Thursday , 4 March 2021
  • About TridiNews
  • Advertise
  • Contributor
  • Product Update
  • Articles
  • Serba Serbi
  • Privacy Policy

Tridi News

  • Home
  • Electrical
  • Energy Saving
  • Power Quality
  • Safety First
  • Test and Measurement
  • Thermography
  • More
    • Environment
    • International
    • National
    • Renewable Energy
    • Sains and Technologies
    • About Tridi News
    • Tips and Trick
  • Company Directory
    • Comsys
    • Fluke
    • Hioki
    • Katronic
    • Kikusui
    • Kyoritsu
    • Lutron
    • Megger
    • Piecal
    • Siglent
    • Teledyne Lecroy
    • Tektronix
    • Trotec
Breakingnews
  • Tubuh Menjadi Panas Ketika Sakit, Berdasarkan Thermal Imaging Camera
  • Virus Corona Masuk ke Indonesia, Ketahui Cara Menghindarinya
  • Deteksi Virus Corona Dengan Stelop IFSS4 Mass Fever Thermal Imaging
  • Bahaya dari Salju Merah Darah di Antartika
  • Kenapa Sering Terjadi Banjir di Kota Besar?
  • Badai Debu di Bandara Spanyol, Kenali Kandungan Partikel Debu
  • Satu Juta Spesies Tumbuhan dan Hewan Terancam Punah
You Are Here: Home » More » Environment » Bahaya dari Salju Merah Darah di Antartika

Bahaya dari Salju Merah Darah di Antartika

Posted by : admin Posted date : 02/03/2020 In Environment, Test and Measurement 0
Bahaya dari Salju Merah Darah di Antartika
  • 0.00 / 5 5
  • 1 / 5
  • 2 / 5
  • 3 / 5
  • 4 / 5
  • 5 / 5
0 votes, 0.00 avg. rating (0% score)

Sebagian salju di Antartika berubah warnanya menjadi merah darah. Fenomena ini ternyata selain menyajikan pemandangan unik, juga di baliknya mengandung bahaya tersendiri. Berdasarkan data dari ilmuwan yang bermarkas di stasiun riset milik Ukraina, Vernadsky Research Base, dikelilingi oleh salju semacam itu. Penyebabnya sejenis ganggang dengan pigmen merah bernama Chlamydomonas Chlamydomonas nivalis. Chlamydomonas adalah genus dari ganggang hijau. Mereka uniselular dan bergerak dengan flagelata. Chlamydomonas digunakan sebagai model organisme untuk biologi molekular, terutama pembelajaran pergerakkan flagellar dan dinamika kloropas, biogenesis dan genetika.

 

Menurut data dari alat ukur suhu, tumbuhan tersebut berkembang di air dingin. Pada saat musim dingin, mereka dalam keadaan tidak aktif. Kemudian saat musim panas, ganggang tersebut, menyebarkan spora berwarna merah. Alga ini sangat mudah ditemukan di seluruh dunia di lingkungan pegunungan dan kutub, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Phycology. Selama bulan-bulan musim dingin, mereka tidak aktif, menunggu es dan salju mencair. Ketika lingkungan memanas menurut data dari alat ukur suhu, mereka berkembang dan bereplikasi di lingkungan mereka. Alga berubah warna dari hijau ke oranye, lalu menjadi merah selama siklus hidupnya, dengan mekar yang intens selama musim dingin yang panjang.

Studi tahun 2016 mengungkap jika perkembangan ganggang menurunkan jumlah cahaya yang direfleksikan oleh salju di kutub. Tahun 2017, studi terpisah menyebut bahwa ganggang ini berkontribusi dalam mencairnya seperenam salju di Alaska. Warna merahnya, berasal dari karotenoid di kloroplas ganggang itu. Pigmen ini berperan untuk menyerap panas dan melindungi ganggang dari sinar ultraviolet dari suhu tertentu menurut alat ukur suhu. Ganggang ini dianggap dapat tumbuh dengan baik di daerah dingin dan bisa ditemukan di kutub dan kawasan pegunungan di seluruh dunia. Karotenoid dalam kloroplas ganggang adalah zat memberi warna merah pada salju. Karotenoid merupakan pigmen yang sama yang memberi warna labu dan wortel.

Mencairnya es bukanlah informasi yang bagus, karena berpotensi menambah tinggi air laut. Antartika baru saja mengalami sembilan hari gelombang panas bulan ini dan juga mencatat rekor temperatur tertinggi, menurut data dari alat ukur suhu dari Sterling Sensor. Sterling sensor memiliki beberapa produk yang dapat mengidentifikasi besar suhu yang signifikan. Dari data alat ukur suhu terkait, terjadi peningkatan sebesar 18,3 derajat Celcius di Stasiun Riset Argentina.

Post Views: 727
Tags
Alat Ukur Suhu
tweet
Kenapa Sering Terjadi Banjir di Kota Besar?
Deteksi Virus Corona Dengan Stelop IFSS4 Mass Fever Thermal Imaging

About admin

Related posts

  • 0 Tubuh Menjadi Panas Ketika Sakit, Berdasarkan Thermal Imaging Camera

    Tubuh Menjadi Panas Ketika Sakit, Berdasarkan Thermal ...

    06/03/2020

  • 0 Virus Corona Masuk ke Indonesia, Ketahui Cara Menghindarinya

    Virus Corona Masuk ke Indonesia, Ketahui Cara ...

    05/03/2020

  • 0 Kenapa Sering Terjadi Banjir di Kota Besar?

    Kenapa Sering Terjadi Banjir di Kota Besar?

    28/02/2020

  • 0 Badai Debu di Bandara Spanyol, Kenali Kandungan Partikel Debu

    Badai Debu di Bandara Spanyol, Kenali Kandungan ...

    26/02/2020

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Search

  1. Rss Subscribe
  2. 145 Followers
  3. 3,241 Fans