UPS (Uninterruptible Power Supply) memegang peranan vital dalam mensupply energi listrik, terutama jika terjadi pemadaman listrik. Meskipun ada banyak jenis UPS berdasarkan cara kerjanya, pada prinsipnya kerja UPS adalah mengubah listrik DC dari battery menjadi AC dengan menggunakan INVERTER. Iya sesederhana itu, meskipun sederhana ada banyak faktor yang mempengaruhi bagus tidaknya sebuah UPS. Salah satu yang penting adalah bentuk sinyal keluaran (output). Beberapa UPS masih mengandung noise pada sinyal keluarannya bahkan nilainya (biasanya di sebut THD) ada yang tinggi. Hal itu menunjukkan bahwa kinerja inverternya kurang bagus. Jadi sebelum memutuskan untuk membeli pastikan nilai THD output sekecil mungkin. Bila perlu dibuktikan dengan alat ukur.
Setelah dipakai untuk sekian lama, kadang kinerja UPS tidak sebagus di awal. Misalnya dengan beban sama dahulunya bisa mensupply 5 jam, tetapi sekarang hanya mampu mensupply 2 jam. Kenapa demikian? Karena battery yang menjadi sumber daya utama UPS sudah mengalami deteriorisi sehingga tidak bekerja secara maksimal lagi. Pertanyaanya, apakah kita bisa mengetahui sejak dini battery kita itu masih bagus atau tidak? Adakah alat ukur nya?
Sebenarnya ada beberapa cara untuk mengetahui kwalitas battery masih bagus atau tidak. Tetapi ada satu cara yang paling simple dan cepat yaitu dengan mengukur internal resistance battery. Dengan mengetahui internal resistance battery kita bisa tau apakah battery kita masih dalam kondisi prima, sudah mengalami penurunan performa atau bahkan sudah saatnya diganti.
Kenapa hal ini penting? Karena ada suatu kondisi/alat tertentu yang mengharuskan listrik selalu menyala. Contohnya di Bandara, Rumah sakit dan lain sebagainya. Kalau “kesehatan” battery sudah kita ketahui sejak awal, tidak akan terjadi namanya radar bandara mati.
Battery UPS Anda Masih Bagus?
UPS (Uninterruptible Power Supply) memegang peranan vital dalam mensupply energi listrik, terutama jika terjadi pemadaman listrik. Meskipun ada banyak jenis UPS berdasarkan cara kerjanya, pada prinsipnya kerja UPS adalah mengubah listrik DC dari battery menjadi AC dengan menggunakan INVERTER. Iya sesederhana itu, meskipun sederhana ada banyak faktor yang mempengaruhi bagus tidaknya sebuah UPS. Salah satu yang penting adalah bentuk sinyal keluaran (output). Beberapa UPS masih mengandung noise pada sinyal keluarannya bahkan nilainya (biasanya di sebut THD) ada yang tinggi. Hal itu menunjukkan bahwa kinerja inverternya kurang bagus. Jadi sebelum memutuskan untuk membeli pastikan nilai THD output sekecil mungkin. Bila perlu dibuktikan dengan alat ukur.
Setelah dipakai untuk sekian lama, kadang kinerja UPS tidak sebagus di awal. Misalnya dengan beban sama dahulunya bisa mensupply 5 jam, tetapi sekarang hanya mampu mensupply 2 jam. Kenapa demikian? Karena battery yang menjadi sumber daya utama UPS sudah mengalami deteriorisi sehingga tidak bekerja secara maksimal lagi. Pertanyaanya, apakah kita bisa mengetahui sejak dini battery kita itu masih bagus atau tidak? Adakah alat ukur nya?
Sebenarnya ada beberapa cara untuk mengetahui kwalitas battery masih bagus atau tidak. Tetapi ada satu cara yang paling simple dan cepat yaitu dengan mengukur internal resistance battery. Dengan mengetahui internal resistance battery kita bisa tau apakah battery kita masih dalam kondisi prima, sudah mengalami penurunan performa atau bahkan sudah saatnya diganti.
Kenapa hal ini penting? Karena ada suatu kondisi/alat tertentu yang mengharuskan listrik selalu menyala. Contohnya di Bandara, Rumah sakit dan lain sebagainya. Kalau “kesehatan” battery sudah kita ketahui sejak awal, tidak akan terjadi namanya radar bandara mati.
(cu)
About Tridinamika
Related posts
Tips Mencegah Korsleting Listrik Saat Mudik atau ...
04/04/2018
Jangan Sepelekan! 5 Hal ini Berpengaruh Penting ...
26/02/2018
Mengenal Mini komputer Raspberry Pi, si kecil ...
30/10/2017
Tips Cara Mudah Membaca Hasil Gas Analyzer ...
15/09/2017