan, sehingga sebelum BEP, LED sudah habis umurnya. Memang ada hal –hal tertentu yang harus kita perhatikan saat pemilihan lampu hemat energi.
Hal lain yang bisa kita lakukan untuk mendukung program effisiensi energi adalah dengan melakukan good maintenance. Dengan maintenance yang baik bisa diketahui apakah alat yang kita gunakan mempunyai tingkat effisiensi yang tinggi, dan tentunya di rawat dan dijaga agar peralatan kita selalu dalam kondisi best performanya. Langkah awal Cara maintenace yang baik adalah dengan check temperature, atau bisa juga di check vibrasinya untuk peralatan yang bergetar. Kemudian di check juga kwalitas listrik yang disupply ke alat. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kondisi kelistrikan pun sekarang sudah jauh berbeda dengan sepuluh tahun yang lalu. Untuk itu diperlukan peralatan maintenance yang sesuai dengan perkembangan teknologi kelistrikan yang ada.
Masalah yang sering menjadi temuan saat kegiatan maintenance adalah buruknya supply ke peralatan listrik (beban). Jadi sebagus apapun peralatan listrik (entah lampu LED, motor listrik, komputer, dll) apabila disupply dengan listrik yang buruk maka peralatan tidak akan bekerja secara maksimal dan tidak effisien, bahkan bisa mengakibatkan pendeknya umur dari peralatan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu solusi yang bisa mengatasi buruknya kualitas listrik.
Banyak sekali produsen yang menawarkan peralatan yang bisa memperbaiki kualitas listrik, dan sekali lagi kita harus jeli dalam memilih produk yang bisa dibilang obat dari listrik yang buruk ini.(cu)
Cipto Utomo S.T, Tridinamika
About Tridinamika
Related posts
4 Tips Menghemat Air di Rumah, Toko, ...
21/05/2018
Pemanfaatan Panel Surya dalam Kehidupan Sehari-hari
15/05/2018
Jangan Sepelekan! 5 Hal ini Berpengaruh Penting ...
26/02/2018
Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
15/01/2018