Pada tahun 2003 yang lalu, pemerintah secara resmi menetapkan regulasi tentang standard kelistrikan melalui Keppres No.104 2003. Salah satu poin penting yang dibahas adalah mengenai batas minimum power factor atau dikenal dengan istilah cosphi (meski secara teknis PF dan cosphi berbeda). Regulasi tersebut juga mengatur denda bagi pelanggan (kecuali rumah tangga) yang sistem kelistrikannya ber cosphi di bawah standard. Mengapa ada denda cosphi? Akibat dari adanya denda tersebut maka perangkat power factor correction (PFC) laris manis terjual di pasaran. Kini, dapat dikatakan hampir semua industri dan commercial building telah terinstal perangkat yang sering dikenal dengan nama capasitor bank itu.
Lantas, kenapa pemerintah menerapkan regulasi tersebut? Bukankah sebenarnya cosphi tidak berpengaruh terhadap konsumsi daya aktif (watt). Artinya berapapun nilai cosphi, sebuah beban dengan kapasitas 1000 watt tetaplah 1000 watt.
Inilah yang perlu kita pahami dengan seksama. Dalam terminologi elektrik, kita mengenal 3 penggolongan daya yakni Daya Aktif (Active Power) yang dinyatakan dalam satuan watt, Daya Semu (Apparent Power) yang di nyatakan dalam satuan VA dan daya reactive (reactive power) yang dinyatakan dalam satuan VAR. Hubungan antara Active Power dan Apparent Power dinyatakan dalam rumus klasik berikut:
P = S . Cos Phi
P = Active Power (watt)
S = Apparent Power (VA)
Melalui perhitungan, sebuah beban dengan spesifikasi active power 1000 watt dan cosphi 0,5 akan membutuhkan apparent power 2x lipat dari beban yang sama namun ber-cosphi 1.
Disatu sisi, PLN selaku penyedia supply listrik menyediakan energi dalam satuan VA sementara konsumen membayar energi berdasarkan watt yang diserap. Jika mengacu pada kasus diatas, untuk beban yang ber watt sama, PLN harus mensupply-kan apparent power 2 kali lipat. Hal ini juga berarti arus yang dialirkan pun harus 2 kali lipatnya padahal “ongkos” listrik yang dibayarkan oleh ke dua beban tersebut sama besarnya.
Dari sisi teknis, buruknya cosphi dapat berakibat naiknya rugi daya selama proses transmisi. Jika rugi tersebut telalu besar, maka covered area listrik dapat berkurang. Misalnya dengan kapasitas 1000 MW seharusnya dapat mensupply ke 300 desa, namun karena tingginya rugi daya maka hanya 200 desa yang dapat dilayani. (br)
Mengapa Ada Denda Cosphi?
Pada tahun 2003 yang lalu, pemerintah secara resmi menetapkan regulasi tentang standard kelistrikan melalui Keppres No.104 2003. Salah satu poin penting yang dibahas adalah mengenai batas minimum power factor atau dikenal dengan istilah cosphi (meski secara teknis PF dan cosphi berbeda). Regulasi tersebut juga mengatur denda bagi pelanggan (kecuali rumah tangga) yang sistem kelistrikannya ber cosphi di bawah standard. Mengapa ada denda cosphi? Akibat dari adanya denda tersebut maka perangkat power factor correction (PFC) laris manis terjual di pasaran. Kini, dapat dikatakan hampir semua industri dan commercial building telah terinstal perangkat yang sering dikenal dengan nama capasitor bank itu.
Lantas, kenapa pemerintah menerapkan regulasi tersebut? Bukankah sebenarnya cosphi tidak berpengaruh terhadap konsumsi daya aktif (watt). Artinya berapapun nilai cosphi, sebuah beban dengan kapasitas 1000 watt tetaplah 1000 watt.
Inilah yang perlu kita pahami dengan seksama. Dalam terminologi elektrik, kita mengenal 3 penggolongan daya yakni Daya Aktif (Active Power) yang dinyatakan dalam satuan watt, Daya Semu (Apparent Power) yang di nyatakan dalam satuan VA dan daya reactive (reactive power) yang dinyatakan dalam satuan VAR. Hubungan antara Active Power dan Apparent Power dinyatakan dalam rumus klasik berikut:
P = S . Cos Phi
P = Active Power (watt)
S = Apparent Power (VA)
Melalui perhitungan, sebuah beban dengan spesifikasi active power 1000 watt dan cosphi 0,5 akan membutuhkan apparent power 2x lipat dari beban yang sama namun ber-cosphi 1.
Disatu sisi, PLN selaku penyedia supply listrik menyediakan energi dalam satuan VA sementara konsumen membayar energi berdasarkan watt yang diserap. Jika mengacu pada kasus diatas, untuk beban yang ber watt sama, PLN harus mensupply-kan apparent power 2 kali lipat. Hal ini juga berarti arus yang dialirkan pun harus 2 kali lipatnya padahal “ongkos” listrik yang dibayarkan oleh ke dua beban tersebut sama besarnya.
Dari sisi teknis, buruknya cosphi dapat berakibat naiknya rugi daya selama proses transmisi. Jika rugi tersebut telalu besar, maka covered area listrik dapat berkurang. Misalnya dengan kapasitas 1000 MW seharusnya dapat mensupply ke 300 desa, namun karena tingginya rugi daya maka hanya 200 desa yang dapat dilayani. (br)
About Tridinamika
Related posts
Mobil Bertenaga Sampah, Bisakah Terealisasi?
05/02/2020
Mengenal Relay Tester, Penguji Overload Relay
27/08/2018
Mengenal Current Injector dan Spesifikasi Current Test-nya
21/08/2018
Apa Perbedaan Arus Listrik AC dan DC? ...
30/04/2018