Tindakan Perawatan Terhadap Suatu Unit dengan Predictive Maintenance
Predictive Maintenance
Perawatan adalah hal yang sangat penting bagi suatu alat dengan tujuan utama untuk membuat alat tersebut memiliki availability atau ketersediaan yang tinggi untuk dapat melaksanakan fungsinya dalam proses produksi. Tugas perawatan ini diemban oleh bagian maintenance, selain itu bagian maintenance juga menjalankan operasional workshop/bengkel kerja untuk melaksanakan fabrikasi. Secara umum perawatan terbagi menjadi schedule/prediktive maintenance, preventive maintenance dan breakdown maintenance. Scheduled/Predictive Maintenance. Predictive maintenance merupakan kegiatan atau tindakan perawatan terhadap suatu unit dengan mengamati gejala-gejala yang terukur sehingga dapat menghindarkan unit tersebut rusak pada saat beroperasi atau perawatan yang dilakukan di masa mendatang yang telah direncanakan terlebih dahulu. Ada beberapa alat yang digunakan untuk melakukan perawatan prediktif diantaranya : hourmeter, tachometer, vibrometer, mergermeter, thicknessmeter, amperemeter, earthingmeter, loadcell.
Hourmeter
Hourmeter adalah piranti untuk mengukur seberapa lama unit tersebut bekerja atau jumlah jam operasi. Data hourmeter menjadi acuan terhadap analisis penggantian komponen-komponen kritis yang mengalami beban keausan.
Berikut standart hourmeter penggantian komponen vital pada pabrik:
Presscake dan wormscrew
Kingcracker
Cone Hydrocyclone
Digester, dll
Tachometer
Tachometer merupakan alat/piranti untuk mengukur kecepatan suatu unit berputar. Apabila suatu unit tersebut telah ditetapkan standart rpm operasi maka penyimpangan rpm (lebih besar ataupun lebih) kecil mengindikasikan adanya trouble.
Vibrometer
Vibrometer ialah piranti untuk mengamati atau mengukur getaran yang dialami unit ketika beroperasi. Setiap mesin yang bergerak atau berputar akan senantiasa menghasilkan getaran (vibration). Namun apabila getaran tersebut melebihi standart yang ditetapkan, hal ini mengindikasikan adanya trouble misalnya bearing yang aus.
Mergermeter
Mergermeter merupakan peralatan untuk mengamati atau mengukur tahanan listrik atau resistensi dari isolasi suatu motor listrik. Dengan pengukuran resistensi isolasi motor listrik dapat diketahui kondisi motor listrik apakah rawan terbakar atau masih layak operasi. Standart megertest ditetapkan 500 Ohm, jadi bila ada electromotor didapati nilai megertest lebih kecil dari 500 Ohm maka electromotor tersebut isolasinya lemah sehingga dapat diplankan untuk diserlak ulang.
Thicknessmeter
Thicknessmeter adalah peralatan untuk mengamati atau mengukur ketebalan part suatu unit. Apabila ketebalan part tersebut di bawah kondisi minimum berarti part itu membutuhkan penggantian karena sudah aus.
Amperemeter
Amperemeter merupakan tool untuk mengamati atau mengukur besarnya beban (load) arus listrik yang dialami suatu unit. Mesin yang digerakkan atau diputar oleh electromotor bekerja pada kisaran ampere tertentu. Bila electromotor bekerja di atas kisaran ampere tersebut maka electromotor tersebut mengalami pembebanan berlebihan sehingga rawan terbakar. Sebaliknya, bila electromotor bekerja di bawah kisaran ampere tersebut maka electromotor tidak bekerja dengan kekuatan penuh, ada trouble transmisi daya.
Earthingmeter
Earthingmeter ialah piranti untuk mengukur tahanan tanah (misalnya pada perangkat penangkal petir). Nilai tahanan tanah suatu unit harus di bawah nilai tertentu yakni nilai maksimum adalah 2-5 Ohm.. Bila nilai earthingtester di atas nilai maksimum maka ground harus diperiksa supaya aman dari bahaya sambaran petir.
Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah aktivitas yang dikerjakan untuk mencegah unit mengalami kerusakan selama usia pakainya belum berakhir.
Macam-macam tindakan preventive maintenance adalah sebagai berikut:
Greasing: Merupakan aktivitas pemberian baik penambahan maupun penggantian grease pada bearing atau shaft untuk mengurangi keausan part tersebut sehingga memperpanjang usia pakainya. Aktivitas greasing dilaksanakan oleh greaseman/oilman dengan memperhatikan schedule yang dibuat asisten/supervisor maintenance.
Oiling: Merupakan aktivitas pemberian oli baik penambahan maupun penggantian oli pada unit untuk memperpanjang usia pakai dan mengurangi keausan maupun untuk menjaga fungsi kerja dari unit.
Adjusting: Merupakan penyesuaian part pada unit tertentu untuk mengoptimalkan fungsi kerjanya pada kondisi operasional unit tersebut. Misalnya penyesuaian bukaan damper fan fibrecyclone mengikuti perubahan jumlah unit press yang beroperasi.
Cleaning: Merupakan tindakan menjaga kebersihan unit terhadap kotoran untuk mempertahankan fungsi kerja unit tersebut. Aktivitas cleaning juga merupakan tanggung jawab departemen proses dengan perencanaan schedule baik harian, mingguan, atau bulanan.
: Merupakan tindakan penyesuaian parameter kontrol suatu unit untuk mendapatkanfungsi kerja unit tersebut. Misalnya penyetingan waku lamanya fase di Sterilizer.
Spare part replacement: Merupakan penggantian suku cadang pada unit untuk mencegah terhentinya fungsi kerja unit tersebut yang diakibatkan oleh habisnya usia pakai suku cadang. Penggantian spare part yang teratur mengikuti jam operasi unit atau hourmeter.
Selain tindakan-tindakan di atas ada sebuah metode yang digunakan dalam preventive maintenance yaitu metode lihat-rasa-dengar. “lihat” yaitu dengan melihat suatu alat apakah ada kejanggalan dari bentuk fisiknya, missal ada baut yang lepas, tutup kipas yang miring, dan lain sebagainya. “rasa” yaitu dirasakan dengan menyentuhnya apakah ada getaran yang berlebihan dan apakah ada panas yang berlebihan, misalnya panas berlebihan pada gearbox. “dengar” yaitu didengarkan apakah ada suara-suara aneh misalnya bearing yang berderit.
Breakdown Maintenance
Breakdown maintenance adalah perbaikan atau perawatan yang sifatnya mendadak tanpa direncanakan sebelumnya dan harus segera dikerjakan. Breakdown maintenance ini biasanya disertai dengan terhentinya proses produksi yang akan berakibat terbuangya waktu dan biaya. Breakdown maintenance ini tidak diperkenankan, targetnya zero beeakdown. Oleh karena itu perlu ditingkatkan pelaksanaan predictive dan preventive maintenance sebagai tindakan untuk mencegah terjadinya breakdown karena apabila ada kerusakan telah terdeteksi sejak dini.
Fabrikasi
Fabrikasi merupakan pengerjaan atau pembuatan suatu unit dengan memanfaatkan sumberdaya internal baik desain, tenaga kerja, maupun sarana produksi yang bertujuan untuk menggantikan, memperbaiki, ataupun menghasilkan alat baru guna meningkatkan produktivitas pabrik. Fabrikasi dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa unit tersebut tidak ada manufaktur luar (outsourcing), order di luar harganya terlalu mahal sehingga tidak cost efficient, dan delivery unit tersebut terlalu lama padahal merupakan kebutuhan urgent.
Tindakan Perawatan Terhadap Suatu Unit dengan Predictive Maintenance
Tindakan Perawatan Terhadap Suatu Unit dengan Predictive Maintenance
Predictive Maintenance
Perawatan adalah hal yang sangat penting bagi suatu alat dengan tujuan utama untuk membuat alat tersebut memiliki availability atau ketersediaan yang tinggi untuk dapat melaksanakan fungsinya dalam proses produksi. Tugas perawatan ini diemban oleh bagian maintenance, selain itu bagian maintenance juga menjalankan operasional workshop/bengkel kerja untuk melaksanakan fabrikasi. Secara umum perawatan terbagi menjadi schedule/prediktive maintenance, preventive maintenance dan breakdown maintenance. Scheduled/Predictive Maintenance. Predictive maintenance merupakan kegiatan atau tindakan perawatan terhadap suatu unit dengan mengamati gejala-gejala yang terukur sehingga dapat menghindarkan unit tersebut rusak pada saat beroperasi atau perawatan yang dilakukan di masa mendatang yang telah direncanakan terlebih dahulu. Ada beberapa alat yang digunakan untuk melakukan perawatan prediktif diantaranya : hourmeter, tachometer, vibrometer, mergermeter, thicknessmeter, amperemeter, earthingmeter, loadcell.
Hourmeter
Hourmeter adalah piranti untuk mengukur seberapa lama unit tersebut bekerja atau jumlah jam operasi. Data hourmeter menjadi acuan terhadap analisis penggantian komponen-komponen kritis yang mengalami beban keausan.
Berikut standart hourmeter penggantian komponen vital pada pabrik:
Tachometer
Tachometer merupakan alat/piranti untuk mengukur kecepatan suatu unit berputar. Apabila suatu unit tersebut telah ditetapkan standart rpm operasi maka penyimpangan rpm (lebih besar ataupun lebih) kecil mengindikasikan adanya trouble.
Vibrometer
Vibrometer ialah piranti untuk mengamati atau mengukur getaran yang dialami unit ketika beroperasi. Setiap mesin yang bergerak atau berputar akan senantiasa menghasilkan getaran (vibration). Namun apabila getaran tersebut melebihi standart yang ditetapkan, hal ini mengindikasikan adanya trouble misalnya bearing yang aus.
Mergermeter
Mergermeter merupakan peralatan untuk mengamati atau mengukur tahanan listrik atau resistensi dari isolasi suatu motor listrik. Dengan pengukuran resistensi isolasi motor listrik dapat diketahui kondisi motor listrik apakah rawan terbakar atau masih layak operasi. Standart megertest ditetapkan 500 Ohm, jadi bila ada electromotor didapati nilai megertest lebih kecil dari 500 Ohm maka electromotor tersebut isolasinya lemah sehingga dapat diplankan untuk diserlak ulang.
Thicknessmeter
Thicknessmeter adalah peralatan untuk mengamati atau mengukur ketebalan part suatu unit. Apabila ketebalan part tersebut di bawah kondisi minimum berarti part itu membutuhkan penggantian karena sudah aus.
Amperemeter
Amperemeter merupakan tool untuk mengamati atau mengukur besarnya beban (load) arus listrik yang dialami suatu unit. Mesin yang digerakkan atau diputar oleh electromotor bekerja pada kisaran ampere tertentu. Bila electromotor bekerja di atas kisaran ampere tersebut maka electromotor tersebut mengalami pembebanan berlebihan sehingga rawan terbakar. Sebaliknya, bila electromotor bekerja di bawah kisaran ampere tersebut maka electromotor tidak bekerja dengan kekuatan penuh, ada trouble transmisi daya.
Earthingmeter
Earthingmeter ialah piranti untuk mengukur tahanan tanah (misalnya pada perangkat penangkal petir). Nilai tahanan tanah suatu unit harus di bawah nilai tertentu yakni nilai maksimum adalah 2-5 Ohm.. Bila nilai earthingtester di atas nilai maksimum maka ground harus diperiksa supaya aman dari bahaya sambaran petir.
Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah aktivitas yang dikerjakan untuk mencegah unit mengalami kerusakan selama usia pakainya belum berakhir.
Macam-macam tindakan preventive maintenance adalah sebagai berikut:
Breakdown Maintenance
Breakdown maintenance adalah perbaikan atau perawatan yang sifatnya mendadak tanpa direncanakan sebelumnya dan harus segera dikerjakan. Breakdown maintenance ini biasanya disertai dengan terhentinya proses produksi yang akan berakibat terbuangya waktu dan biaya. Breakdown maintenance ini tidak diperkenankan, targetnya zero beeakdown. Oleh karena itu perlu ditingkatkan pelaksanaan predictive dan preventive maintenance sebagai tindakan untuk mencegah terjadinya breakdown karena apabila ada kerusakan telah terdeteksi sejak dini.
Fabrikasi
Fabrikasi merupakan pengerjaan atau pembuatan suatu unit dengan memanfaatkan sumberdaya internal baik desain, tenaga kerja, maupun sarana produksi yang bertujuan untuk menggantikan, memperbaiki, ataupun menghasilkan alat baru guna meningkatkan produktivitas pabrik. Fabrikasi dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa unit tersebut tidak ada manufaktur luar (outsourcing), order di luar harganya terlalu mahal sehingga tidak cost efficient, dan delivery unit tersebut terlalu lama padahal merupakan kebutuhan urgent.
Macam-macam unit yang dipabrikasi:
Sumber: https://cakidur.wordpress.com/2013/04/14/perawatan-dan-workshop-maintenance/
Baca Juga :
Manajemen Pemeliharaan Mesin Pabrik – Predictive Maintenance Management
Aplikasi Thermal Imager Untuk Building Maintenance
About Tridinamika
Related posts
Tubuh Menjadi Panas Ketika Sakit, Berdasarkan Thermal ...
06/03/2020
Virus Corona Masuk ke Indonesia, Ketahui Cara ...
05/03/2020
Deteksi Virus Corona Dengan Stelop IFSS4 Mass ...
04/03/2020
Satu Juta Spesies Tumbuhan dan Hewan Terancam ...
21/02/2020