Ketika mendengar tentang Kalibrasi, yang ada difikiran kita adalah membuat suatu sensor menjadi benar dan linear kembali. Mengapa sensor harus linear? jawabnya agar lebih mudah dan benar digunakan dengan hasil akurat dan presisi pada meter.
Kalibrasi Sensor
Sebenarnya, Kalibrasi adalah suatu proses untuk mengetahui apakah sensor tersebut masih linear atau tidak. Sensor yang masih linear akan memberikan hasil yang linear pula. Maka ketika proses Kalibrasi dijalankan dan ternyata sensor masih linear, kesimpulannya adalah sensor tersebut masih layak untuk digunakan.
Namun bagaimana kalau sensor tersebut tidak linear lagi? apakah kita harus melinearkannya? ataukah kita harus mengganti sensornya? dengan sensor yang baru? maka jawabnya adalah kita harus menggantinya, karena jika bisa diperbaiki, maka toko sensor ga laku dong. Sebagai gantinya, sensor biasanya memiliki ketahanan sampai skala tahunan.
Contoh : Bagaimana melakukan kalibrasi terhadap suatu sensor temperature?
Sensor harus dikalibrasi linearitasnya dengan suatu alat pembanding, alat pembanding biasanya Voltmeter. Jika perubahan parameter sensor sebanding dengan perubahan voltage, maka sensor tersebut linear dan bisa digunakan, jika tidak maka sensor tersebut harus diganti.
Contohnya adalah Sensor Temperatur, kita menghitung linearitas Termometer.
Maka, alat yang digunakan adalah :
1. Voltmeter Digital
2. Thermometer Digital atau Temperature Kalibrator
Gunakan solder angin sebagai sumber panas, dimana kita bisa mengatur Temperatur udara yang keluar dari Soldernya. Output Solder angin didekatkan dengan 2 kabel yang terhubung dengan Termometer Digital Dan Voltmeter. Buat minimal 3 atau 5 besar temperatur yang dikeluarkan oleh Solder angin. Lihat kondisi steady pada setiap besar keluaran Temperatur udara. Catat datanya pada kondisi steady, lalu buat persamaannya dengan menggunakan Regresi Linear.
Setelah didapat gradiennya, maka cek apakah gradien tersebut masih sesuai dengan batas toleransi linearitasnya atau tidak. Jika masih sesuai, maka sensor tersebut masih bisa digunakan. Jika sudah melebihi batas toleransi, maka sensor tersebut harus diganti.
Sumber : Nur Muhammad Malikul Adil (wordpress.com)
Mengapa Sensor perlu dikalibrasi linearitasnya ?
Mengapa Sensor perlu dikalibrasi linearitasnya ?
Ketika mendengar tentang Kalibrasi, yang ada difikiran kita adalah membuat suatu sensor menjadi benar dan linear kembali. Mengapa sensor harus linear? jawabnya agar lebih mudah dan benar digunakan dengan hasil akurat dan presisi pada meter.
Kalibrasi Sensor
Sebenarnya, Kalibrasi adalah suatu proses untuk mengetahui apakah sensor tersebut masih linear atau tidak. Sensor yang masih linear akan memberikan hasil yang linear pula. Maka ketika proses Kalibrasi dijalankan dan ternyata sensor masih linear, kesimpulannya adalah sensor tersebut masih layak untuk digunakan.
Namun bagaimana kalau sensor tersebut tidak linear lagi? apakah kita harus melinearkannya? ataukah kita harus mengganti sensornya? dengan sensor yang baru? maka jawabnya adalah kita harus menggantinya, karena jika bisa diperbaiki, maka toko sensor ga laku dong. Sebagai gantinya, sensor biasanya memiliki ketahanan sampai skala tahunan.
Contoh : Bagaimana melakukan kalibrasi terhadap suatu sensor temperature?
Sensor harus dikalibrasi linearitasnya dengan suatu alat pembanding, alat pembanding biasanya Voltmeter. Jika perubahan parameter sensor sebanding dengan perubahan voltage, maka sensor tersebut linear dan bisa digunakan, jika tidak maka sensor tersebut harus diganti.
Contohnya adalah Sensor Temperatur, kita menghitung linearitas Termometer.
Maka, alat yang digunakan adalah :
1. Voltmeter Digital
2. Thermometer Digital atau Temperature Kalibrator
Gunakan solder angin sebagai sumber panas, dimana kita bisa mengatur Temperatur udara yang keluar dari Soldernya. Output Solder angin didekatkan dengan 2 kabel yang terhubung dengan Termometer Digital Dan Voltmeter. Buat minimal 3 atau 5 besar temperatur yang dikeluarkan oleh Solder angin. Lihat kondisi steady pada setiap besar keluaran Temperatur udara. Catat datanya pada kondisi steady, lalu buat persamaannya dengan menggunakan Regresi Linear.
Setelah didapat gradiennya, maka cek apakah gradien tersebut masih sesuai dengan batas toleransi linearitasnya atau tidak. Jika masih sesuai, maka sensor tersebut masih bisa digunakan. Jika sudah melebihi batas toleransi, maka sensor tersebut harus diganti.
Sumber : Nur Muhammad Malikul Adil (wordpress.com)
About Tridinamika
Related posts
Kalibrasi Pressure Transmitter
04/08/2016
Pedoman Kalibrasi Alat Ukur dalam ISO 9001:2008
27/07/2016
Metode Laser Daya Rendah Dalam Kalibrasi Robot
22/06/2016
Bagaimana cara mengetahui Alat Tes Gula Darah ...
16/06/2016