Saat ini, kebutuhan akan perangkat pendingin udara atau AC seolah menjadi kebutuhan pokok yang harus terpenuhi. Entah itu di kendaraan, perkantoran ataupun pusat perbelanjaan, AC menjadi perangkat penting yang menunjang kenyamanan dalam menjalani aktifitas. Untuk rumah tangga, AC split menjadi tipe AC yang paling banyak dicari. Selain memiliki harga yang lebih ekonomis, AC split dirasa lebih hening karena memiliki perangkat kondensor / outdoor unit dapat dipasang berjauhan dengan indoor unitnya.
Berbeda dengan sistem pendingin di rumah, commercial building memiliki areapendinginan yang lebih luas. Karenanya, ACuntuk commercial building tidak lagi menggunakan outdoor unit yang sederhana.Dibutuhkan perangkat kompresi yang lebihbesar agar pendinginan dapat maksimal mengcover seluruh kebutuhan.Perangkat ini dikenal dengan nama chiller.Meski perangkat ini membutuhkan daya listrikyang besar, chiller machine menjadiperangkat yang sangat familiar di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang menuntut ke arah penghematan energi, beberapa bangunan komersil di Indonesia telah mengadopsi teknologi baru sebagai pengganti mesin chiller. Teknologi ini bernamaICE BANK. Teknologi Ice Bank sendiri merupakan format baru dalam thermal energy storage. Teknologi ini akan menyeimbangkan bagaimana kebutuhan thermal energy pada waktu siang dan malam. Reservoir thermal dapat dipertahankan pada suhu di atas (panas) atau dibawah (dingin). Commercial building merupakan jenis konsumen yang banyak mengaplikasikan teknologi ini. Dibeberapa negara yang memiliki 4 musim, musim panas dikategorikan sebagai musim beban puncak dimana konsumsi listrik terutama di siang hari akan meningkat secara signifikan dibanding musim-musim yang lain.
Terdapat 3 tahapan utama dalam sistem ice bank. Tahap pertama disebut dengan charge cycle (tahap pembekuan), tahap kedua dinamakan discharge cycle (tahap pelelehan es) dan diakhiri dengan bypass cycle. Pada tahap charge, chiller akan mendinginkan cairan (biasanya mengandung 25 % ethylene atau propylen glycol) kemudian disirkulasikan ke heat excharger yang terletak didalam tanki ICE bank. Cairan yang masuk ke heat exharger tersebut memiliki temperature hingga -3.80oC sehingga mampu membekukan air yang berada disekitar heat excharger. Karena dilakukan di malam hari, proses pembekuan ini hanya menggunakan kapasitas chiller kurang dari 35%.
Ketika hari menjelang siang, Ice Bank akan memulai proses discharge. Dimulai dengan mengalirnya cairan glycol bersuhu 11oC dari chiller. Cara ini lebih efisien mengingat chiller konvensional mengharuskan temperature cairan hingga 6.6oC. Cairan dengan 6.6oC sendiri merupakan standard requirement yang dibutuhkan oleh coil sebelum ditiup oleh blower. Untuk mendapatkan cairan dengan suhu 6.6oC.
Sistem Ice Bank akan memadukan larutan gycol bersuhu 11oC dari chiller dengan simpanan cairan gycol dari dalam Ice Bank tank (bersuhu 1,10 C) melalui modulation valve. Dari pencampuran ini akan dihasilkan cairan dengan temperatur 6.6oC. Cairan campuran ini akan mengalir ke coil untuk kemudian digunakan untuk mendinginkan udara. Cairan dari koil yang sudah mulai menghangat akibat tiupan udara dari blower akan dialirkan kembali ke chiller untuk didinginkan kembali hingga mencapai suhu 11OC.
Ketika semua lelehan es padatan di ice bank telah habis, maka chiller akan memulai siklus baru yang disebut dengan bypass cycle. Cara kerja sistem pada bypass cycle mirip seperti chiller konvesional dimana chiller. Akan mendinginkan cairan hingga bersuhu 6.6oC. Hanya saja, cairan ini tidak akan masuk ke tanki ice bank melainkan langsung menuju koil (lihat gambar 3). Penghematan didapat karena ketika chiller memasuki bypass cycle, waktu telah memasuki sore hari sehingga tahapan ini memiliki durasi yang tak terlalu lama. Selain lebih hemat, teknologi pendingin Ice bank memiliki perawatan yang relative mirip dengan chiller konvensional. Perawatan tersebut meliputi:
Pengecekan level cairan secara berkala
Penambahan biocide setidaknya 3 tahun sekali
Pengecekan parameter kelayakan cairan (kesehatan) secara berkala
Lebih Dingin Dengan Ice Bank
Lebih Dingin Dengan Ice Bank
Teknologi Baru Bernama Ice Bank
Saat ini, kebutuhan akan perangkat pendingin udara atau AC seolah menjadi kebutuhan pokok yang harus terpenuhi. Entah itu di kendaraan, perkantoran ataupun pusat perbelanjaan, AC menjadi perangkat penting yang menunjang kenyamanan dalam menjalani aktifitas. Untuk rumah tangga, AC split menjadi tipe AC yang paling banyak dicari. Selain memiliki harga yang lebih ekonomis, AC split dirasa lebih hening karena memiliki perangkat kondensor / outdoor unit dapat dipasang berjauhan dengan indoor unitnya.
Berbeda dengan sistem pendingin di rumah, commercial building memiliki area pendinginan yang lebih luas. Karenanya, AC untuk commercial building tidak lagi menggunakan outdoor unit yang sederhana. Dibutuhkan perangkat kompresi yang lebih besar agar pendinginan dapat maksimal mengcover seluruh kebutuhan. Perangkat ini dikenal dengan nama chiller. Meski perangkat ini membutuhkan daya listrik yang besar, chiller machine menjadi perangkat yang sangat familiar di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang menuntut ke arah penghematan energi, beberapa bangunan komersil di Indonesia telah mengadopsi teknologi baru sebagai pengganti mesin chiller. Teknologi ini bernama ICE BANK. Teknologi Ice Bank sendiri merupakan format baru dalam thermal energy storage. Teknologi ini akan menyeimbangkan bagaimana kebutuhan thermal energy pada waktu siang dan malam. Reservoir thermal dapat dipertahankan pada suhu di atas (panas) atau dibawah (dingin). Commercial building merupakan jenis konsumen yang banyak mengaplikasikan teknologi ini. Dibeberapa negara yang memiliki 4 musim, musim panas dikategorikan sebagai musim beban puncak dimana konsumsi listrik terutama di siang hari akan meningkat secara signifikan dibanding musim-musim yang lain.
Terdapat 3 tahapan utama dalam sistem ice bank. Tahap pertama disebut dengan charge cycle (tahap pembekuan), tahap kedua dinamakan discharge cycle (tahap pelelehan es) dan diakhiri dengan bypass cycle. Pada tahap charge, chiller akan mendinginkan cairan (biasanya mengandung 25 % ethylene atau propylen glycol) kemudian disirkulasikan ke heat excharger yang terletak didalam tanki ICE bank. Cairan yang masuk ke heat exharger tersebut memiliki temperature hingga -3.80oC sehingga mampu membekukan air yang berada disekitar heat excharger. Karena dilakukan di malam hari, proses pembekuan ini hanya menggunakan kapasitas chiller kurang dari 35%.
Ketika hari menjelang siang, Ice Bank akan memulai proses discharge. Dimulai dengan mengalirnya cairan glycol bersuhu 11oC dari chiller. Cara ini lebih efisien mengingat chiller konvensional mengharuskan temperature cairan hingga 6.6oC. Cairan dengan 6.6oC sendiri merupakan standard requirement yang dibutuhkan oleh coil sebelum ditiup oleh blower. Untuk mendapatkan cairan dengan suhu 6.6oC.
Sistem Ice Bank akan memadukan larutan gycol bersuhu 11oC dari chiller dengan simpanan cairan gycol dari dalam Ice Bank tank (bersuhu 1,10 C) melalui modulation valve. Dari pencampuran ini akan dihasilkan cairan dengan temperatur 6.6oC. Cairan campuran ini akan mengalir ke coil untuk kemudian digunakan untuk mendinginkan udara. Cairan dari koil yang sudah mulai menghangat akibat tiupan udara dari blower akan dialirkan kembali ke chiller untuk didinginkan kembali hingga mencapai suhu 11OC.
Ketika semua lelehan es padatan di ice bank telah habis, maka chiller akan memulai siklus baru yang disebut dengan bypass cycle. Cara kerja sistem pada bypass cycle mirip seperti chiller konvesional dimana chiller. Akan mendinginkan cairan hingga bersuhu 6.6oC. Hanya saja, cairan ini tidak akan masuk ke tanki ice bank melainkan langsung menuju koil (lihat gambar 3). Penghematan didapat karena ketika chiller memasuki bypass cycle, waktu telah memasuki sore hari sehingga tahapan ini memiliki durasi yang tak terlalu lama. Selain lebih hemat, teknologi pendingin Ice bank memiliki perawatan yang relative mirip dengan chiller konvensional. Perawatan tersebut meliputi:
Baca Juga :
Subsidi Ditarik, Tarif Listrik Untuk Rumah Mewah, Perhotelan Dan Mall Akan Berubah Setiap Bulan
About Tridinamika
Related posts
4 Tips Menghemat Air di Rumah, Toko, ...
21/05/2018
Pemanfaatan Panel Surya dalam Kehidupan Sehari-hari
15/05/2018
Tips Mencegah Korsleting Listrik Saat Mudik atau ...
04/04/2018
Jangan Sepelekan! 5 Hal ini Berpengaruh Penting ...
26/02/2018