Pembangkit Listrik Panas Bumi Sarulla, yang berlokasi di Kabupaten Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara dijadwalkan beroperasi pada 2016. Hal ini setelah ada kejelasan terkait kepemilikan asset dalam proyek ini.
PT Perusahaan Listrik Negara(PLN) akan membeli listrik yang diproduksi PLTP Sarulla. Hal ini tertuang dalam amandemen kedua perjanjian jual–beli tenaga listrik antara PT PLN dan Pertamina Geothermal Energy (PGE ) dan konsorsium Medco- Ormat- Itochu- Kyushu,yang ditandatangani Kamis(4/4) di Jakarta.
Naskah amandemen kedua perjanjian itu ditandatangani Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Muhammad Husen, dan Presiden Direktur Medco Geopower Sarulla Noor Hidayat. Selain itu, ditandatangani Direktur Orsarulla Inc(Ormat) Ammon Gabbay, Direktur Sarulla Power Asset Ltd ( Itochu ) Takae Shinohara, Direktur Kyuden Sarulla PTE Ltd(Kyusu) Takashi Tajiri dan Direktur Sarulla Operation Ltd(Sol) Takao Shinohara.
Menurut Nur Pamudji, PLN akan membeli listrik yang dihasilkan PLTP Sarulla dengan harga rata-rata 6,79 sen dollar AS per kWh. Proyek ini dsiapkan sejak 1993, tetpai baru 20 tahun kemudian akan dibangun dan ditargetkan beroperasi pada 2016.
“Kami berharap pembangunan PLTP ini segera direalisasikan agar memberikan kontribusi bagipembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ungkapnya.
Proyek PLTP Sarulla kapasitas 330 MW berlokasi diwilayah kerja panas bumi Sarulla milik PT PGE. Konsorsium akan membangun pembangkit di dua lokasi, yaitu Silangkitang (220 MW) dan Namora (110 MW), serta transmisi 150 kilovolt(kV) sepanjang 15 kilometer dari kedua lokasi PLTPsampai ke Gardu Induk Sarulla milik PLN. Pembangnan PLTP Sarulla itu akan dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama ditargetkan akan beroperasi 2016, tahap kedua beroperasi 2017, dan tahap ketiga berperasi pada 2018.
Presiden Direktur PT Medco Power Indonesia Fazil E Alfitri menjelaskan,listrik yang dihasilkan PLTP Sarulla akan memenuhi kebutuhan listrik wilayah Sumatera, khususnya Sumatera Utara.
PLN Beli Listrik PLTP Sarulla
Pembangkit Listrik Panas Bumi Sarulla, yang berlokasi di Kabupaten Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara dijadwalkan beroperasi pada 2016. Hal ini setelah ada kejelasan terkait kepemilikan asset dalam proyek ini.
PT Perusahaan Listrik Negara(PLN) akan membeli listrik yang diproduksi PLTP Sarulla. Hal ini tertuang dalam amandemen kedua perjanjian jual–beli tenaga listrik antara PT PLN dan Pertamina Geothermal Energy (PGE ) dan konsorsium Medco- Ormat- Itochu- Kyushu,yang ditandatangani Kamis(4/4) di Jakarta.
Naskah amandemen kedua perjanjian itu ditandatangani Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Muhammad Husen, dan Presiden Direktur Medco Geopower Sarulla Noor Hidayat. Selain itu, ditandatangani Direktur Orsarulla Inc(Ormat) Ammon Gabbay, Direktur Sarulla Power Asset Ltd ( Itochu ) Takae Shinohara, Direktur Kyuden Sarulla PTE Ltd(Kyusu) Takashi Tajiri dan Direktur Sarulla Operation Ltd(Sol) Takao Shinohara.
Menurut Nur Pamudji, PLN akan membeli listrik yang dihasilkan PLTP Sarulla dengan harga rata-rata 6,79 sen dollar AS per kWh. Proyek ini dsiapkan sejak 1993, tetpai baru 20 tahun kemudian akan dibangun dan ditargetkan beroperasi pada 2016.
“Kami berharap pembangunan PLTP ini segera direalisasikan agar memberikan kontribusi bagipembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ungkapnya.
Proyek PLTP Sarulla kapasitas 330 MW berlokasi diwilayah kerja panas bumi Sarulla milik PT PGE. Konsorsium akan membangun pembangkit di dua lokasi, yaitu Silangkitang (220 MW) dan Namora (110 MW), serta transmisi 150 kilovolt(kV) sepanjang 15 kilometer dari kedua lokasi PLTPsampai ke Gardu Induk Sarulla milik PLN. Pembangnan PLTP Sarulla itu akan dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama ditargetkan akan beroperasi 2016, tahap kedua beroperasi 2017, dan tahap ketiga berperasi pada 2018.
Presiden Direktur PT Medco Power Indonesia Fazil E Alfitri menjelaskan,listrik yang dihasilkan PLTP Sarulla akan memenuhi kebutuhan listrik wilayah Sumatera, khususnya Sumatera Utara.
(dh)
About Tridinamika
Related posts
Mobil Bertenaga Sampah, Bisakah Terealisasi?
05/02/2020
Mengenal Relay Tester, Penguji Overload Relay
27/08/2018
Mengenal Current Injector dan Spesifikasi Current Test-nya
21/08/2018
Apa Perbedaan Arus Listrik AC dan DC? ...
30/04/2018