Thursday , 21 November 2024
Aplikasi IR Thermography yang ada pada Thermal imager tools tenyata juga dapat digunakan untuk pemeriksaan bearing, motor dan kopling adalah pendukung pengukuran vibrasi. saat obyek yang diperiksa terlalu kecil serta lokasi yang membahayakan keselamatan bagi teknisi, maka peran analisa Vibrasi dapat digantikan oleh kamera thermal yang menggunakan aplikasi IR Thermography, karena dapat dilaksanakan pick up data dengan jarak yang cukup aman. Tujuan dari hal tersebut adalah mengetahui karakteristik operasi peralatan tersebut yang persis dengan timbulnya panas saat mesin beroperasi. Selain itu juga untuk mengetahui kegagalan fungsi pada bearing atau kopling terutama akibat misalignment yang mungkin terjadi.
Dengan menggunakan thermal imager, maka akan didapatkan hasil gambar dua dimensi dari temperature bearing, housing atau motor yang mengalami gangguan tersebut sehingga teknisi bisa membandingkan suhu dengan temperature saat operasi pada lokasi yang sama untuk mendeteksi adanya ketidak stabilan. Hal ini bertumpuan pada prinsip bahwa seluruh rotating equipment akan menimbulkan panas yang disebabkan oleh gesekan bearing dengan benda sekelilingnya. Fungsi pelumas akan mengurangi efek friksi dan tentunya akan mengurangi disipasi panas. saat suatu proses lubrikasi terjadi kegagalan, maka bearing motor akan mengalami kegagalan dan mengurangi gesekan, motor akan panas. Bahkan dapat mengalami overheat, terlebih jika dilengkapi sensor temperature maka otomatis akan menghentikan motor, namun jika sensor tidak berfungsi tentunya panas akan semakin tidak terkendali yang kemudian akan terjadi breakdown.
Bagaimana cara membuat suatu criteria?
Cara mengetahui status kondisi peralatan dengan menggunakan IR Thermography tentu harus disertai juga dengan data base operasi, termasuk hasil gambar thermal imagerd dan jenis bearing ataupun tipe pelumas. Perlu waktu cukup lama bagi yang didalamnya termasuk variasi kejadian normal, adanya kerusakan, perbaikan sampai kondisi normal kembali seperti semula. Dengan membandingkan temperature tersebut dari waktu ke waktu akan dapat di setting suatu kriteria atau standarisasi normal –> warning –> alarm –> fault. Trik lain adalah dengan data tersebut digunakan bersama-sama bersama data analisa vibrasi dimana sudah ditentukan kriteria statusnya (berdasarkan standard ISO atau penerapan kriteria individu) sehingga variasinya dapat diketahui.
Dengan penerapan IR Thermography pada bearing-bearing diharapkan breakdown akibat kerusakan bearing dapat dicegah, sehingga keandalan peralatan tinggi dan biaya pemeliharaan rendah.
Bagaimanapun untuk semua perbaikan yang menggunakan thermal imager, sebaiknya dilakukan pencatatan atau dokumentasi, terutama gambar yang dihasilkan thermal imager. serta alat alat bantu dan sekeliling yang menjadi dugaan permasalahan.
1 Comments