Siapa yang tak kenal dengan istilah safety first. Terlebih bagi anda yang kesehariannya bekerja di area-area yang beresiko tinggi. Safety First merupakan satu hal yang wajib untuk dipahami dan ditaati, bukan hanya sebatas slogan atau pengibaran bendera didepan halaman kantor. Safety first sering diartikan sebagai sebuah acuan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja. Seberapa pentingkah safety first? Tentunya masih diatas produktivitas.
Di Indonesia sendiri khususnya di SMK, pelajaran mengenai safety first telah diperkenalkan sejak tingkat dasar melalui pelajaran keselamatan kerja. Namun, seiring dengan perkembangan jaman dimana kondisi kelistrikan telah mengalami banyak perubahan, ada baiknya jika anda memulai mengenalkan safety first sejak dini. Mengapa demikian? Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk.
Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli perkembangan dan perilaku anak dari amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Berkaitan dengan keselamatan kerja, Di Amerika sendiri hingga tahun ini tercatat lebih dari 2400 anak berusia dibawah 10 tahun mengalami cedera akibat sengatan listrik, dan hampir 500 anak berusia 15 tahun meninggal karena terbakar ledakan listrik. Sebuah angka yang fantastis untuk satu keteledoran.
Menurut ESFI ( Electrical Safety Foundation International ), pengenalan keselamatan kerja sejak dini adalah satu hal yang sangat penting untuk mengurangi jumlah korban. ESFI sendiri melakukan pengenalan dalam bentuk latihan electrikal dan fire safety untuk anak-anak sekolah dasar.
Meski materi yang diberikan hanyalah materi sederhana, namun dirasa cukup membantu. Materi berkisar pada penggunaan toolkit ringan yang kadang sering menjadi objek “keisengan” anak. Mereka juga membuka portal khusus dengan nama kids corner yang berisi semacam bimbingan atau petunjuk keselamatan kerja untuk anak. Misalnya, apa yang harus dilakukan ketika berkunjung ke rumah nenek, holiday safety dan lainnya. Dengan kemasan yang menarik seperti games dan kartun, pelajaran safety first menjadi suatu hal yang menyenangkan untuk anak.
Safety First, Perkenalkan Sejak Usia Dini
Safety First, Perkenalkan Sejak Usia Dini
Pengenalan Safety First Pada Anak
Siapa yang tak kenal dengan istilah safety first. Terlebih bagi anda yang kesehariannya bekerja di area-area yang beresiko tinggi. Safety First merupakan satu hal yang wajib untuk dipahami dan ditaati, bukan hanya sebatas slogan atau pengibaran bendera didepan halaman kantor. Safety first sering diartikan sebagai sebuah acuan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja. Seberapa pentingkah safety first? Tentunya masih diatas produktivitas.
Di Indonesia sendiri khususnya di SMK, pelajaran mengenai safety first telah diperkenalkan sejak tingkat dasar melalui pelajaran keselamatan kerja. Namun, seiring dengan perkembangan jaman dimana kondisi kelistrikan telah mengalami banyak perubahan, ada baiknya jika anda memulai mengenalkan safety first sejak dini. Mengapa demikian? Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk.
Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli perkembangan dan perilaku anak dari amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Berkaitan dengan keselamatan kerja, Di Amerika sendiri hingga tahun ini tercatat lebih dari 2400 anak berusia dibawah 10 tahun mengalami cedera akibat sengatan listrik, dan hampir 500 anak berusia 15 tahun meninggal karena terbakar ledakan listrik. Sebuah angka yang fantastis untuk satu keteledoran.
Menurut ESFI ( Electrical Safety Foundation International ), pengenalan keselamatan kerja sejak dini adalah satu hal yang sangat penting untuk mengurangi jumlah korban. ESFI sendiri melakukan pengenalan dalam bentuk latihan electrikal dan fire safety untuk anak-anak sekolah dasar.
Meski materi yang diberikan hanyalah materi sederhana, namun dirasa cukup membantu. Materi berkisar pada penggunaan toolkit ringan yang kadang sering menjadi objek “keisengan” anak. Mereka juga membuka portal khusus dengan nama kids corner yang berisi semacam bimbingan atau petunjuk keselamatan kerja untuk anak. Misalnya, apa yang harus dilakukan ketika berkunjung ke rumah nenek, holiday safety dan lainnya. Dengan kemasan yang menarik seperti games dan kartun, pelajaran safety first menjadi suatu hal yang menyenangkan untuk anak.
Baca Juga :
Hati-hati Tersengat Listrik Di Kala Banjir
About Tridinamika
Related posts
Kecelakaan yang Sering Terjadi dan Patut Dihindari ...
28/06/2018
Tips Menghindari Bahaya Listrik yang Disebabkan Penumpukan ...
11/08/2017
500 anak meninggal karena ledakan listrik
20/02/2017
Cara Menghindari Terkena Sengatan Listrik
31/01/2017