Friday , 22 November 2024
Tridinamika, Mungkin saat ini anda lebih sering menggunakan osiloskop digital dari pada osiloskop analog yang berat dan lamban. Apalagi digital oscilloscope sekarang jauh lebih murah dibanding osi analog, lebih portable dan lebih mudah penggunaanya. Sadar ataupun tidak, kita selalu beranggapan bahwa tampilan osiloskop digital selalu lebih baik dari analog
Nah, biasanya ketika kita akan menggunakan osiloskop digital, hal pertama yang dilihat adalah bandwidth.Misalnya, kita akan analisa sinyal dengan frekwensi 20 Mhzdan kita punya osiloskop dengan bandwidth 25 Mhz.
Logikanya, spesifikasi osiloskop tersebut masih memungkinkan untuk digunakan dalam menganalisa sinyal 20 Mhz. Namun, faktanya tidak demikian. Bila kita paksakan osi tersebut untuk menganalisa sinyal 20 Mhz, maka sinyal yang tertampil pada display bukanlah sinyal asli. Sinyal tersebut telah mengalami peredaman. Redaman yang dihasilkan bahkan dapat mencapai level 40 %. Hal ini disebabkan karena osiloskop bekerja menggunakan prinsip Gaussian Response.
Lantas, berapa bandwidth yang disarankan.
Cipto Utomo dari devisi technical engineer Tridinamika menyarankan “gunakan maksimal sepertiga bandwidth maksimal osiloskop untuk analisa sinyal analog”. Misalkan osiloskop dengan bandwidth 100 MHz, maka sebaiknya maksimum sinyal yang akan di analisa adalah 35 MHz. Untuk sinyal Digital, maksimumnya adalah seperlima bandwidth.
(red)
pelajari beberapa jenis oscilloscope : agilent technologies oscilloscope , siglent , digital storage oscilloscope, portable oscilloscope, gwinstek , tektronix , spectrum analyzer
15/10/2021
10/09/2021
25/07/2021
06/03/2020
1 Comments