Tuesday , 3 December 2024
Tridinamika – Bagi anda yang dalam kesehariannya sering berkutat dengan komputer, istilah LAN (Local Area Network) tentunya bukanlah sesuatu hal yang baru. Melalui LAN, kita dapat dengan mudah bertukar data dan informasi ke pengguna komputer yang lain. Selain itu, dengan keberadaan LAN juga memungkinkan kita untuk saling berbagi perangkat seperti printer, scanner dsb.
Menariknya, ternyata bukan hanya komputer / PC saja yang memiliki jaringan lokal. Ternyata mobil juga memiliki Local Area Network. Mengapa demikian? Hal ini tentu tak lepas dari perkembangan teknologi kendaraan itu sendiri. Saat ini, mobil yang kita kendarai memiliki beragam jenis sensor yang bekerja secara simultan. Berbeda dengan kondisi pada 20 tahun yang lalu yang mana keberadaan sensor pada kendaraan masih tergolong minim. Pada kendaraan konvensional, hampir semua jalur elektrik dihubungkan dengan menggunakan kabel dan bekerja secara analog. Dengan munculnya fitur-fitur canggih seperti ABS, Breaking Assist, Traction Control, Climate sensor, Rain sensor, Immobilizer dsb. Menyebabkan pertukaran data tak lagi dapat dikoneksikan secara analog melalui kabel biasa. Jika dipaksakan, tentunya akan membutuhkan kabel dengan jumlah yang lebih banyak. Selain rumit dan tidak ekonomis, keberadaan banyak kebel tentunya akan mengurangi sisi estetika kendaraan. Untuk itulah, dikembangkan sistem komunikasi data pada kendaraan yang bekerja mirip dengan Local Area Network. Jika pada jaringan LAN, server bekerja sebagai regulator, maka pada kendaraan fungsi server diambil alih oleh ECU (Electronic Control Unit).
Lalu seperti apakah jalur yang digunakan? Dalam dunia otomotif, standard yang digunakan bernama CAN (Controller Area Network) Bus. CAN Bus adalah sistem bus yang dikembangkan oleh Robert Bosch yang lebih dikususkan untuk dunia otomotif. CAN bus merupakan serial bus yang digunakan untuk menghubungkan sistem dan sensor sebagai alternatif dari sistem wiring konvensional. Dengan menggunakan CAN bus komponen otomotive dapat berkomunikasi dengan kecepatan sampai dengan 1Mbps. Hebatnya, penggunaan CAN Bus ternyata bisa mengurangi kabel sepanjang 2 km dan mampu mengurangi berat kendaraan sebanyak 50 kg.
Kenapa CAN bus yang dipilih untuk digunakan dalam kendaraan meskipun kita mengenal standard USB, RS232, RJ45 yang jauh lebih murah? Jika kita lihat secara detail, kondisi kelistrikan di dalam kendaraan tergolong dalam kriteria yang buruk (bad power quality). Banyak sekali beban-beban dengan karakteristik High Load serta puluhan solenoid dan relay yang tak bekerja secara terus menerus. Kondisi ini diperparah dengan kondisi lingkungan (suhu dan noise) yang abnormal. Dengan kata lain, dibutuhkan sistem komunikasi data pada kendaraan haruslah tahan dengan gangguan listrik dan gangguan lingkungan yang ekstrim. Untuk itulah dibuat suatu bus sistem yang memiliki tingkat kehandalan yang tinggi yaitu CAN bus (Controller Area Network). Jadi ini merupakan salah satu kelebihan dari CAN bus disamping tentunya kecepatan data yang mampu dilewatkan dalam bus ini.
Meski tergolong handal, analisa data pada CAN Bus tergolong unik. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan tersendiri bagi para engine analyzer yang selama ini sering mengandalkan osiloskop standard. Atau dengan kata lain, tak semua osiloskop dapat anda gunakan untuk menganalisa sinyal dari CAN bus. Perangkat yang digunakan biasanya merupakan perangkat recorder yang memang support dengan CAN Bus Analyze. Bagi pembaca sekalian yang telah memiliki perangkat recorder otomotif seperti HIOKI 8875 atau pun Agilent MSO X series, anda dapat menggunakan fitur CAN Bus analyze untuk menganalisa data dari CAN bus. Selamat Mencoba.. (br)
15/10/2021
10/09/2021
25/07/2021
06/03/2020
2 Comments