Planet Bumi tidaklah abadi, suatu saat akan berakhir. Nasib buruk yang menimpa sebuah planet baru-baru ini disebut bisa menggambarkan bagaimana Bumi akan mengalami kehancuran di masa depan dilihat dari sisi ilmu pengetahuan, berdasarkan data dari alat ukur radiasi sinar matahari. Di tahun 1859, seorang astronomer bernama Richard Carrington berhasil mendokumentasikan badai matahari paling gila sepanjang sejarah. Kala itu, sistem telegram rusak parah gara-gara kejadian ini. Peneliti masa sekarang pun melakukan serangkaian kajian dan menyatakan jika badai yang dinamai Carrington ini, kemungkinan besar akan terjadi lagi. Dilihat dari jumlah peningkatan radiasi sinar matahari dari tahun ke tahun, berdasarkan data alat ukur radiasi sinar matahari.
Jika radiasi matahari mengalami peningkatan yang sudah tidak bisa lagi di tahan lagi oleh lapisan atmosfer Bumi. Jika dilihat dari data alat ukur radiasi sinar matahari, jika di masa lalu badai matahari ini bisa merusak sistem telegram, maka jika terjadi hal yang sama di masa sekarang, mungkin dampaknya akan lebih gila lagi. Belum lagi, ilmuwan mengatakan Carrington di abad modern kekuatannya akan bertambah berkali-kali lipat dari pada yang sudah-sudah.
Data terbaru, pada 15 Maret 2019, berdasarkan keterangan dari website Space Weather. Dari data alat ukur radiasi sinar matahari, Bumi mengalami dampak badai matahari yang sangat meningkatkan intensitas dari radiasi sinar matahari tersebut. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), bahwa intensitas paparannya tidak terlalu signifikan atau rendah. Beda halnya jika terjadi secara masif, mungkin baru akan menimbulkan gangguan dari nilai yang di dapat pada alat ukur radiasi sinar matahari. Menurut penelitian di USA, badai matahari tercipta dari partikel energi tinggi yang dilepaskan dari matahari oleh ledakan yang terjadi di permukaannya. Energi dari matahari itu berinteraksi dengan atmosfer dan medan geomagnetis Bumi. Badai magnetik di permukaan matahari dapat membentuk apa yang dikenal sebagai ‘jilatan api matahari’. Jika badai cukup kuat, maka akan menyebabkan pelepasan massa koronal (CME). (CME) adalah ledakan besar medan magnet dan plasma dari koronal matahari (Space Weather Prediction Center).
Badai matahari juga dapat memicu timbulnya aurora di atmosfer, yang tinggi sehingga meningkatkan radiasi dari sinar matahari tersebut. Dan dari radiasi sinar matahari tersebut, berdasarkan data dari alat ukur radiasi sinar matahari, badai tersebut membawa partikel yang terhubung dengan partikel energi yang lebih rendah yang biasanya hadir dalam 1-4 hari ke Bumi. Hal tersebut dapat menghasilkan badai geomagnetic, badai geomagnetik adalah gangguan sesaat yang terjadi pada magnetosfer yang terjadi akibat dari letupan lidah api besar yang terjadi di Matahari.Selain itu, radiasi juga mengancam keselamatan penumpang dan awak di pesawat komersial yang terbang di ketinggian tinggi dan dekat kutub. Kedua area tersebut termasuk area sensitif denganpeningkatan kadar radiasi. Jumlah radiasi juga membuat orang rentan terhadap kanker. Berdasarkan dari data alat ukur radiasi sinar matahari yang sudah tercatat secara sistematis dari tahun ke tahun.
Bumi akan Musnah, Kejadian Carrington akan Terulang Kembali
Planet Bumi tidaklah abadi, suatu saat akan berakhir. Nasib buruk yang menimpa sebuah planet baru-baru ini disebut bisa menggambarkan bagaimana Bumi akan mengalami kehancuran di masa depan dilihat dari sisi ilmu pengetahuan, berdasarkan data dari alat ukur radiasi sinar matahari. Di tahun 1859, seorang astronomer bernama Richard Carrington berhasil mendokumentasikan badai matahari paling gila sepanjang sejarah. Kala itu, sistem telegram rusak parah gara-gara kejadian ini. Peneliti masa sekarang pun melakukan serangkaian kajian dan menyatakan jika badai yang dinamai Carrington ini, kemungkinan besar akan terjadi lagi. Dilihat dari jumlah peningkatan radiasi sinar matahari dari tahun ke tahun, berdasarkan data alat ukur radiasi sinar matahari.
Jika radiasi matahari mengalami peningkatan yang sudah tidak bisa lagi di tahan lagi oleh lapisan atmosfer Bumi. Jika dilihat dari data alat ukur radiasi sinar matahari, jika di masa lalu badai matahari ini bisa merusak sistem telegram, maka jika terjadi hal yang sama di masa sekarang, mungkin dampaknya akan lebih gila lagi. Belum lagi, ilmuwan mengatakan Carrington di abad modern kekuatannya akan bertambah berkali-kali lipat dari pada yang sudah-sudah.
Data terbaru, pada 15 Maret 2019, berdasarkan keterangan dari website Space Weather. Dari data alat ukur radiasi sinar matahari, Bumi mengalami dampak badai matahari yang sangat meningkatkan intensitas dari radiasi sinar matahari tersebut. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), bahwa intensitas paparannya tidak terlalu signifikan atau rendah. Beda halnya jika terjadi secara masif, mungkin baru akan menimbulkan gangguan dari nilai yang di dapat pada alat ukur radiasi sinar matahari. Menurut penelitian di USA, badai matahari tercipta dari partikel energi tinggi yang dilepaskan dari matahari oleh ledakan yang terjadi di permukaannya. Energi dari matahari itu berinteraksi dengan atmosfer dan medan geomagnetis Bumi. Badai magnetik di permukaan matahari dapat membentuk apa yang dikenal sebagai ‘jilatan api matahari’. Jika badai cukup kuat, maka akan menyebabkan pelepasan massa koronal (CME). (CME) adalah ledakan besar medan magnet dan plasma dari koronal matahari (Space Weather Prediction Center).
Badai matahari juga dapat memicu timbulnya aurora di atmosfer, yang tinggi sehingga meningkatkan radiasi dari sinar matahari tersebut. Dan dari radiasi sinar matahari tersebut, berdasarkan data dari alat ukur radiasi sinar matahari, badai tersebut membawa partikel yang terhubung dengan partikel energi yang lebih rendah yang biasanya hadir dalam 1-4 hari ke Bumi. Hal tersebut dapat menghasilkan badai geomagnetic, badai geomagnetik adalah gangguan sesaat yang terjadi pada magnetosfer yang terjadi akibat dari letupan lidah api besar yang terjadi di Matahari.Selain itu, radiasi juga mengancam keselamatan penumpang dan awak di pesawat komersial yang terbang di ketinggian tinggi dan dekat kutub. Kedua area tersebut termasuk area sensitif denganpeningkatan kadar radiasi. Jumlah radiasi juga membuat orang rentan terhadap kanker. Berdasarkan dari data alat ukur radiasi sinar matahari yang sudah tercatat secara sistematis dari tahun ke tahun.
About Tridinamika
Related posts
Gas Detector Analyzer Alat Ukur Kadar Gas ...
15/10/2021
Dimana Beli Particle Counter KANOMAX?
10/09/2021
Mengenal Fungsi Air Quality Monitor
25/07/2021
Tubuh Menjadi Panas Ketika Sakit, Berdasarkan Thermal ...
06/03/2020