Thursday , 21 November 2024
Tidak asing dengan peralatan Data acquisition, data logger, atau recorder? Apakah ada perbedaan antara istilah-istilah itu? Atau hanya penamaan saja yang berbeda tetapi fungsi sama?
Banyak orang yang bingung dengan penamaan tersebut, tetapi sebagian orang menganggapnya sama saja. Sesuai dengan artinya, recorder adalah perekam, jadi secara umum recorder adalah alat untuk merekam sinyal. Berbeda dengan data logger, secara umum data logger digunakan untuk mencatat data. Nah data logger ini bisa dibilang sama dengan data acquitition. Nah jadi perbedaan utamanya adalah pada merekam sinyal dan mencatat data. Masih bingung? Contohnya begini, kalau kita ingin mengukur tegangan listrik dirumah kita. Kalau nilai rms nya yang akan kita catat gunakan data logger, kalau kita mau melihat bentuk sinyalnya kita harus gunakan recorder.
kenapa bisa seperti itu, karena secara teknis recorder mempunyai kecepatan sampling yang jauh lebih tinggi daripada data logger. Tujuan pembuatan alatnya pun berbeda, kalau logger memang lebih diperuntukkan untuk mencatat/menyimpan data dalam jangka waktu yang lama, sehingga sampling rate nya dikurangi untuk menghemat memory. Data logger biasa dipakai untuk melihat fluktuasi data dalam jangka waktu yang lama.
Lain halnya dengan recorder, tujuannya adalah untuk melihat detail bentuk sinyal. Sehingga mempunyai sampling rate yang tinggi. Karena sampling rate yang tinggi recorder tidak efektif kalau digunakan untuk menyimapan data dalam jangka waktu yang lama.
Semoga bisa bermanfaat bagi anda yang sedang memilih peralatan untuk penyimpan data pengukuran.
(red)
2 Comments