Thailand, Singapura dan Indonesia Mendominasi Shell Eco-marathon Asia 2014
Perlombaan untuk Efisiensi Bahan Bakar Kendaraan
TRIDINAMIKA– Sebanyak 105 pelajar dari 15 negara turut berpartisipasi dalam Shell Eco-marathon Asia 2014 dalam tahun ini. Tiga negara dari Thailand, Singapura dan Indonesia menjadi pemenangnya dalam perlombaan empat hari ini yang bertemakan race for fuel-efficiency.
Kendaraan paling efisien
Tahun ini, kendaraan paling efisien ditujukan untuk mahasiswa asal Thailand, Panjavidhya Technological College Thailand yang menggunakan Etanol. Tim penasihat dari Jakkrit Ok-aree of Team Ethanol megungkapkan bahwa keberhasilan mereka dikarenakan adanya modifikasi jangka panjang untuk mesin dan teknik mengemudi kendaraan yang efisien. Etanol merupakan sumber bahan bakar efisien yang terbarukan.
Diadakan untuk pertama kalinya di Filipina, acara ini menarik lebih dari 120 tim dari 15 negara di seluruh Asia dan Timur Tengah. Hanya 105 tim yang lolos seleksi teknis untuk mengikuti perlombaan. Thailand juga memenangkan penghargaan lain. Tim mahasiswa dari Universitas Teknologi Rattanakosin mengantongi hadiah tertinggi dalam kategori listrik baterai prototipe, dengan hasil 263,4 kilometer (163,7 mil) per kilowatt jam. Itu adalah setara energi 2345,39 km / l (5,516.7 mpg).
The Sakon Nakhon Technical College juga menjadi pemenang dalam kategori Prototype Gasoline, dan tim dari Kong Thabbok Upatham Changkol Kho So Tho Bo School sebagai runner up, juga dalam kategori Prototype Gasoline.
Kendaraan paling keren
Sebanyak 105 pelajar dari 15 negara turut berpartisipasi dalam Shell Eco-marathon Asia 2014 dalam tahun ini. Tiga negara dari Thailand, Singapura dan Indonesia menjadi pemenangnya dalam perlombaan empat hari ini yang bertemakan race for fuel-efficiency.
Kendaraan paling efisien
Tahun ini, kendaraan paling efisien ditujukan untuk mahasiswa asal Thailand, Panjavidhya Technological College Thailand yang menggunakan Etanol. Tim penasihat dari Jakkrit Ok-aree of Team Ethanol megungkapkan bahwa keberhasilan mereka dikarenakan adanya modifikasi jangka panjang untuk mesin dan teknik mengemudi kendaraan yang efisien. Etanol merupakan sumber bahan bakar efisien yang terbarukan.
Diadakan untuk pertama kalinya di Filipina, acara ini menarik lebih dari 120 tim dari 15 negara di seluruh Asia dan Timur Tengah. Hanya 105 tim yang lolos seleksi teknis untuk mengikuti perlombaan. Thailand juga memenangkan penghargaan lain. Tim mahasiswa dari Universitas Teknologi Rattanakosin mengantongi hadiah tertinggi dalam kategori listrik baterai prototipe, dengan hasil 263,4 kilometer (163,7 mil) per kilowatt jam. Itu adalah setara energi 2345,39 km / l (5,516.7 mpg).
The Sakon Nakhon Technical College juga menjadi pemenang dalam kategori Prototype Gasoline, dan tim dari Kong Thabbok Upatham Changkol Kho So Tho Bo School sebagai runner up, juga dalam kategori Prototype Gasoline.
Kendaraan paling keren
Siswa asal Singapura, Nanyang Technological University dengan tim balap mobil diesel NTU mendapat penghargaan runner-up dalam kategori prototype diesel-fuel dengan jarak tempuh 338,3 km / l (795,7 mpg).
Indonesia mempersembahkan
Universitas Indonesia memiliki konsep bisnis perkotaan, Universitas Sumatera Utara dengan bahan bakar Etanol memiliki konsep perkotaan. Politeknik Negeri Pontianak memiliki konsep diesel perkotaan dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember untuk konsep FAME perkotaan yang juga dikenal sebagai biodiesel. Sebagian besar peserta yang bersaing merupakan jurusan engineering technology, automotive engineering and vehicle body engineering. Dalam mengikuti kompetisi ini, tidak hanya belajar bagaimana menjadi insinyur yang sebenarnya, tetapi bagaimana menjadi kreatif, sabar dan banyak akal.
Siswa asal Singapura, Nanyang Technological University dengan tim balap mobil diesel NTU mendapat penghargaan runner-up dalam kategori prototype diesel-fuel dengan jarak tempuh 338,3 km / l (795,7 mpg).
Indonesia mempersembahkan
Universitas Indonesia memiliki konsep bisnis perkotaan, Universitas Sumatera Utara dengan bahan bakar Etanol memiliki konsep perkotaan. Politeknik Negeri Pontianak memiliki konsep diesel perkotaan dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember untuk konsep FAME perkotaan yang juga dikenal sebagai biodiesel. Sebagian besar peserta yang bersaing merupakan jurusan engineering technology, automotive engineering and vehicle body engineering. Dalam mengikuti kompetisi ini, tidak hanya belajar bagaimana menjadi insinyur yang sebenarnya, tetapi bagaimana menjadi kreatif, sabar dan banyak akal.
Thailand, Singapura dan Indonesia Mendominasi Shell Eco-marathon Asia 2014
Thailand, Singapura dan Indonesia Mendominasi Shell Eco-marathon Asia 2014
Perlombaan untuk Efisiensi Bahan Bakar Kendaraan
TRIDINAMIKA – Sebanyak 105 pelajar dari 15 negara turut berpartisipasi dalam Shell Eco-marathon Asia 2014 dalam tahun ini. Tiga negara dari Thailand, Singapura dan Indonesia menjadi pemenangnya dalam perlombaan empat hari ini yang bertemakan race for fuel-efficiency.
Kendaraan paling efisien
Tahun ini, kendaraan paling efisien ditujukan untuk mahasiswa asal Thailand, Panjavidhya Technological College Thailand yang menggunakan Etanol. Tim penasihat dari Jakkrit Ok-aree of Team Ethanol megungkapkan bahwa keberhasilan mereka dikarenakan adanya modifikasi jangka panjang untuk mesin dan teknik mengemudi kendaraan yang efisien. Etanol merupakan sumber bahan bakar efisien yang terbarukan.
Diadakan untuk pertama kalinya di Filipina, acara ini menarik lebih dari 120 tim dari 15 negara di seluruh Asia dan Timur Tengah. Hanya 105 tim yang lolos seleksi teknis untuk mengikuti perlombaan. Thailand juga memenangkan penghargaan lain. Tim mahasiswa dari Universitas Teknologi Rattanakosin mengantongi hadiah tertinggi dalam kategori listrik baterai prototipe, dengan hasil 263,4 kilometer (163,7 mil) per kilowatt jam. Itu adalah setara energi 2345,39 km / l (5,516.7 mpg).
The Sakon Nakhon Technical College juga menjadi pemenang dalam kategori Prototype Gasoline, dan tim dari Kong Thabbok Upatham Changkol Kho So Tho Bo School sebagai runner up, juga dalam kategori Prototype Gasoline.
Kendaraan paling keren
Sebanyak 105 pelajar dari 15 negara turut berpartisipasi dalam Shell Eco-marathon Asia 2014 dalam tahun ini. Tiga negara dari Thailand, Singapura dan Indonesia menjadi pemenangnya dalam perlombaan empat hari ini yang bertemakan race for fuel-efficiency.
Kendaraan paling efisien
Tahun ini, kendaraan paling efisien ditujukan untuk mahasiswa asal Thailand, Panjavidhya Technological College Thailand yang menggunakan Etanol. Tim penasihat dari Jakkrit Ok-aree of Team Ethanol megungkapkan bahwa keberhasilan mereka dikarenakan adanya modifikasi jangka panjang untuk mesin dan teknik mengemudi kendaraan yang efisien. Etanol merupakan sumber bahan bakar efisien yang terbarukan.
Diadakan untuk pertama kalinya di Filipina, acara ini menarik lebih dari 120 tim dari 15 negara di seluruh Asia dan Timur Tengah. Hanya 105 tim yang lolos seleksi teknis untuk mengikuti perlombaan. Thailand juga memenangkan penghargaan lain. Tim mahasiswa dari Universitas Teknologi Rattanakosin mengantongi hadiah tertinggi dalam kategori listrik baterai prototipe, dengan hasil 263,4 kilometer (163,7 mil) per kilowatt jam. Itu adalah setara energi 2345,39 km / l (5,516.7 mpg).
The Sakon Nakhon Technical College juga menjadi pemenang dalam kategori Prototype Gasoline, dan tim dari Kong Thabbok Upatham Changkol Kho So Tho Bo School sebagai runner up, juga dalam kategori Prototype Gasoline.
Kendaraan paling keren
Siswa asal Singapura, Nanyang Technological University dengan tim balap mobil diesel NTU mendapat penghargaan runner-up dalam kategori prototype diesel-fuel dengan jarak tempuh 338,3 km / l (795,7 mpg).
Indonesia mempersembahkan
Universitas Indonesia memiliki konsep bisnis perkotaan, Universitas Sumatera Utara dengan bahan bakar Etanol memiliki konsep perkotaan. Politeknik Negeri Pontianak memiliki konsep diesel perkotaan dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember untuk konsep FAME perkotaan yang juga dikenal sebagai biodiesel. Sebagian besar peserta yang bersaing merupakan jurusan engineering technology, automotive engineering and vehicle body engineering. Dalam mengikuti kompetisi ini, tidak hanya belajar bagaimana menjadi insinyur yang sebenarnya, tetapi bagaimana menjadi kreatif, sabar dan banyak akal.
Siswa asal Singapura, Nanyang Technological University dengan tim balap mobil diesel NTU mendapat penghargaan runner-up dalam kategori prototype diesel-fuel dengan jarak tempuh 338,3 km / l (795,7 mpg).
Indonesia mempersembahkan
Universitas Indonesia memiliki konsep bisnis perkotaan, Universitas Sumatera Utara dengan bahan bakar Etanol memiliki konsep perkotaan. Politeknik Negeri Pontianak memiliki konsep diesel perkotaan dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember untuk konsep FAME perkotaan yang juga dikenal sebagai biodiesel. Sebagian besar peserta yang bersaing merupakan jurusan engineering technology, automotive engineering and vehicle body engineering. Dalam mengikuti kompetisi ini, tidak hanya belajar bagaimana menjadi insinyur yang sebenarnya, tetapi bagaimana menjadi kreatif, sabar dan banyak akal.
Baca Juga :
Akhirnya, Indonesia Punya PLT Biogas (Terbaharukan) Di Belitung
About Tridinamika
Related posts
Tubuh Menjadi Panas Ketika Sakit, Berdasarkan Thermal ...
06/03/2020
Virus Corona Masuk ke Indonesia, Ketahui Cara ...
05/03/2020
Deteksi Virus Corona Dengan Stelop IFSS4 Mass ...
04/03/2020
Badai Debu di Bandara Spanyol, Kenali Kandungan ...
26/02/2020