Thursday , 21 November 2024
Indonesia adalah salah satu negara yang menjual BBN dengan harga termurah di dunia. Meski demikian, bukan berarti kita dapat seenaknya menghamburkan bahan bakar hanya karena faktor “Murah”. Sadar atau tidak, murahnya harga BBM di Indonesia lebih karena faktor subsidi dari pemerintah. Untuk itu, prilaku hemat BBN adalah hal bijak yang harus kita biasakan dari sekarang. Bagi anda yang dalam keseharian sering beraktifitas menggunakan kendaraan bermotor, mungkin anda pernah mengenal istilah ECO driving. Pada intinya, Eco driving adalah berpilaku mengendara yang hemat BBM.
Dalam event coaching clinic yang disponsori oleh kendaran MPV terlaris di Indonesia beberapa waktu yang lalu, Presdir Indonesia Defensive Driving Center Bintarto Agung memberikan 11 tips cara mengemudi yang irit BBM.Seperti apa saja?
1. Pastikan kondisi mesinnya prima.
Bagaimana caranya?
Yaitu kita selalu memeriksa kendaraan setiap saat sebelum digunakan selalu melakukan service berkala sesuai dengan manual booknya yang ada.
2. Jaga putaran mesin
Artinya kita kalau mau berkendara dengan efisien mengoper giginya itu di kisaran RPM 1.500-2.200 untuk mesin bensin dan RPM 1.100-2.000 untuk mesin diesel.
“Ngoper giginya secepat mungkin, 1,2,3 pindah gigi itu lebih efisein, dibandingkan kita opernya sampai 4.000 RPM, wah enak, suaranya mendengung ngebut tapi ya tidak hemat BBM,” ujar Pak Tarto
3. Hindari akselerasi dan pengereman berlebihan
Prinsipnya kalau kita tidak harus ngerem ya jangan mengerem, gunakan momentum, kendaraan beriringan, kalau kita berjalan, kendaraan depan terlihat lampu remnya menyala ya kita harus mulai melepas pedal akselerator. Menggunakan momentum daya dorong daripada kita ngegas terus, nanti saja kalau udah deket baru ngerem. Boros juga
Start pelan targetnya 5 detik kecepatan mencapai 20 km jam, injak pedal secara halus buka pedal gas tidak penuh.
4. Gunakan engine break
Pengereman dengan tenaga mesin. Seperti tadi kalau kita enggak harus ngerem ya lepas pedal, pindahkan gigi secara teratur.
5. Tekanan angin
Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan gesekan roda pada jalan lebih besar sehingga traksi berkurang dan membebani kinerja mobil. Sesuaikan tekanan angin dengan rekomendasi pabrik.
Tekanan angin yang kurag akan membuat ketidakstabilan roda sehingga konsumsi BBM lebih boros 5- 20 persen. Dan begitu juga sebaliknya.
“Pastikan tekanannya sesuai rekomendasi pabrik. Dapat dilihat pada buku manual dan atau ‘Tire Placard’ (Stiker yang biasanya terdapat pada sisi rangka pintu atau ‘glove Box’,” ujar pria yang sudah menggeluti dunia konsultan smart driving selama 14 tahun ini.
6. Gunakan bahan bakar berkualitas
Selalu mengisi bahan bakar di stasiun pengisian dengan kualitas bahan bakar yang baik, takaran akurat, nilai oktan yang sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan dan tidak meninggalkan kotoran atau kerak sisa pembakaran, sehingga dapat membuat kinerja mesin menjadi lebih efisien dan membuat jarak tempuh lebih jauh
7. Matikan AC Jika Tidak Perlu
Kompresor AC memberi beban cukup besar ke mesin. Matikan jika tidak diperlukan atau saat kita melaju di cuaca yang sejuk.
“Diatur AC mobil pada suhu 22-23 derajat. Kalau AC terlalu dingin, kompresor akan bekerja keras sehingga membebani mesin,” ujarnya
8. Pengoperasian gigi transmisi yang ideal
Biasanya mobil dengan mesin bensin atau diesel akan bekerja efisien di rentang putaran mesin 1,500 – 2,500 rpm (mesin bensin) dan 1100 – 2100 rpm (mesin diesel, karena disitulah torsi optimal tersedia.
Oleh karena itu lakukan perpindahan gigi transmisi di putaran tersebut.
Paling hemat jika mobil melaju dengan konstan di putaran tersebut dengan menggunakan gigi transmisi yang tertinggi, biasanya akan tercapai kecepatan kendaraan antara 70 km/jam- 80 km/jam.
“Apabila perilaku mengemudi kita cukup agresif, dalam arti mengemudi dengan selalu melakukan akselerasi tinggi dan perpindahan posisi gigi diatas 3.000 rpm, maka konsumsi BBM akan menjadi lebih boros sekitar 10% – 20%,” ujarnya.
9. Gunakan momentum
Ketika kendaraan akan mendekati perempatan, pertigaan, lampu lalu lintas, atau melakukan perlambatan, angkat kaki dari pedal gas lebih awal dan biarkan kendaraan meluncur dengan momentum sebelum menginjak pedal rem
10. Matikan mesin
Jika kendaraan berhenti dan diam lebih dari 20 detik, maka akan lebih ekonomis apabila mesin kendaraan dimatikan.
Biasanya pada saat lampu lalu lintas sedang merah, perlintasan kereta api, jalan macet dan pada saat menaikkan atau menurunkan penumpang atau barang.
“Mematikan mesin tidak akan merusak atau mengurangi kinerja mesin kendaraan,” ujarnya
Mesin hidup dan diam selama 3 menit dan mengemudi 1 kilometer pada kecepatan konstan 50 km/jam memiliki konsumsi BBM yang sama.
Baca Juga :
1 Comments