Makanan Juga Perlu Dikalibrasi Dalam Proses Pembuatannya
Dalam menghasilkan produk yang bermutu dan aman, proses pengolahan hendaknya dikendalikan secara hati-hati dan ketat. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan proses pengolahan makanan antara lain :
Menetapkan persyaratan bahan mentah yang digunakan.
Menetapkan komposisi bahan yang digunakan atau komposisi formulasi.
Menetapkan cara-cara pengolahan yang baku secara tetap.
Menetapkan persyaratan distribusi serta cara transportasi yang baik untuk melindungi produk makanan yang didistribusikan, menetapkan cara menyiapkan produk makanan sebelum dikonsumsi agar produk dalam kondisi puncak mutunya.
Cara-cara tersebut diatas sesudah ditetapkan harus diterapkan, dipantau, dan di periksa kembali agar pengendalian proses tersebut berjalan secara efektif.
Dalam rangka pengendalian proses, untuk setiap produk makanan yang dihasilkan hendaknya ditetapkan, hal-hal sebagai berikut :
Bahan baku utama.
Jenis dan jumlah bahan, bahan pembantu, dan bahan tambahan makanan yang digunakan.
Bagan alir yang sudah baku dari proses pengolahan yang harus dilakukan.
Jenis, ukuran dan persyaratan kemasan yang digunakan.
Jenis produk pangan yang dihasilkan.
Keterangan lengkap tentang produk yang dihasilkan termasuk nama produk, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa dan nomor pendaftaran.
Pengendalian tahap-tahap penting dan tahap-tahap kritis.
Didalam proses pengolahan makanan ada tahap-tahap yang dianggap penting yang dapat berpengaruh terhadap mutu produk makanan yang dihasilkan.
Tahap-tahap penting tersebut misalnya adalah bahan baku yang terukur, kecepatan putaran pengadukan, pengaturan keasaman (pH), inkubasi pada suhu tertentu , penggorengan pada suhu minyak tertentu, waktu panas, dan sebagainya. Terhadap tahap-tahap ini diperlukan perhatian khusus untuk pengendalian proses yang sesuai dan sudah dibakukan. Sebagai contoh , jika pengadukan adonan tidak dilakukan pada kecepatan putaran yang sesuai mungkin saja pengadukan menjadi tidak merata sehingga mengakibatkan adonan gagal menghasilkan produk yang bermutu baik. Demikian juga jika suhu inkubasi untuk proses fermentasi tidak sesuai maka fermentasi tidak akan berlangsung dengan semestinya. Oleh karena itu terhadap tahap-tahap seperti ini perlu dilakukan kalibrasi agar ketepatan proses selalu terjamin. Jika tahap-tahap penting ini berkaitan dengan pengendalian terhadap bahaya pathogen, misalnya pada suhu tertentu, maka tahap-tahap penting ini menjadi tahap-tahap kritis yang harus mendapatkan perhatian secara extra hati-hati. Sebagai contoh pasteurisasi susu pada suhu 63 derajat celcius selama 30 menit atau pada suhu 72 derajat celcius selama 15 detik dapat memusnahkan bakteri pathogen seperti bakteri penyebab penyakit tuberkolosis atau penyebab penyakit desentri. Oleh karena itu, pasteurisasi merupakan tahap pengolahan kritis yang harus dipantau secara ketat. Dalam hal ini kalibrasi thermometer sangat penting untuk menjamin tercapainya proses yang dipersyaratkan .
Demikian yang telah kami sampaikan betapa penting kalibrasi proses yang terdapat pada pembuatan makanan, Hal ini sangat mempengaruhi hasil produk makanan itu sendiri sehingga kita memiliki jaminan kuatitas produk makanan yang baik dan memenuhi persyaratan untuk dikonsumsi oleh konsumen. Sekian sedikit ulasan yang kami berikan dari tean Dinamika Kalibrasi Indonesia.
Makanan Juga Perlu Dikalibrasi Dalam Proses Pembuatannya
Makanan Juga Perlu Dikalibrasi Dalam Proses Pembuatannya
Dalam menghasilkan produk yang bermutu dan aman, proses pengolahan hendaknya dikendalikan secara hati-hati dan ketat. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan proses pengolahan makanan antara lain :
Cara-cara tersebut diatas sesudah ditetapkan harus diterapkan, dipantau, dan di periksa kembali agar pengendalian proses tersebut berjalan secara efektif.
Dalam rangka pengendalian proses, untuk setiap produk makanan yang dihasilkan hendaknya ditetapkan, hal-hal sebagai berikut :
Pengendalian tahap-tahap penting dan tahap-tahap kritis.
Didalam proses pengolahan makanan ada tahap-tahap yang dianggap penting yang dapat berpengaruh terhadap mutu produk makanan yang dihasilkan.
Tahap-tahap penting tersebut misalnya adalah bahan baku yang terukur, kecepatan putaran pengadukan, pengaturan keasaman (pH), inkubasi pada suhu tertentu , penggorengan pada suhu minyak tertentu, waktu panas, dan sebagainya. Terhadap tahap-tahap ini diperlukan perhatian khusus untuk pengendalian proses yang sesuai dan sudah dibakukan. Sebagai contoh , jika pengadukan adonan tidak dilakukan pada kecepatan putaran yang sesuai mungkin saja pengadukan menjadi tidak merata sehingga mengakibatkan adonan gagal menghasilkan produk yang bermutu baik. Demikian juga jika suhu inkubasi untuk proses fermentasi tidak sesuai maka fermentasi tidak akan berlangsung dengan semestinya. Oleh karena itu terhadap tahap-tahap seperti ini perlu dilakukan kalibrasi agar ketepatan proses selalu terjamin. Jika tahap-tahap penting ini berkaitan dengan pengendalian terhadap bahaya pathogen, misalnya pada suhu tertentu, maka tahap-tahap penting ini menjadi tahap-tahap kritis yang harus mendapatkan perhatian secara extra hati-hati. Sebagai contoh pasteurisasi susu pada suhu 63 derajat celcius selama 30 menit atau pada suhu 72 derajat celcius selama 15 detik dapat memusnahkan bakteri pathogen seperti bakteri penyebab penyakit tuberkolosis atau penyebab penyakit desentri. Oleh karena itu, pasteurisasi merupakan tahap pengolahan kritis yang harus dipantau secara ketat. Dalam hal ini kalibrasi thermometer sangat penting untuk menjamin tercapainya proses yang dipersyaratkan .
Demikian yang telah kami sampaikan betapa penting kalibrasi proses yang terdapat pada pembuatan makanan, Hal ini sangat mempengaruhi hasil produk makanan itu sendiri sehingga kita memiliki jaminan kuatitas produk makanan yang baik dan memenuhi persyaratan untuk dikonsumsi oleh konsumen. Sekian sedikit ulasan yang kami berikan dari tean Dinamika Kalibrasi Indonesia.
Sumber : Books Google.
About Tridinamika
Related posts
Kalibrasi Pressure Transmitter
04/08/2016
Pedoman Kalibrasi Alat Ukur dalam ISO 9001:2008
27/07/2016
Metode Laser Daya Rendah Dalam Kalibrasi Robot
22/06/2016
Bagaimana cara mengetahui Alat Tes Gula Darah ...
16/06/2016