Mungkin, banyak diantara kita yang hobby dengan “mematikan” perangkat listrik dengan memencet tombol ke posisi stand by. Taukah anda jika ternyata perangkat elektronik seperti TV, DVD, komputer, laptop dsb masih mengkonsumsi listrik pada saat stand by.
Tapi bukankah konsumsinya sangat kecil? Oke..kecil jika anda bandingkan dengan pada saat perangkat tersebut running. Beberapa sumber menyatakan jika konsumsi listrik pada saat stand by dapat mencapai angka 10% dari konsumsi pada saat running. Taruhlah di rumah kita memiliki 1 perangkat DVD, TV dan laptop. Beberapa teman kita dari komunitas hemat energi pernah melakukan pengujian yang hasilnya sebagai berikut :
Konsumsi listrik DVD player pada saat stand by mencapai 11 watt
Konsumsi TV atau monitor pada saat stand by mencapai 8 watt
Laptop pada posisi stand by mengkonsumsi listrik sebesar 13 watt
Jika semua perangkat tersebut dicolokkan sepanjang hari dengan total pemakaian 4 jam running dan 20 jam stand by, maka konsumsi listrik pada posisi stand by dapat mencapai 640Wh. Dalam satu bulan akan mencapai angka 19,2 KWh. Berdasarkan tarif TDL terbaru, untuk daya 900 VA akan dikenakan tarif sebesar Rp.605/KWh. Artinya dalam satu bulan setiap pelanggan PLN akan membayar Rp 11,616 rupiah untuk listrik yang sia-sia. Angka tersebut hanya berlaku pada listrik 900 VA, tarif yang lebih mahal tentu akan dikenakan pada pelanggan dengan daya di atasnya. Itupun masih dengan asumsi per pelanggan hanya memiliki 1 TV,1 DVD player dan 1 laptop yang dicolokkan. Bagaimana dengan rumah kita sendiri?
Berdasarkan data yang kami dapatkan, jumlah pelanggan PLN saat ini mencapai angka 45,5 juta pelanggan. Jika seperempat dari total pelanggan tersebut melakukan hal yang sama (mematikan perangkat ke posisi stand by) maka potensi pemborosan listrik akan sebesar 132,132 Milyar perbulan.
Sebuah angka yang fantastis untuk pemborosan energi.
Wow, potensi pemborosan listrik di Indonesia mencapai 132 Milyar per bulan
Mungkin, banyak diantara kita yang hobby dengan “mematikan” perangkat listrik dengan memencet tombol ke posisi stand by. Taukah anda jika ternyata perangkat elektronik seperti TV, DVD, komputer, laptop dsb masih mengkonsumsi listrik pada saat stand by.
Tapi bukankah konsumsinya sangat kecil? Oke..kecil jika anda bandingkan dengan pada saat perangkat tersebut running. Beberapa sumber menyatakan jika konsumsi listrik pada saat stand by dapat mencapai angka 10% dari konsumsi pada saat running. Taruhlah di rumah kita memiliki 1 perangkat DVD, TV dan laptop. Beberapa teman kita dari komunitas hemat energi pernah melakukan pengujian yang hasilnya sebagai berikut :
Jika semua perangkat tersebut dicolokkan sepanjang hari dengan total pemakaian 4 jam running dan 20 jam stand by, maka konsumsi listrik pada posisi stand by dapat mencapai 640Wh. Dalam satu bulan akan mencapai angka 19,2 KWh. Berdasarkan tarif TDL terbaru, untuk daya 900 VA akan dikenakan tarif sebesar Rp.605/KWh. Artinya dalam satu bulan setiap pelanggan PLN akan membayar Rp 11,616 rupiah untuk listrik yang sia-sia. Angka tersebut hanya berlaku pada listrik 900 VA, tarif yang lebih mahal tentu akan dikenakan pada pelanggan dengan daya di atasnya. Itupun masih dengan asumsi per pelanggan hanya memiliki 1 TV,1 DVD player dan 1 laptop yang dicolokkan. Bagaimana dengan rumah kita sendiri?
Berdasarkan data yang kami dapatkan, jumlah pelanggan PLN saat ini mencapai angka 45,5 juta pelanggan. Jika seperempat dari total pelanggan tersebut melakukan hal yang sama (mematikan perangkat ke posisi stand by) maka potensi pemborosan listrik akan sebesar 132,132 Milyar perbulan.
Sebuah angka yang fantastis untuk pemborosan energi.
(br)
About Tridinamika
Related posts
4 Tips Menghemat Air di Rumah, Toko, ...
21/05/2018
Pemanfaatan Panel Surya dalam Kehidupan Sehari-hari
15/05/2018
Jangan Sepelekan! 5 Hal ini Berpengaruh Penting ...
26/02/2018
Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
15/01/2018