Thursday , 21 November 2024
Jakarta (ANTARA News) – Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) DKI Jakarta mencatat dari periode Januari hingga April 2015 terjadi sebanyak 309 kasus kebakaran di wilayah ibu kota.
“Terhitung dari Januari sampai 24 April 2015, telah terjadi sebanyak 566 kejadian. Dari jumlah tersebut, 309 di antaranya merupakan kasus kebakaran, 254 kasus penyelamatan dan tiga panggilan kejadian tidak valid,” kata Kepala DPKP DKI Subedjo di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, kasus kebakaran masih menjadi persoalan penting di Kota Jakarta. Oleh karena itu, pihaknya berupaya meningkatkan waktu tanggap (response time) terhadap kasus kebakaran yang terjadi di wilayah DKI Jakarta.
“Salah satu upaya kami untuk mempercepat response time itu adalah dengan mendekatkan petugas pemadam kebakaran dengan pos pemadam di tengah-tengah masyarakat,” ujar Subedjo.
Dia menuturkan terdapat beberapa hal yang menghambat percepatan response time penanganan kebakaran, di antaranya jalan akses masuk mobil pemadam yang terlalu sempit, sehingga mobil tidak mampu mendekati objek yang terbakar.
Selain itu, sambung dia, di lokasi kebakaran juga kadang tidak tersedia air, sehingga pihaknya harus mengambil air dari jarak beberapa kilometer. Kalau sudah begitu, api jadi terlanjur membesar ketika pemadaman dilakukan.
“Meskipun demikian, kami terus berupaya untuk melakukan berbagai terobosan dalam rangka mempercepat response time, sehingga jumlah kasus kebakaran di Jakarta bisa terus diturunkan,” tutur Subedjo.
Berdasarkan data DPKP DKI, kasus kebakaran yang paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Selatan sebanyak 70 kasus. Lalu, Jakarta Timur 69 kasus, Jakarta Barat 68 kasus, Jakarta Utara ada 53 kasus, Jakarta Pusat 44 kasus dan Kepulauan Seribu sembilan kasus.
Dari 309 kasus kebakaran yang terjadi, sebanyak 25 diantaranya ditangani oleh masyarakat dengan alat pemadam kebakaran yang ada dan 284 kejadian ditangani oleh DPKP DKI Jakarta. Selama penanggulangan, tercatat sebanyak 13 petugas pemadam yang terluka. Sedangkan di pihak masyarakat, tercatat 24 orang luka-luka dan tujuh orang meninggal.
Sementara itu, total area yang terbakar, yaitu seluas 44.139 meter persegi, dengan jumlah 1.098 kepala keluarga (KK) atau 4.058 jiwa yang kehilangan tempat tinggal. DPKP DKI memprediksi nilai kerugian dari kasus kebakaran yang terjadi per 24 April mencapai Rp82,4 miliar.
Dari beberapa penyebab kebakaran tersebut terjadi pada penyebab, salah satunya hubung singkat arus listrik serta kegagalan isolasi dikarenakan panas berlebih pada penghantar listrik.
Apabila dalam suatu industri terjadi kebakaran maka kerugian yang sangat besar akan timbul. Sebagai salah satu antisipasi bencana tersebut ialah dengan Inspeksi Thermal. Dengan ispeksi Thermal akan terdeteksi apabila ada abnormal suhu, sehingga kebakaran dapat diantisipasi.
Sebagai penyedia jasa Inspeksi thermal, PT. Tridinamika Jaya Instrument didukung oleh ahli yang berpengalaman dan sudah tersertifikasi serta didukung oleh alat canggih dan modern, sehingga akurasi dan effisiensi pengukuran bisa terjamin.
Sumber: Antara News
Baca Juga : Penampakan Kentut Dengan Thermal Imager
15/03/2016
08/03/2016
08/03/2016
01/03/2016
1 Comments