Mungkin anda termasuk golongan gadget holic yang tak pernah ketinggalan dalam mengkoleksi gadget terbaru. Namun, Taukah anda jika semua produk -produk elektronik yang anda pergunakan harus melalui EMC test sebelum dijual ke pasaran. Berbagai regulasi yang memuat aturan-aturan EMC telah ditetapkan baik skala international maupun local. Pada kenyataanya, proses analisa EMC sendiri bukanlah sebuah proses analisa yang singkat dan sederhana. Selain mengharuskan adanya perangkat device conditioning yang berharga milyaran rupiah, pengujian EMC harus dilakukan oleh teknisi atau ahli yang memiliki kualifikasi khusus. Ruangan/chamber tersebut yang didesain secara khusus untuk meredam gelombang refleksi baik suara maupun electromagnetic. Chamber ini biasanya digunakan untuk menguji antenna, radar, gangguan telekomunikasi, telepon selular hingga pengetesan Near Field Test.
Di Indonesia sendiri, tidak semua industry manufacture RF memiliki fasilitas ini. Selain harganya yang selangit, dalam satu kali pengetesan EMC biasanya memerlukan lebih dari 1 unit chamber (sub chamber). Karenanya, banyak sekali produsen manufacture RF tools yang menggunakan pihak ketiga untuk analisa EMC meski harus melewati daftar antrian yang panjang. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai device-device yang digunakan, ada baiknya jika kita mengetahui apa yang dimaksud dengan EMC test. Electromagnetic Compatibility yang sering disingkat EMC adalah kemampuan suatu peralatan atau sistem untuk beroperasi secara normal dilingkungan elektromagnetik tanpa terpengaruh maupun menghasilkan interferensi terhadap lingkungannya. EMC berarti menghindari gangguan ke peralatan lain akibat interferensi melalui konduksi, radiasi atau induksi. Dengan kata lain, tidak terpengaruh dan menyebabkan interferensi pada sistem yang lain maupun menyebabkan interferensi pada dirinya sendiri. Untuk memenuhi sasaran tersebut, maka EMC dibagi menjadi dua bagian. EMI (Electromagnetic Interference) berhubungan dengan energi elektromagnetik yang dibangkitkan dan menghindari gangguan kelingkungan sekitar. EMS (Electromagnetic Susceptibility) berhubungan dengan kemampuan perlatan beroprasi normal apabila terkena gangguan-gangguan elektromagnetik dari lingkungan. EMC selain berkaitan dengan mutu dan kualitas suatu produk, juga erat kaitanya dengan tingkat keamanan dan keselamatan bagi pemakainya. (red)
Mengapa Diperlukan EMC Test
Mungkin anda termasuk golongan gadget holic yang tak pernah ketinggalan dalam mengkoleksi gadget terbaru. Namun, Taukah anda jika semua produk -produk elektronik yang anda pergunakan harus melalui EMC test sebelum dijual ke pasaran. Berbagai regulasi yang memuat aturan-aturan EMC telah ditetapkan baik skala international maupun local. Pada kenyataanya, proses analisa EMC sendiri bukanlah sebuah proses analisa yang singkat dan sederhana. Selain mengharuskan adanya perangkat device conditioning yang berharga milyaran rupiah, pengujian EMC harus dilakukan oleh teknisi atau ahli yang memiliki kualifikasi khusus. Ruangan/chamber tersebut yang didesain secara khusus untuk meredam gelombang refleksi baik suara maupun electromagnetic. Chamber ini biasanya digunakan untuk menguji antenna, radar, gangguan telekomunikasi, telepon selular hingga pengetesan Near Field Test.
Di Indonesia sendiri, tidak semua industry manufacture RF memiliki fasilitas ini. Selain harganya yang selangit, dalam satu kali pengetesan EMC biasanya memerlukan lebih dari 1 unit chamber (sub chamber). Karenanya, banyak sekali produsen manufacture RF tools yang menggunakan pihak ketiga untuk analisa EMC meski harus melewati daftar antrian yang panjang. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai device-device yang digunakan, ada baiknya jika kita mengetahui apa yang dimaksud dengan EMC test. Electromagnetic Compatibility yang sering disingkat EMC adalah kemampuan suatu peralatan atau sistem untuk beroperasi secara normal dilingkungan elektromagnetik tanpa terpengaruh maupun menghasilkan interferensi terhadap lingkungannya. EMC berarti menghindari gangguan ke peralatan lain akibat interferensi melalui konduksi, radiasi atau induksi. Dengan kata lain, tidak terpengaruh dan menyebabkan interferensi pada sistem yang lain maupun menyebabkan interferensi pada dirinya sendiri. Untuk memenuhi sasaran tersebut, maka EMC dibagi menjadi dua bagian. EMI (Electromagnetic Interference) berhubungan dengan energi elektromagnetik yang dibangkitkan dan menghindari gangguan kelingkungan sekitar. EMS (Electromagnetic Susceptibility) berhubungan dengan kemampuan perlatan beroprasi normal apabila terkena gangguan-gangguan elektromagnetik dari lingkungan. EMC selain berkaitan dengan mutu dan kualitas suatu produk, juga erat kaitanya dengan tingkat keamanan dan keselamatan bagi pemakainya. (red)
About Tridinamika
Related posts
Radiation Monitoring, Alat Tepat Untuk Deteksi Radiasi
12/11/2021
Distributor Singuway Ekstraktor Singu48 di Indonesia
25/09/2021
Mengenal Lebih Jelas Data Logger dan Fungsinya
20/08/2021
Apa Itu Incubator Analyzer?
05/08/2021